Setelah Jeremy mengetahui peluang untuk anaknya sembuh Jeremy langsung menyuruh anak buahnya untuk mencari kemanapun bahkan bila sampai ke ujung dunia pun seorang anak perempuan yang lahir di bawah cahaya bulan.
Ia akan melakukan apapun demi Justin,yang dipikirannya hanya kesembuhan anak laki-lakinya.
Jeremy pun memandangi wajah anaknya yang sedang tertidur dikasurnya. Wajahnya sangat damai ketika ia tidur namun gurat diwajahnya tidak dapat dipungkiri bahwa Justin lelah,lelah karena berjuang melawan penyakitnya.
Ralat bukan penyakit melainkan kutukan yang diberikan oleh perempuan paruh baya yang ditemuinya 16 tahun yang lalu."Listen Justin,dad akan melakukan apapun demi kesembuhanmu. Kau jangan khawatir kita pasti akan menemukan penawar itu" bisik Jeremy tepat ditelinga Justin dengan bersungguh-sungguh.
******
Hari demi hari pun berlalu,dan sampai sekarang anak perempuan yang dicari belum ditemukan juga. Ditambah lagi penyakit yang diderita Justin semakin parah.
Jeremy mulai frustasi,diotaknya terus terngiang-ngiang pertanyaan yang ia tak sanggup menjawabnya.
Bagaimana jika anak perempuan itu memang tidak pernah ada? Perempuan paruh baya itu sengaja mengutuk seperti itu karena memang tidak pernah ada penawarnya?
Ketika sedang berkutat dengan pikirannya tiba-tiba salah satu anak buahnya menghampirinya.
"Tuan,saya kesini untuk menyampaikan berita"
"Jika itu tidak terlalu penting lebih baik kau pergi darisini Jack. Kau menggangguku" balasnya dingin
"Ini tentang anak perempuan itu tuan"Jeremy yang mendengar kata anak perempuan langsung menatap Jack.
"APA? Anak perempuan?"
"Iya tuan. Begini, anak perempuan yang selama ini kita cari adalah anak kandung dari Edward supir pribadi tuan,istrinya Joan baru saja melahirkan anak perempuan yang lahir di bawah sinar bulan yang sedang bersinar tepat di atap rumahnya"
"Baiklah,terimakasih atas informasinya Jack. Sekarang kau boleh pergi tapi tolong sampaikan pada Edward bahwa saya memanggilnya kemari. Kau boleh pergi sekarang"
"Baik tuan" Jack pun membalikkan badannya dan meninggalkan ruangan.Beberapa menit berlalu,orang yang ditunggu Jeremy akhirnya datang. Dengan sopan ia pun bertanya pada majikannya.
"Anda memanggil saya,sir?"
"Iya aku memang memanggilmu. Ada hal penting yang harus kita bicarakan"Mendengar hal penting yang dikatakan Jeremy,Edward langsung gugup seketika.
"H-hal penting?" Balas Edward terbata-bata.
"Kudengar bahwa istrimu baru melahirkan seorang anak perempuan?"
"Iya sir"
"Apakah ia lahir tepat ketika bulan berada tepat diatas atap rumahmu?"
"Benar sir"
"Baiklah,bisakah aku meminta pertolonganmu?"
"Pertolongan?" Balas Edward bingung. Tak biasanya majikanny meminta tolong kepadanya.
"Kau tahu anakku Justin? Ia sudah 16 tahun terbaring tak berdaya karena kutukan sialan itu! Dan satu-satunya jalan untuk mematahkan kutukannya adalah menikahkan putraku dengan anak perempuan yang lahir dibawah sinar bulan" jelas Jeremy "dan anak perempuan itu adalah anak kau,jadi bisakah kau membantuku?"Edward pun berpikir sejenak. Disatu sisi ia sangat ingin membantu majikannya yang sedang kesusahan. Karena setiap ada masalah Jeremy selalu membantunya. Disatu sisi ia tidak rela melakukannya. Menikahkan anaknya yang baru lahir? This does not make sense. Selain itu hidupnya akan berubah 360 derajat. Kehidupan ia yang tergolong sederhana akan berubah menjadi kehidupan yang serba mewah.
Bagaimana tidak mewah? Seorang Jeremy Bieber yang merupakan pemilik perusahaan yang paling kaya di California. Sahamnya tersebar dimana-mana."Bagaimana Edward? Kau mau membantuku?"
"Baiklah tuan,saya akan membantu Anda"
Jawab Edward ragu.To Be Continued
Vote jangan lupaa guys❤️With Love,
jaybeari_
YOU ARE READING
Their Curse | jariana [COMPLETED]
FanfictionWhen they are stuck in a stupid curse and at the same time love grows between them but only one is aware of it. "Are you a cigarette? Because the more I smoke the more my heart will get sick. It's like loving you. The more I love you,the more my he...