Chapter 46

16.4K 962 11
                                    

Prilly pun mengangguk sambil tersenyum dengan haru. Ali pun memeluk Prilly dengan erat, karna dia sangat bahagia, begitupun Prilly.

Cukup lama mereka berpelukan,akhirnya mereka pun melepas pelukannya.

"Oh ya aku mau tanya sesuatu sama kamu" Ucap Ali.

"Apa?" Tanya Prilly.

"Apa kamu pernah menjalin hubungan sama cowok lain,pas aku pergi dulu?" Tanya Ali.

"Pernah" Ucap Prilly.

"Siapa?" Tanya Ali cepat.

Prilly pun menghela nafasnya.

"Verrel Bramasta namanya" Ucap Prilly.

"Dulu waktu kamu pergi gitu aja ninggalin aku, dia selalu ada buat aku, selalu bisa buat aku senyum kembali,aku memang belum mencintai dia,dengan sabar dia nunggu balesan cinta aku,dan seiring waktu berjalan aku mulai bisa nerima dia, tapi tuhan berkata lain, malam itu Verrel kecelakaan karna dia membawa mobil dengan posisi mabuk dan akhirnya dia tertabrak kereta, dan dia pun pergi untuk selama-lamanya." Ucap Prilly.

"Oh, gak jodoh berati" Ucap Ali. Prilly pun menonjok perut Ali.

"Awhhhh" Gumam Ali.

"Bukannya prihatin malah nyolotin ya!" Ucap Prilly.

"Itu takdir namanya Prill,siapa coba yang bisa ngelawan takdir" Ucap Ali.

"Ya memang! Ah udahlah lupain aja, sekarang saatnya kita ngeliat ke depan" Ucap Prilly.

"Iya dan saatnya kita mikirin acara pernikahan kita yang tinggal seminggu lagi" Ucap Ali. Prilly pun membelalakan matanya.

"Seminggu lagi? What the hell?!!" Ucap Prilly.

"Iya seminggu lagi,Jangan lama-lama ah nikahnya, aku gak mau kehilangan kamu lagi" Ucap Ali.

"Jangan seminggu lagi please, itu terlalu kecepetan, lagian aku harus ke Prancis sama Kaia" Ucap Prilly.

"Okey kalo begitu 7 hari" Ucap Ali.

Prilly pun menoyor kepala Ali.

"Sama aja Aliii" Ucap Prilly.

"Gaada pokoknya 7 hari! Kamu ke Prancis kan cuma 5 hari itu pun pulang pergi, jadi kan masih ada 2 hari"Ucap Ali.

"2 hari aja gak cukup Ali, belom siapin tempat,cincin,gaun,sebarin undangan dan yang lainnya" Ucap Prilly.

"Kalo masalah tempat nanti aku yang survey dan nanti aku kirimin ke email kamu, dan masalah cincin aku tau persis ukuran tangan kamu dan aku jamin gak bakalan kekecilan atau ke besaran, dan gaun aku juga bisa pilih ke tempat langganan aku, aku pun juga tau ukuran badan kamu yang seksi ini,dan masalah sebarin undangan aku punya beberapa asisten yang nganggur, percuma mereka di gaji kalo gak nganggur." Ucap Ali panjang lebar. Prilly pun tak bisa berkata-kata lagi, karna ucapan Ali benar.

"Yaudah deh terserah kamu aja" Ucap Prilly pasrah.

"Masuk yuk" Ajak Ali lalu merangkul Prilly menuju ruangannya.

Skip

Prilly dan Kaia pun berpamitan untuk pergi ke Prancis.

"Mathew, mommy pergi dulu ya, kamu baik-baik dan jangan bandel, nurut apa yang suster bilang, kalo kamu bosen ataupun mau main ke kamar daddy Ali aja." Ucap Prilly.

"Siap Momm" Ucap Mathew sambil hormat,semua pun terkekeh. Prilly pun menghampiri Ali.

"Aku pergi dulu, tolong jaga Mathew." Ucap Prilly.

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang