Ever been post in my personal blog, puputwn.blogspot.com
Warning: typo(s), strange, or etc!
.
.
-oOo-
“Hei kau cepat tidur! Besok kita akan bearangkat, jangan terlambat kau memang menyusahkan!” suara itu membuatku berdecak kesal. Dia, Harry Styles. Orang yang paling menyebalkan dan orang yang bisa membuatku jatuh cinta padanya. Hei! Jatuh cinta? Tentu saja, entah apa yang membuatku jatuh hati padanya padahal ia selalu membuatku kesal. Dan yang benar saja dia adalah Frist Love-ku, aku saja tidak percaya tapi itu nyata dan kenyataan dan kadang kenyataan itu memang sulit untuk dipercaya. Harry berdiri diambang pintu sembari menatapku dengan tatapan meremehkan. Haish mengapa ia selalu seperti itu.
“Selamat tidur Jo! Mimpi indah!” ucap Niall menampakan dirinya dibelakang tubuh Harry, aku pun tersenyum padanya. Disini aku tinggal bersama Harry, Niall, Zayn, Louis dan Liam. Perempuannya hanya aku dan satu orang pembantu yang mengurus keperluan kami semua. Sebenarnya kami mempunyai rumah masing-masing, tapi dalam waktu-waktu tertentu kamu menempati rumah ini. Dan sekarang, besok tepatnya. Kami akan pergi kesuatu pulau entah apa namanya akupun lupa, untuk liburan musim panas. Ya, di London sekarang memang sedang musim panas.
“Selamat tidur Niall, mimpikan aku ya!” ucapku tertawa kecil diiringi sindiran-sindiran kecil dari Harry. Aku pun menutup mataku dan menutup seluruh tubuh dengan badcoverku.
~^^~
Aku menatap Harry yang sedang duduk digeladak kapal sendirian. Ia meneluk lutut sembari memeluknya menatap deburan ombak yang mendekat kearah kapal. Aku pun mendekatinya, jantungku berpacu cepat. Entah mengapa saat aku dekat dengannya aku selalu seperti ini. Aku pun duduk disebelahnya dan menyamakan posisi dengannya. Harry menatapku.
“Hei Jo! Sedang apa kau disini?”
“Yak! Apakah aku tidak boleh duduk disini Hazz? Kau memang menyebalkan!” ucapku hendak pergi meninggalkannya. Tapi Harry langsung menarik tanganku dan menyuruhku duduk kembali disampingnya.
“Aku tidak bilang begitu. Tetaplah disini, duduk disampingku.” ucapnya tanpa memandangku. Aku hanya menuruti ucapanya.
Mengapa perempuan harus menunggu, aku benci menjadi seperi ini. Bila aku menjadi pria dan Harry perempuan, aku pasti sudah menyatakan perasaanku ini padanya. But, that' s impossible, right?
“Hazz, apakah kau menyukai seorang gadis?” pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutku, tapi aku membiarkannya. Toh aku memang ingin menayakan itu bukan?
“Tentu saja. Aku menyukai seorang gadis, apa kau kira aku menyukai pria hah?” ucap Harrya, aku hanya tertawa kecil.
“emm, maksudku apakah kau sedang jatuh cinta pada seorang gadis? Dan siapa gadis tak beruntung yang dicintai olehmu itu?” sindirku. Aku mencintai Harry, berarti aku menyindir diriku sendiri hahahah biarlah~
“Kau menyindirku? Haaah~ tentu saja aku sedang jatuh cinta pada seorang gadis, dia cantik. Pasti dia juga jatuh cinta padaku karena aku tampan” ucap Harry menyombongkoan diri.
“Yak! Tampan? Tak sudah sombong dulu Harry, gadis itu pasti tidak mencintaimu karena kau sangat menyebalkan!” ucapku, hahaha memang Harry sangat menyebalkan. Tapi itu membuatku jatuh cinta padanya.
“Begitukah? Aku rasa aku itu tampan.” ucapnya tersenyum, lesung pipinya terlihat. Aku tersenyum melihatnya. Ia terlihat jauh lebih tampan saat ia tersenyum.
“Ya terserah kau saja kriting.” ucapku tanpa memandang Harry, lautan biru dan langit biru menyatu tapi tentu saja memiliki warna biru yang berbeda. Dua-duanya sangat indah dimataku.
