Bab 11

7.9K 789 70
                                    


©Misscel

Ketidak percayaan sangat kentara di wajah Yunho, ia terkejut sekali melihat mansion mewah yang Jaejoong tunjuk sebagai rumahnya. Nyaris ia terkekeh ketika Jaejoong membuka kaca mobil dan memerintahkan si penjaga untuk membukanya. Tetapi ia bungkam seketika dengan wajah yang memucat saat beberapa penjaga menunduk ke arah mobilnya yang melaju masuk ke dalam.

"Kau yakin ini rumahmu?" Yunho melepaskan seatbelt-nya, ia melirik Jaejoong ragu-ragu, sebelum menyusul gadis itu ke luar mobil.

"Bukan, ini rumah orang tuaku, puas?" Jawab Jaejoong dengan tatapan tidak terima yang tinggi. Ia paham Yunho mungkin tidak percaya bahwa ia tinggal di mansion besar yang barangkali sama dengan milik orang tuanya.

Dengusan pelan terdengar dari Yunho, Jaejoong hanya meliriknya sebentar sebelum berbalik ke belakang, ke arah orang tua Yunho. Perasaannya gugup luar biasa. Ia sudah menelepon ayahnya untuk segera kembali dari kantor dan memberitahu ibunya akan ada tamu. Yakin sekali jika mendengar ia dilamar, orang tuanya akan terkejut.

Jaejoong menenangkan dirinya, seraya memberikan isyarat untuk orang tua Yunho yang terlihat biasa saja dengan kenyataan bahwa dirinya tinggal di sini, masuk ke dalam mansion. Ia mendahului mereka berjalan dan tepat sekali, kedua orang tuanya sudah menunggu di ruang tamu. Ya Tuhan, tidak bisa Jaejoong bayangkan apa yang akan terjadi nanti. Ia menggigit bibir bawahnya, saat mata sang ayah dan ibunya memicing menatapnya dan ketiga tamu mereka.

Disunggingkannya senyum kepada orang tuanya, sebelum melangkah menuju mereka. Bibirnya membuka hendak mengutarakan niat kedatangan tamu sekaligus alasannya yang meminta mereka untuk menunggu. Namun, belum-belum sepatah kalimat diucapkan Jaejoong. Hyunbin, ayahnya berdiri dari kursi dan menatap tajam ke tamu mereka dengan mengacungkan jari telunjuk dan berucap sangat tegas.

"Kau!" Hyunbin menunjuk jihoon yang memasang wajah terkejut bukan main, wajahnya tak jauh berbeda dari Jihoon, dan nampak mengeras.

Melihat ekspresi orang tuanya dan Yunho yang seperti seorang musuh bebuyutan, Jaejoong cemas. Ia menatap ke arah Yunho yang hanya terdiam. Sial, pria itu tidak peka akan keadaan yang bisa kapan saja memunculkan percikan api. Ia harus segera mengantisipasinya.

"Ayah, ini adalah orang tua Yunho. Yunho adalah..."

"Diam lah, Joongie. Kau tidak melihat Ayah sedang serius dan akan membuat perhitungan dengan Jung Jihoon tengik itu?" Hyunbin menyela ucapan Jaejoong dengan suara tegas.

Gawat, orang tuanya dan Yunho memiliki perselisihan. Ia menjadi gelisah, namun ketika pikiran bahwa ia tidak akan mungkin dinikahkan dengan Yunho. Langsung saja Jaejoong serasa ingin melompat girang. Senyuman lebar ingin terlukis di bibirnya, tidak boleh tersenyum, ia harus menahannya agar terlihat sama seperti orang-orang yang ada di ruang tamu ini.

Yunho memperhatikan gesture Jihoon dan Hyunbin. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada kedua orang tua ini. Tetapi, entah kenapa ia berharap bahwa lamaran orang tuanya akan di tolak. Ayah Jaejoong terlihat menyeramkan sekali.

"Kim Hyunbin bajingan, aku akan menghabisimu!" Jihoon maju beberapa langkah. Sama halnya dengan Hyunbin, hingga mereka berjarak sejengkal saja.

"Apa yang kau inginkan, hingga membawamu ke mari?" Hyunbin bertanya matanya menatap Jihoon dengan tajam.

"Aku ingin melamar anakmu, Bajingan. Anakku sudah melakukan hal yang tidak senonoh pada Kim Jaejoong," jawab Jihoon seraya melirik kepada Yunho yang meringis karena penjelasannya.

Taehee istri Jihoon, ibu Yunho terlihat bingung dan ketakutan. Sedangkan ibu Jaejoong, Hyekyo sudah berpegangan pada sofa. Takut sekali jika suaminya menghajar tamu mereka, ia juga syok dengan penuturan Jihoon bahwa anak tunggalnya, Jaejoong melakukan hal yang tidak senonoh dengan seorang pria.

CavelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang