Pukul 02:03 am.
Ku lirik jam di tepi nakas disudut kamar, sudah hampir subuh ternyata.. Dari sederetan hari yang aku jalani entah kenapa di hari ini segudang kerisauan hati mendera tanpa henti,
Aku meraih handphone yang ada di meja sebelah tempat tidurku. Mengecek 'recent update' beberapa media social yang ada di dalamnya.
Hhheemm... Cukup banyak yang masih terjaga..
Akupun beralih, memasang headphone, memilih musik yang menenangkan rasa.. 'The Reason-Hoobastank' pilihan lagu yang muncul dan segera aku putar.
Entah sudah berapa kali musik ini aku ulang hingga fajar menjelang.. Dari rangkaian akustik, lirik bahkan suara vokalis yang mengalun benar-benar sempurna. Melankolis? Mungkin kata itu yang pas untuk menggambarkan 'perasaan aneh ini'. Resah, seaakan sesuatu yang buruk akan segera datang menghampiri.
Tanpa sadar, entah sejak kapan, seringkali aku menikmati waktuku sendiri, dengan hanya mendengarkan musik serta berdiam diri menjadi kegiatan rutin yang paling sering aku lakukan akhir-akhir ini.
Suara musikku terhenti, hingga aku melepaskan headphone serta memeriksa, 'morning message' darinya, hheemm cukup membuat hari sedikit semakin berwarna..
Ya, dia, sahabat serta kekasih yang selama ini mengisi hari dengan beragam warna juga rasa, sedikit pesan pagi yang diberikan olehnya mampu membuat hariku diawali dengan senyum merekah.. Segera aku pun membalas , mengucapkan selamat pagi serta serangkaian kata-kata cinta sebagai balasan pesan sebelumnya.. Dia, bisa dibilang, pusat dari semua rasa yang aku terima,yang aku beri tanpa batas yang ada akhirnya. Semua rasa, termasuk sedih yang kerap kali aku alami beberapa bulan terakhir ini..
Tak lama berselang dari pesan itu, handphone ku kembali bersuara, tanda ada pesan lain yang aku terima. Dengan mengerutkan dahi aku memandangi si pengirim pesan.
“tidak biasanya menyapa terlebih dahulu” batinku. Dengan berat aku membuka dan membaca pesan itu. Senyum indah seketika sirna ketika aku membaca dan menangkap isi pesannya. Pesan berisi permohonan maaf..
'.....
Maaf karena telah masuk diantara kalian
Maaf..
Maaf..
...
...
..."
Hanya kalimat itu yang benar-benar jelas terekam di pikiranku sebelum akhirnya kabur karena air mata yang mendesak keluar. Dengan segera aku menyadarkan diri kembali menelusuri serta memeriksa kembali apa yang ada di sana. Pesan itu bukan hanya di tujukan untukku, itu adalah pesan grup sementara yang terdiri dari aku, kamu dan dia..
“Apa maksud ini semua??”
Detak jantungku semakin berpacu ketika sebaris pesan balasan darimu menanggapi semua perkataan dia. sebaris pesan yang juga permohonan maaf..
'maaf, karena sebenarnya pun aku mencintai dia..'
.……..
………
Aku terdiam, nafasku tercekat, seketika itu pula otak ku kembali memutar memori janggal beberapa bulan terakhir, kehadiran dia yang membuatku curiga, obrolan-obrolan serta perhatian di berbagai media yang dia curahkan untukmu, pertemuan serta kebersamaan yang disertai beribu alasan pun memperjelas semua.. Ya, dia ada di antara kita sejak lama.. Berada ditengah-tengah kehancuran yang ada. Alasan dari semua ketidak-pedulian yang kamu hantarkan belakangan..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason(?)
Short StoryAku hancur, bahkan untuk menopang diri agar duduk pun aku tak sanggup lagi.. Seluruh impian, harapan, semua kenangan yang telah aku alami bersamanya serasa hanya sebuah mimpi indah yang harus berakhir begitu saja ketika aku terjaga.. Inilah akhir da...