“Yak! Apa kau bilang kriting? Aku tidak kriting. Rambutku ini sangat keren, jarang sekali model rambut seperti ini.” ucap Harry membanggakan dirinya, lagi. Ya dia memang sangat percaya diri, over malah.
“Ohya? Menurutku rambutmu itu aneh.” sindirku diiringi tawa kecil, harry hanya menggembungkan pipinya. Aku hanya tertawa kecil melihatnya. Lalu tak lama pun canda gurau menghiasi kami berdua. Aku sangat menikmati saat-saat seperti ini, saat-saat aku dan Harry bercanda berdua. Saling menyindir, aku suka itu.
~^^~
Setelah sampai dipulau yang kami tuju, aku langsung turun dan berlari menuju pesisir pantai. Menghadap laut dan merentangkan tanganku sembari menutup mataku.
“Hei sedang apa kau? Seperti tidak ada kerjaan lain saja!” ucap Harry yang sukses membuatku terkejut, aku hanya berdecak kesal melihatnya. Aku membuka mataku, terlihat Harry berdiri didepanku dengan wajahnya yang menyebalkan sekaligus tampan itu. Aku pun menjitak kepalanya.
“Aku sedang menikmati pemandangan pantai tahu!” ucapku, Harry masih sibuk mengelus-elus kepalanya.
“Hei! ini sakit kau tau!” ucap Harry, lalu berjalan menjauh dariku menuju arah kanan sedangkan aku berjalan kearah kini. Kami berbeda arah. Aku menghentikan langkahku dan berbalik melihat punggung Harry yang berjalan menjauh. Hei! Tubuhku seperti kehilangan kendali!
“Aku mencintaimu Harry!” teriakku, mataku membola. Aku langsung membalikan tubuhku kembali. Hei mengapa aku sangat bodoh! Yaampun Jo apa yang kau lakukan!
“Apa!?” teriak Harry, tak ada jawaban dariku. Aku masih mematung sembari menutup mulutku dengan kedua tanganku. Menyesali kebodohanku tadi. Hening, terdengar deburan ombak yang membasahi kakiku.
“Aku juga mencintaimu!” ucap seseorang lembut dibelakangku. Aku memutar tubuhku dan terlihat Harry yang sedang tersenyum disana, membuatku melting. Senyumannya sangat… ahh aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Wajahku memanas, mungkin wajahku sudah sangat merah sekarang. Kontras sekali dengan warna kulitku yang berwarna kuning langsat ini. Harry langsung memelukku, aku terbelak. Namun ada kebahagiaan tersendiri dalam diriku. Harry ternyata mempunyai perasaan yang sama denganku? Oh God! Thankyou so much!
“Aku mencintaimu Jo! Katakan padaku jika kau mencintaiku juga!” ucap Harry lembut, aku pun tersenyum dalam dekapannya.
“Aku pun mencintaimu Hazz! Sangat-sangat mencintaimu!” aku menutup mataku, menikmati saat-saat bahagia ini. Bisakah waktu berhenti detik ini juga? Aku ingin terus seperti ini, bersamanya. Musim panas yang akan terus dikenang.
Tiba-tiba…
“Huaaaaaaa! Jauhkan mayonaise itu dariku!”
BRAK!
Aku langsung membuka mataku. Dan, Hei! Mengapa aku disini? Aku masih dikamarku. Dan Harry bernafas terengah-engah sembari menutupi pintu dengan tubuhnya.
“Hei kau! Mengapa kau belum bersiap-siap? Kita akan berangat sekarang!” ucap Harry, mataku membola.
“Berangkat kemana?” aku menautkan kedua alisku.
“Apa? Apakah kau sudah amnesia? Bukankah kita akan pergi liburan musim panas Hah!” ucapnya lagi. Mataku membola sekali lagi. Jadi tadi itu hanya mimpi? Kebahagiaan itu hanya mimpi semu. Oh God! That's my first Summer Dream!
Gimme your opinion, please? Vote this one shot, too~
Thanks. Xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Memories
Fanfiction[One-shot request. But, I close this request for a while.] Just an empty memories. Someday, they'll disappears.