4- The Truth

408 40 3
                                    

16 Years Later
Jakarta,Indonesia

Seorang gadis berambut coklat dan memakai seragam putih abu-abu sedang memanjat pagar sekolahnya. Sekarang merupakan jam mata pelajaran Matematika. Dan matematika merupakan pelajaran yang paling ia benci.
"Ariana! Apa yang sedang kau lakukan?"
Teriak seseorang
"Shut Up Luke! Kau bisa membangunkan penjaga sekolah!"
"Oh come on Ariana! Kau bolos pelajaran lagi?"
"Kau pikir aku sedang apa hah? Sudah lebih baik kau kembali ke kelas! Matematika pelajaran kesukaanmu kan?"
"Iya benar,tapi hari ini aku sedang tidak mood untuk belajar. Aku akan ikut denganmu! Tunggu aku!"
"Cepat kalau begitu!" Ujar Ariana sambil memutarkan bola matanya.

Luke dan Ariana merupakan sahabat sehidup semati. Mereka sudah bersahabat selama belasan tahun. Luke merupakan teman pertama sekaligus tetangga Ariana sejak ia pindah dari Los Angeles ke Indonesia. Walaupun sifat mereka berbanding terbalik.

Luke merupakan anak yang rajin,ia bercita-cita untuk menjadi dokter setelah lulus nanti. Sedangkan Ariana, kerjaannya hanya bermalas-malasan. Bahkan ia belum tahu nanti setelah lulus sekolah ia akan mengambil jurusan apa.
"Luke terimakasihhhhhh!!!! Kau memang sahabat terbaikkuuuu"

Sahabat terbaik. Ariana memang hanya menganggap Luke sebagai sebatas sahabat. Berbeda dengan Luke, ia menyimpan perasaan lebih terhadap Ariana. Sampai saat ini,ia hanya bisa memendam perasaannya saja. Ia tidak mau merusak persahabatannya.
"Sama-sama,kau juga sahabat terbaikku Ana"
"Oke aku akan masuk sekarang, sekali lagi terimakasih Luke"

  Ariana pun masuk ke dalam rumahnya. Mengendap-endap. Waspada jika orang dirumahnya menemukan dia.
"Kau sudah pulang Ana?"

Ariana Grande Point of View

  Hari ini aku bolos pelajaran matematika lagi. Aku malas berurusan dengan limit-limit atau angka-angka yang membuatku pusing setengah mati.

  Aku pun masuk kedalam rumah,berjalan dengan perlahan. Aku tak mau ada yang tahu bahwa aku pulang secepat ini. Aku melihat sekeliling,tidak ada siapapun disini. Aku aman.
"Kau sudah pulang Ana?"

  Shit. Aku tertangkap basah. Rencanaku gagal.

"Oh hai Nonna,iya aku sudah pulang" balasku disertai dengan senyuman termanisku.
"Sekarang baru jam 12. Tidak biasanya kau pulang sesiang ini"
"I-iya guru-guru sedang rapat jadi murid-murid diperbolehkan pulang" jawabku berbohong.
"Oh begitu, tapi tadi aku bertemu Luke dan dia tidak mengatakan sama sekali tentang rapat. Apa kau bolos pelajaran matematika lagi Ana?"

  Sialan kau Luke.  I .Hate.You Hemmings.
Lihat saja balasanku.
"Oke baiklah kau benar. Seperti biasanya kau benar"
"Mau sampai kapan kau begini terus Ana? Usiamu sudah 16 tahun,sikapmu masih seperti anak kecil"
"Maafkan aku. Hanya saja aku sedang malas belajar matematika. Nanti pasti tidak akan aku ulang lagi"
"Aku pegang janjimu"

   Aku pun berjalan menaiki tangga menuju kamarku. Setelah sampai,aku pun langsung merebahkan tubuhku.
 
  Pikiranku melayang kemana-mana. Yang kutahu aku merindukan ibuku.

*****

Author Point of View
 
  Setelah selesai membersihkan diri Ariana pun beranjak dari kamarnya. Ia berniat untuk mengunjungi rumah ibunya.

  Ibunya dan Ariana memang berbeda tempat tinggal. Ariana sudah bertanya pada Nonna,bahkan kepada ibunya langsung. Mengapa ia harus berpisah tempat tinggal dengan ibu kandungnya sendiri. Tapi jawaban yang Ariana dapatkan hanya 'ini untuk keamananmu sendiri' atau 'kau akan tahu jika memang itu saatnya' jadi tidak ada gunanya bertanya mereka tidak akan memberitahunya.

Los Angeles,California

  Justin sedang berada disebuah cafe yang selalu ia kunjungi bersama sahabat-sahabatnya. Sekarang ia sedang menunggu salah satu sahabatnya karena ia membutuhkan seseorang yang bisa membantunya.

  Beberapa menit berlalu,akhirnya sahabat yang ditunggunya datang juga.
"Hi bro! What's up?"  sapa Cameron sambil memeluk Justin
"Hi bro!"
"Ada apa kau memanggilku Justin?"
"Aku butuh bantuanmu Cam,karena hanya kau yang bisa membantuku"
"Membantumu tentang?"
"Kau tahu istri bayiku kan?"
"Ya kenapa kau meridukannya?"
"What? Tak mungkin aku merindukkannya lagipula aku punya Kendall buat apa aku meridukannya"
  Kendall Jenner. Seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai model profesional merupakan kekasih seorang Justin Drew Bieber pemilik Bieber's Company yang baru.

"Lalu kenapa?"
"Aku butuh kau untuk menemukan dia,cari kemanapun. Ada hal yang belum selesai antara keluargaku dengan keluarganya"
"Dan setelah aku menemukannya lalu apa yang akan kau lakukan Justin?" Tanya Cam bingung.
"Aku akan menceraikannya" Jawab Justin pasti.





To Be Continued

Their Curse | jariana [COMPLETED]Where stories live. Discover now