The First Snow (One Shoot)

303 24 7
                                    


    Tittle : The First Snow

Author : Choi JiKyo

Main Cast : Choi Minho , Choi Sulli

Genre : Romance , Sad

~Sebenarnya ini entah di sebut apa , entah ini fanfiction atau malah songfiction , jadi tolong berikan masukan tentang jenis ff apa ini , kamsaaa~~

~

Sore ini salju pertama turun menutupi sebagian jalanan di kota Seoul , salju yang turun bertepatan dengan natal di bulan ini , seorang namja dengan jaket tebalnya siap menyusuri jalan bersalju itu, sore ini

~

"Hufff"

Berkali kali namja itu menghela nafasnya , hanya satu yang sedang ia fikirkan

'Andai saja aku bisa menelfonmu,mungkin aku akan bahagia'

Mungkin itu yang bisa tergambar dari air wajahnya

Ia tetap berjalan menembus lebatnya salju sore ini , berjalan tanpa arah , tanpa tujuan

"Sulli-ah " desisnya pelan
Ia berjalan pelan menuju utara , sampai saai ia tiba di tempat yang ia pernah kunjungi dengan yeoja yang pernah mengisi hidupnya ...

"Setahun sudah berlalu, tapi aku belum bisa melupakanmu" ucapnya sambil melihat kedalam bangunan klasik itu , tempat yang selalu ia kunjungi dengan seseorang yang sangat ia sayangi

"Ada akhirnya hati ini berbicara, 'Aku kesepian' dan sekarang aku merasakan itu , aku menyesal" ucapnya dengan wajah tersenyum tetapi dengan hati menangis , wajah memang tak selalu
mengambarkan kebenaran ..

"Andai aku mundur satu tahun.., akankah sekarang kita tetap bersama?" tanyanya dengan wajah sendu

"Yaaa , tu mungkin pemikiran bodoh, tapi tetap saja, andai .." ucapnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya dan kembali berjalan tanpa tujuan , mungkin salju yang akan menunjukkan jalan kepadanya

~

Lagi lagi , kakinya melangkah ke tempat penuh kenangan , kenangan dengan si yeoja yang bernama Sulli itu

"Sulli-ah , jika aku
bertemu denganmu lagi, akankah air mata ini menetes?" tanyanya pada sebuah pohon maple besar , saksi bisu cintanya , sekarang pohon itu telah kehilangan semua daunnya , sama halnya dengan namja berperawakan
tingi ini , namja yang telah kehilangan yeojanya

"Apa kau berfikir betapa bodohnya aku, yang tidak bisa berkata sepatah katapun saat hal itu terjadi ?" tanyanya sambil menelus pelan batang pohon itu


" Aku ingin kau tetap tinggal di sisiku , aku ingin kau selau siap meng ucapkan padaku, 'Merry Merry Christmas ' , atau 'Hai ! ' , 'Bagaimana kabarmu?' seperti setahun lalu , harapan ku saat natal ini hanya itu , maukah kau mengabulkannya untukku ?"

~

Namja itu tetap berjaan di antara lebatnya salju , seakan tak perduli dengan keadaan di sekitarnya , mungkin bila badai salju terjadi hari iu juga , detik itu , ia akan tetap berjalan lurus tanpa tujuan , tanpa arah yang pasti

Salju semakin lebat turun

"Sulli-ah , apa kau pikir saat salju mulai turun, hati yang terluka ini kembali pulih ? tanyanya pada benda putih di depannya , benda putih yang mulai turun tadi sore , ya , salju di natal kali ini turun lebih awal , lebih awal dari natal natal sebelumnya , seakan akan tahu bahwa namja ini akan berlama lama keluar dari rumah untuk mengenang si yeoja

Dzzz

Seketika salju yang lebat tadi mereda , seakan mengerti apa yang namja ini inginkan

"Gomawao , sudah mengerti aku , Sulli-ah" ucapnya seakan akan sedang berbicara dengan Sulli

~

Salju makin mereda saat namja itu meneteskan air matanya di tempat kenangan selanjutnya , tempat terakhir saat ia dan yeojanya bertemu , bahkan saat terakhir kali ia bertemu dengan yeojanya bukan memberikan kenangan indah , hanya kenangan pahit yan tersisa , saendainya ia tahu apa yang akan terjadi , tentu ia tak akan melakukan hal itu pada yeojanya , tapi , semuanya telah disusun oleh tuhan , kita , manusia hanya berhak berusaha dan menjalankannya

"Maafkan aku, aku terlalu jahat padamu waktu itu"

"Andai kau tahu , natal saat itu, penyesalan menghantuiku , aku menyesal Sulli-ah , berikanlah aku kesempatan sekali lagi .."
~

Hari semakin gelap , lampu lampu hias beraneka warna mulai di nyalakan , semuanya terlihat indah ,

"Sulli-ah , sekarang kau sedang apa ? sekarang aku berjalan sendiri dijalan yang gemerlap ini, semua terlihat bahagia , kapan aku bisa merasakan seperti mereka lagi ? Sulli-ah , eodiga ?"

"Mencoba memikirkan tetangmu, yang selalu ada seperti udara , begitu bodohnya aku melepasmu begitu saja waktu itu , bahkan aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal saat kita terakhir bertemu , maafkan aku"

"Aku baru menyadari semuanya setelah waktu berlalu.., faktanya kau begitu berharga , penyesalan , semua selalu terlambat , mengapa aku tidak menyadarinya dulu ? sekarang aku sadar betapa bodohnya aku , Sulli-ah , inginku katakan padamu, semua telah berbeda sekarang " ucapnya pelan , nyaris tak terdengar , suara desiran angin mengalahkan suara namja itu

~

Namja itu tetap berjalan menyusuri jalanan seoul yang terlihat sepi hari itu , ya , semua orang lebih memilih merayakan natal kali ini dengan berdiam diri dirumah yang hangat dengan anggota keluarga lainnya , atau dengan pasangan masing masing

Tes..

"Hiks , aah , apa ini air mata atau lelehan salju ?" tanyanya saat air matanya mulai menetes untuk kesekian kalinya , beberapa kali tangan namja itu mengusap pipi nya yang telah basah karena air mata yang begitu deras mengalir di wajahnya tanpa sebab

"Sulli-ah , kau tahu ? natal saat itu, ketika aku menyadari kau semakin jauh dariku , entah mengapa aku bisa merasakannya , hiks , ini sungguh aneh, hanya dengan memikirkanmu membuat air mataku jatuh " ucapnya sambil tersenyum , hanya memasan topeng bahaia hengan hati menangis , betapa memperihatinkannya namja ini sekarang , dengan bibir pucat , badan yang kedinginan dan menggigil , sudah berjam jam ia mengelilingi seoul dengan berjalan kaki , tanpa seseorang di sampinnya

Dengan air mata yang terus jatuh ia berjalan menuju tempat terakhirnya , tempat terakhir yan akan ia kunjungi hari ini , tepat yang selalu menyimpan semua kenangan mereka , sebuah taman kecil di belakang sebuah gedung besar

Ia mendudukkan dirinya di sebuah kursi tempat ia dulu selalu duduk , tak ada yan bnerubah , semua tetap sama , hanya saja kali ini ia datang seorang diri , tak ada lagi yang menemaninnya

Tes ...

Lagi lagi air mata itu jatuh , kali ini air mata itu jatuh membasahi meja kayu yang dulu sering ia umnakan untuk makan siang bersama ,

Tiba tiba , sebuah ukiran di atas meja itu terlihat , ia tak pernah melihat ukiran itu sebelumnya ,

' I Always Love You Oppa '

Deg ..

Tulisan itu membuat air mata namja itu kembali keluar deras

"Aku ingin kembali padamu , akan kulakukan apapun , meskipun dengan menghilangkan semua kehidupanku dahulu sampai saat ini , Sulli-ah , I Always Love You , weherever you are " ucapnya lirih sambil sesekali menggerakkan ibu jarinya menelusuri ukiran itu

Ia berdiri dari tempatnya lalu berjalan menuju arah rumahnya , ia berniat mengakhiri perjalanannya hari ini

Ia berjalan melewati sepinya Seoul hari itu , Seoul yang biasanya hidup menjadi redup saat natal , ia beralan sambil menatapi jalanan yang tertutup salju , dari arah berlawanan ia bisa melihat seseoran selain dirinya , seorang yeoja yang tengah berlari dengan kecepatan tinggi

Gerp...

Yeoja itu memeluk lengannya

"Oppa , nan jeonmal bogoshippo "

Deg

Ia diam sesaat , oppa ? apa maksudnya ?

"Mianhae noona , sepertinya anda salah orang "

"Oh , mianhae , jeongmal mianhae .." Ucap yeoja tu sambil sesekali membunkukkan badannya

Ia hanya balas membungkuk lalu melanjutkan perjalanan panjangnya menuju rumahnya

~

Ia masih berjalan tanpa memperhatikan jalanan , ia hanya menundukkan kepalanya dan melihat kakinya yang telah letih berjalan dari sore

"Oppa~"

Ia tersenyum mendengar kata kata itu

'Oppa'

Dulu Sulli sangat sering mengucapkan itu padanya

'Oppa , Minho oppa '

Ia kembali menghela nafas panjang

Tap , tap

Tiba tiba sepasang kaki dengan sepatu yang sama percis dengannya , berhenti tepat di hadapannya , sepatu ini , sepatu yang sengaja ia dan Sulli beli , sepatu couple ...

Ia mengangkat wajahnya mencoba melihat siapa yang berada di hadapannya

Deg

Tenggorokkannya tercekat , seseorang tengah berdiri di depannya dengan senyum lebar dan eye smile yang menghiasi wajahnya

"Annyeong" ucap yeoja itu menyapa

Ia masih diam tak bergerak

"Kau tak .."

Gerp ..

Belum selesai yeoja itu berbicara , namja di depannya memeluknya dengan kuat

"Jeongmal mianhae , jeongmal saranghae , jeongmal booshipo " ucapnya pelan

"Nado mianhae , nado saranghae , nado bogoshipo~" balas yeoja itu cepat

"Jangan tinggalkan aku lagi , aku tak akan memaafkan diriku jika ada sesuatu yang terjadi padamu"

Yeoja itu mengangguk

"Nan arra "

"Berjanjilah "

"Aku janji tak akan meninggalkanmu lagi , aku minta maaf karena waktu itu terlalu sensitif , aku tak tahu kalau aku harus berpisah denganmu selama ini , "

"Arraseo "

"Saranghaeyo Minho oppa"

-END- 



The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang