mengenalmu

19 3 1
                                    

Hidup. Ya hidup, kujalani hidup ini dengan waktu yang terus berputar. Yang tak tau kapan akan berujung. Hidup itu hanya sekali. Kata orang dibawa happy aja. Tapi prinsip ku beda. Kenapa dibawa happy kalau ujung nya ngga berkah.eaa bukan nya sok varokah loh yaa. Pernah terlintas difikiran ku untuk "pacaran". Ya... anak muda zaman sekarang. Ada yang perhatian, ada yang jalan bareng. Sedangkan aku malam minggu dirumah. Kalau ngga godain anak orang yg masih bayi.
Yaa beginilah nasib jomblo. Tapi aku fine kok. Happy malah. Mungkin Tuhan masih merahasiakan pasangan ku
Main sih paling ya sama sahabat. Gue punya sahabat yg bener bener sahabat. Ngga dateng kalau lagi bahagia doang. Yang pasti bikin kalian semua iri deh haha..
Namanya reva dia itu orangnya kalau ngomong mulutnya kaya toak. Astagfirullah banget pokoknya. Tp dia jago main piano. Bikin orang yang nonton terpesona. Ya ngga salah sih kalau dia pandai main piano. Orang papinya aja musisi. Sahabat aku ngga cuma satu tapi berempat sama aku.
Yang kedua namanya rain. Wajahya itu mirip orang arab. Yaa sebenarnya ngga ada saudaranya yang dari arab. Ya entahlah. Hidungnya itu ngga nguatin mancungnya subahanallah. Ornganya asik. Suka bikin orang ketawa dengan tingkah lakunya yang sok polos.
Yang ketiga namanya fani. Orangnya cantik sih. Tapi tomboy. Rambutnya suka diiket keatas. Dia suka banget yang namanya naik gunung. Katanya sih gunung itu rumah kedua baginya.
Dari kita berempat yang pakai jilbab ya cuma aku. Aku suka photografer. Setiap liburan kita selalu main bareng. Enteh kemana aja yang penting main. Seringnya sih hunting. Cari tempat yang bagus buat foto. Tapi aku jarang ikut. Paling ya jadi tukang fotonya.
Fani " lo ngga ikut foto?"
Sambil ambil hp ditasnya.
Aku " ngga aja. Kan aku fotografer nya "
Dengan nada rendah sambil ketawa.
Reva " ya elah. Kenapa ngga foto bareng aja "
Rain" iya foto bareng aja. Sambil memegang tangan ku
Aku " oke lah ".
Beberapa menit berlalu..
Reva " gue lapar " dengan nada nya yang agak kemayu.
Fani " kita makan di temapat biasanya aja. Yang ada masnya yang itu lohhh......
Fani tidak melanjutkan ucapanya.
Rain langsung nyrocos " masnya yang kearab araban ".
Aku " oke lah yuk langsung aja. Keburu petang nih.

Perjalanan dari tempat foto ke rumah makan yang biasanya kita datengin itu kurang lebih 30 menit. Ya lumayan jauh sih. Tapi karena ada niat untuk ketemu mas nya, apalah dayaku.
Panggil aja shodik. Kenapa?. Karena shodik panggilan orang arab yang belum dikenal. Tapi sok dekat. Yang cuma bisa nurutin mereka. Kalau akumah makan yang penting kenyang ples murah. Hehe namanya anak muda. Kan pasti banyak maunya. Ngga mukinlah dikit dikit minta ortu. Kasian. Yaa itumah kalau aku.

Estttttt udah sampai di rumah makan. Kita biasanya duduk dilantai atas. Kenapa?. Karena kalau diatas duduknya itu dilantai biasanya orang bilang lesehan. Ya lesehan. Sebenarnya sih alasanya ngga cuma itu. Ada yang lebih parah lagi. Ya ngeliatin pelayan nya yang inisial shodik itu. Kan kalau dari atas lebih jelas. Hehe kurang kerjaan sih tapi mereka terhibur kok. Yaa walaupun masnya ngga tau.
Kita pesan minuman yang sama. Ya green tea. Tapi kalau aku beda. Aku lebih suka yang berbau kopi. Entah kenapa minuman favorit ku itu kopi. Disana aku pesan coffe macchiato. Kopi yang diatasnya dikasih gambar camera.
Dan ternyataaa oh ternyata yang dateng dimeja kita mas nya yang inisial shodik itu.

MengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang