REALIZE

512 49 2
                                    


Gadis itu terus menatap Lelaki yang tengah tertidur di meja dengan lelap itu. Maniknya tak berhenti memerhatikan lelaki yang tengah mengerjapkan mata dengan buku-buku yang berserakan disebelahnya. Tampan. Itulah satu kata yang bisa dideskripsikannya.

"Tae..". Panggil gadis itu lirih. Namun lelaki yang dipanggil itu tak kunjung bergeming. Jemari kurusnya pun mulai bergerak merapikan poni lelaki yang sedang tertidur dengan damai itu. Mengelusnya dengan lembut. Sehingga membuat senyuman gadis itu mengembang.

Sujeong sangat menikmati saat - saat seperti ini. Kapan lagi?. Disaat semuanya sudah pulang ke rumah mereka dengan tenang. Lalu Taehyung yang menemani Sujeong di perpustakaan yang akhirnya terlelap. Ini adalah kesempatan besar. Meskipun agak menyebalkan saat dia diganggu dengan kebisingan Taehyung saat membaca buku.

Tapi dia senang. Dia senang melihat wajah Taehyung yang damai. Jarang, Taehyung mempunyai waktu untuknya. Selalu saja 'halla' yang menjadi alasan lelaki itu.

"Tae, apakah kau pernah mengerti tentang perasaanku?" Tanyanya. "Aku tahu, kau...menyukai Halla kan? Tahukah? Telingaku selalu panas mendengarmu berkata 'aku sangat menyulai halla' dan untaian tak jelas yang kau rangkai untuknya. Dan aku berharap untuk tuli."

Gadis itu pun tertawa getir.
"Aku ingin mengungkapkan seluruh perasaan ini. Tapi...tak bisa. Sulit, tae." Sujeong tersenyum. Dan Taehyung masih terlelap. Ia pun beranjak dari tempat duduknya. Sujeong hendak keluar namun..

GREP

seseorang seolah merengkuhnya dari belakang. "Bodoh." Gerutu orang itu. Maniknya pun membelalak saat mengetahui bahwa orang itu adalah Kim Taehyung. GREP.

Demi neptunus. . Oh, lelaki ini selalu membuat Sujeong berdegup tak karuan. Sujeong pun melepas ciuman Taehyung.

Kim Taehyung menatap tajam manik arogan gadis di depannya itu. Sujeong merasakan desiran aneh saat merasakan deruan nafas Taehyung yang terengah - engah. "Apa yang kau lakukan?!" Bentak Sujeong.

"Tahukah kau betapa tidak sukanya aku ketika kau membanding - bandingkanku dengan mantanmu?. Kau hanya menganggapku seolah anak kecil yang selalu mengganggu."
Ujar Taehyung.

"Aku menyukai Halla". Sujeong pun menahan tangisnya 'benar kan'.
"Tapi aku mencintaimu. Aku tak rela kau kembali pada Jin hyung. Kumohon jangan banding-bandingkan aku dengan dia lagi." Sujeong tak percaya dengan perkataaan yang terlontar oleh Taehyung saat ini.

"Dan aku berkata 'aku menyukai halla' memang benar. Namun bisakah kau membedakan antara menyukai dan mencintai?. Aku menganggap halla sebagai adikku sendiri. Lagipula-, dia sudah punya Jungkook. Dan Halla yang membantuku cara untuk membuatmu tersadar akan perasaanku. Jadi, kau pikir jika aku mengatakan aku menyukai Jungkook, berarti aku mencintainya? Tidak, aku masih normal. Menyukai hanyalah ungkapan bentuk kepada orang yang kusenangi. Beda dengan mencintai."
Sujeong terbelalak, Taehyung si alien menuturkan kata-kata yang err..tak mungkin terlontarkan olehnya.

"Aku tak ingin kamu mendengar bahwa aku mencintaimu, tapi aku ingin kamu merasakannya tanpa aku harus mengatakan. Ada yang diam-diam ingin disapa olehmu. Percayalah.
Ada yang mengharap pertemuan kedua, setelah matamu mendarat di matanya, tanpa aba-aba. Ada yang setiap hari terbangun buru-buru, demi sebuah frasa 'Selamat pagi' dari bibirmu. Ada yang tak pernah berhenti mencatat. Sebab, setiap kalimatmu adalah peta. Ia tak mau tersesat.
Ada mata yang berbinar sempurna dalam tunduk sipu, tiap kau sebut sebuah nama, miliknya. Ada yang mengembangkan sesimpul lengkung di bibirnya, di balik punggungmu, malu-malu. Ada yang memilih terduduk saat jarakmu berdiri dengannya hanya beberapa kepal. Lututnya melemas, tiba-tiba. Ada yang tak pernah melepas telinganya dari pintu. Menunggu sebuah ketukan darimu.
Ada yang dadanya terasa berat dan kau tak pernah tahu, saat kau tak tertangkap matanya beberapa waktu.
Ada yang diam-diam ingin disapa olehmu. Percayalah..entah harus berapa lagu lagi, yang kutulis agar kamu mengerti."

"Taehyung-ah.." lirih sujeong dengan mata berkaca-kaca. "Meneriakkan namamu di deras hujan, memandangmu dari kejauhan, dan berdo'a untukmu. Aku tak menyangka kau..." Sujeong tak mampu melanjutkan perkataannya lagi. "everything has changed since i know you." Lirih Sujeong.

"Ada seribu hal yang bisa membuatku berpikir untuk meninggalkanmu, namun ada satu kata yang membuatku tetap disini. Aku mencintaimu.
Datang dan pergi seperti angin tidak beraturan dan arah merasakan cinta dalam kehidupan kadang ku bahagia kadang ku bersedih.
Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergian mu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu.
Saat jarak memisahkan, satu yang harus kamu ketahui. Akan aku jaga cinta ini untukmu.
Bersandarlah di pundakku sampai kau merasakan kenyamanan, karena sudah keharusan bagiku ununtuk memberikanmu rasa nyaman.
Hidup tidak bisa lebih baik tanpa ada cinta, tapi cinta dengan cara yang salah akan membuat hidupmu lebih buruk.
Mencintaimu hanya butuh waktu beberapa detik, namun ununtuk melupakanmu butuh waktu seumur hidupku.
Cinta merupakan keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaan yang menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan.
Cinta memasukkan kesenangan dalam kebersamaan, kesedihan dalam perpisahan, dan harapan pada hari esok.
Ketika mencintai seseorang, cintailah apa adanya. Jangan berharap dia yang sempurna, karena kesempurnaan adalah ketika mencinta tanpa syarat.
Cinta bukanlah tentang berapa lama kamu mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak kamu mengenalnya.
Ketika mereka bertanya tentang kelemahanku, aku ingin mengatidakan bahwa kelemahanku itul adalah kamu. Aku merindukanmu di mana-mana dan aku sanagat mencintaimu.
Kehadiranmu dalam hidupku, aku tahu bahwa aku bisa menghadapi setiap tantangan yang ada di hadapanku, terima kasih telah menjadi kekuatanku.
Ketika kau belum bisa mengambil keputusan untuk tetap bertahan dengan perasaan itu, sabarlah, cinta yang akan menguatkanmu.
Aku tidak akan pernah menjajikan ununtuk sebuah perasaan, tapi aku bisa menjanjikan untuk sebuah kesetiaan.
Cinta yang sebenarnya tidak buta, cinta yaitu adalah hal yang murni, luhur serta diharapkan. Yang buta itu jika cinta itu menguasai dirimu tanpa adanya suatu pertimbangan.
Aku tercipta dalam waktu, untuk mengisi waktu, selalu memperbaiki diri di setiap waktu, dan semua waktu ku adalah untuk mencintai kamu.
Sudahkah kau menyadari?"

Sungguh, kata-kata Taehyung mematikan Langkah-langkah Sujeong. Dia yang selama ini terlalu bodoh untuk menyadari. Cinta tak perlu diucapkan. Cukup dirasakan untuk dia sadari.

Taehyung pun tersenyum lembut kepada Sujeong. Mengacak halus rambut gadis arogan-nya itu. Mendekap gadis itu dengan hangat. Merasakan sensasi yang tak pernah mereka rasakan.Membuat jantung mereka berpacu dengan cepat.

Membuat mereka tersadar akan arti cinta.

"All i know is we say hello. And your eyes looks like coming home. All i knnow is a simple name. Everything has changed."

End.

Note:

Ahhhhh! Gaje ya?! Maaf soalnya author lagi rada2. Sorry kalau feelnya kurang dapet dan typo bertebaran. Maklum, masih pemula. Thanks for read. Jangan lupa rcl!

REALIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang