BAB 3

723 15 17
                                    

Akhirnya author datang lagi dengan lanjutan cerita rada aneh ini, semoga kalian suka. ini juga hasil dari memeras otak (maklum kurang berbakat) dan menghabiskan berkantung-kantung chips (jd berasa tambah ndut aja). trims buat vote, comment dan supportnya, happy reading....:)

Dom tersentak ketika dia selesai berdoa, mengusapkan kedua tangannya ke muka dan spontan berkata kepada Maher dan Brad bahwa Tuhan akan segera mengabulkan doanya sambil merentangkan tangannya lebar-lebar.

"Aku bersungguh-sungguh dengan doaku dan Tuhan akan segera mengabulkannya, mengirimkanku seorang gadis untuk menjadi istriku, ibu dari anak-anakku," ujar Dom sambil merentangkan tangannya. Tak sengaja tangan Dom menghantam benda dan nampaknya itu seseorang, tepatnya kepala seorang gadis.

"Awas!!!" serentak seru Maher dan Brad. Dom pun menoleh dan spontan menangkap tubuh gadis itu yang terhuyung karena hantaman keras tangannya. Dan ternyata gadis itu terkulai pingsan yang kemudian jatuh kepelukan Dom.

"Oh my God!" seru Dom terkejut. Dom sama sekali tak menyangka tangannya menghantam kepala seseorang sampai membuatnya pingsan. Tentu saja Dom kebingungan, begitu juga dengan Maher dan Brad. Mereka saling berpandangan tak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan gadis itu.

Sejenak Dom memperhatikan wajah gadis yang terkulai dalam pelukannya. Sepertinya dia berasal dari Asia entah dimana tepatnya, karena tentu saja Dom tak asing dengan wajah orang-orang Asia karena Dom sering berkunjung ke Indonesia, salah satu negara yang berada di Asia Tenggara. Diantara kebingungannya Dom memutuskan untuk sementara membawa gadis itu ke dalam apartemennya.

"Kita bawa masuk ke apartemen saja dulu menunggu sampai dia siuman, bagaimana?" usul Dom pada Maher dan Brad. Karena tak punya ide yang lebih bagus mereka berdua mengiyakannya saja.

Dom membopong tubuh gadis itu seorang diri, karena rupanya gadis itu lumayan kurus sehingga Dom tak kerepotan untuk segera membawanya masuk ke apartemennya, Dom tak ingin kejadian ini menjadi perhatian orang-orang disekitar, takutnya terjadi salah paham.

Beruntung juga pada. waktu kejadian jalanan sedang sepi. Dengan tergesa dan sedikit berlari Dom membawa masuk gadis itu, Maher membantu Dom membuka pintu apartemen. Sesampainya didalam mereka kebingungan dimana harus meletakkan tubuh gadis itu. Maher menganjurkan supaya Dom menidurkan saja di kamar Dom, karena tak tega kalau harus meletakkannya di sofa dan sepertinya gadis itu sedang tidak sehat.

"Lebih baik tidurkan saja dia di kamarmu Dom, kamarku sedang berantakan, lagian kasihan juga kalau dia harus kita tidurkan di sofa sementara menunggu siuman," usul Maher.

Segera saja Dom membawa gadis itu ke kamarnya, dengan hati-hati Dom meletakkan gadis itu di ranjangnya. Dom melepaskan sepatu gadis itu sementara Maher dan Brad membawa tas serta buku-buku yang terjatuh ketika gadis itu pingsan.

Maher dan Brad meletakkan barang-barang gadis itu dimeja Dom. Mereka bertiga lalu terdiam tak tahu harus melakukan apalagi. Tiba-tiba Maher teringat kalau mereka harus kembali ke bengkel setelah jam makan siang berlalu.

"Dom bagaimana ini kita kan harus kembali ke bengkel?" tanya Maher.

"Ah iya kenapa kita sampai lupa, jam makan siang sudah habis nih," tambah Brad.

"Lalu bagaimana dengan gadis ini, mana mungkin kita meninggalkannya sendirian disini?" tanya Dom galau.

"Begini saja biar aku dan Brad yang kembali ke bengkel, kau uruslah gadis ini. Nanti kalau ada yang penting aku akan meneleponmu," usul Maher.

"Hei bagaimana bisa begitu?" Dom nampak keberatan.

"Sudalah Bro, kau urus saja gadis ini aku yakin dia tak akan merepotkanmu. Lagian kan kau bilang tadi kalau kau meminta Tuhan untuk mengirimkan seorang gadis untuk menjadi istrimu, mungkin saja gadis ini yang dikirim Tuhan untuk memenuhi permohonanmu, OK?" canda Brad yang diiringi tawa lebar Maher yang membuat Dom hanya mengernyitkan dahinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAAT  LOMBOK TERASA  MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang