Angel Rain

1.7K 71 10
                                    

*****
"Saranghae, My Angel Rain" Ucap seorang namja pada yeoja chinggunya.

Yeoja itu tersenyum malu, rona merah sudah menghiasi pipinya yang chubby. Tautan jemari mereka seolah enggan terlepas.

Sepasang kekasih ini sedang duduk disebuah kursi taman yang ada dipinggir sebuah danau. Danau yang tidak terlalu besar dibelakang bukit. Terdapat banyak pohon rindang mengintari danau itu. Air yang jernih, dan tenang. Sesekali terlihat riakan-riakan kecil dipermukaan air danau karena tiupan angin.

"Aku selalu mengingat saat pertama kali kita bertemu. Wajah cantikmu dibawah terpaan hujan waktu itu masih tergambar jelas dipelupuk mataku hingga sekarang." Ucap namja yang bernama YongHwa.

"Geureu? Kau terlihat sedang merayuku YongHwa-ya." Ucap yeoja chinggu YongHwa tersipu mendengar gombalan dari YongHwa.

Yeoja itu bernama Park Shin Hye. Yeoja yang sudah menghiasi hari-hari YongHwa beberapa bulan belakangan ini.

*****

Jung Yong Hwa's Flashback On

***
1 tahun yang lalu, aku berjalan-jalan kedanau dibelakang sebuah bukit yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Aku yang kala itu baru beberapa hari menginjakkan kakiku kembali dinegara kelahiranku Korea Selatan. Aku merasa bosan berada dirumah dan merindukan suasana sekitar Massionku yang sudah 3 tahun ini aku tinggalkan.

Cahaya matahari tersamarkan karena tertutup awan tipis. Meredupkan cuaca kala itu.

Aku berdiri mematung dipinggiran Danau. menikmati pemandangan indah yang terlukis didepan mataku.

Sayup-sayup suara angin berhembus seakan mengusap lembut pipiku.

"Woohooaa... aku merindukan pemandangan ini."

Tiba-tiba aku mendengar teriakan seseorang yeoja yang tak jauh dari tempat aku berdiri. Kami hanya tersekat oleh 2 pohon besar. Sepertinya yeoja itu tidak melihat dan menyadari keberadaanku.

Aku bersembunyi dibalik salah satu pohon besar. Diam-diam memperhatikan yeoja itu.

Wajah cantik, dengan mata indahnya, pipi yang sedikit cubby, hidung yang tidak terlalu mancung dan bibir mungil berwarna pink yang tak pernah melepaskan senyum cerianya. Dia menutup matanya, menengadahkan wajahnya kelangit, dan merentangkan tangannya. Seolah itu adalah 'ritual' saat dia menikmati pemandangan yang ada dihadapannya.

Beberapa saat kemudian, langit tiba" saja mendung. Sudah terdengar gemuruh-gemuruh kecil yang berasal dari langit. Lalu langitpun menurunkan rintik-rintik air hujan.

Aku yang sedari tadi bersembunyi dibalik pohon, tidak perlu repot-repot mencari tempat untuk berteduh lagi.

Aku masih melihat kearah yeoja itu yang masih dengan posisi 'ritualnya'.
Dia menikmati air hujan yang jatuh diwajahnya yang masih juga menengadah kelangit. Dia tersenyum bahagia. Dan membuat aku ikut tersenyum.

"Nomu yeoppoeta... ." Ucapku berbisik.

Dag dig dug

Kenapa jantungku tiba-tiba berdegup kencang.

"Apa aku terpesona padanya" bisik batinku.

Yeoja itu tidak bergeming dari tempatnya walaupun hujan sudah turun sedikit lebih deras.

"Chogiyo... hujan sudah deras. Berteduhlah!" Ucapku sedikit berteriak ditengah hujan.

Mendengar teriakanku, yeoja itu memalingkan wajahnya kearahku. Mendengus sebal seolah merasa 'ritualnya' terganggu.

Setelah puas menatap sebal padaku, dia memalingkan wajahnya sambil mengerucutkan bibirnya. Yeoja itu kembali keposisi 'ritualnya'. Tidak memperdulikanku.

Angel RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang