Chapter 1

112 8 0
                                    

Seorang yeoja berbalut dress polkadot dipadukan dengan rok hitam dan tas selempangnya berjalan dengan anggun menyusuri lorong bandara. Rambutnya yang dibiarkan terurai indah tampak bergoyang seraya berjalan. Tampak yeoja itu sedang sibuk dengan ponselnya.

"Yeobseo? Oh eomma. Sebentar lagi aku akan berangkat. Tolong sampaikan pada anak teman appa untuk tidak terlambat menjemputku."

"Ne... Jaga kesehatan, jangan sampai sakit. Liburan nanti aku akan pulang..."

Pesawat Air Asia tujuan Paris sebentar lagi akan berangkat. Silahkan masuk kedalam pesawat anda.

" ah eomma, pesawatku akan berangkat. Setelah sampai aku akan menelfon. Love you mom"

Yeoja itu memasuki pesawat dan duduk disalah satu kursi kelas bisnis. Pesawat pun terbang menuju Korea. Yeoja itu memilih memandangi langit biru indah di pagi hari. Hingga...

"Oppa, kenapa kau? "

"Ah aku tak apa jangan khawatirkan ku.."

"Apa yang kau bilang tidak apa apa. Kau sudah dirumah sakit dan kau baru memberitahu ku sekarang."

"Maafkan aku... Aku hanya tidak ingin kau menangis. "

"Minnie-ah, aku punya satu permintaan. Tolong berbahagialan dengan namja yang lebih baik dari ku. Dan aku ingin kau.." Kata namja itu seraya memeluk gadisnya untuk terakhir kali

" berbahagia dengan ...."

Titttttttt

Monitor jantung memperlihatkan sebuah garus lurus. Dan terakhir kalinya Min Rin melihat namja yang dicintainya tidur dalam pelukannya... Untuk selamanya.

'Ah sial' umpat yeoja itu dalam hati.

Semakin ia merenung semakin banyak ingatan itu kembali. Salah satu hal yang tepat dilakukan sekarang adalah tidur. Semoga saja ia tidak memimpikan hal itu

Semoga sajaa....

ㅁㅁㅁㅁㅁ

Seorang pria terlihat berjalan tergesa gesa menyusuri bandara. Tampak peluh yang menyelimuti dirinya. Hingga..

"Aww.."

"Ah, I'm sorry miss.. I'm in hurry.." ucap seorang pria dengan tergesa gesa dan berlari setelah menabrak wanita itu

"Well, inikah sambutan pertamaku di kota ini? "

"Mungkin sambutan itu cocok untuk mu nona." Jawab seorang pria dengan nada yang seram.

Wanita itu menolahkan kepalanya kearah sumber suara. Terlihat seorang pria dengan kaos putih dipadukan kemeja bercorak yang dibiarkan tidak dikancing dan jelana jeans sebatas lutut. Pria itu sangat tinggi dengan suaranya yang seram.

"Siapa? Kau siapa? " tanya wanita itu dengan ketus.

"Wah, tak disangka ternyata wanita seperti mu galak. Ternyata tidak semua wanita dengan wajah sepeti mu wanita imut. Ternyata hanya luarnya yang bagus..." Cibir pria itu sambil mendekatkan wajahnya kearah wanita itu.

"...Hanya kedok untuk dalamnya" lanjut pria itu seraya menjauhkan wajahnya.

"Terserah kau saja. Kau mengalihkan pembicaraan. Kau si.." Perkataan wanita itu di potong karena pria itu memajukan jarinya kearah bibir wanita itu.

"Aku malas berkelahi di bandara. Nanti aku dipikir seorang pemerkosa. Aku hanya disuruh Appa mu untuk menjemputmu, jadi ikut saja dengan ku." Kata pria itu sambil menarik tangan wanita itu dan kopernya.

'Dasar pria tidak tau sopan santun, seenaknya menarik tangan orang yang baru dikenalnya' pikir wanita itu.

"Tunggu.. Aku belum mengenal mu." Ucap wanita itu kesal.

Pria itu pun menghentikan langkahnya dan berbalik kearah wanita itu.

"Huang Zi Tao"

ㅁㅁㅁㅁㅁ

"Jadi, dimana kau akan tinggal?"

"Kata Appa ku aku akan tinggal bersebelahan dengan anak teman Appa." Jawab wanita itu santai.

"Sudah dipastikan itu aku." Jawab Tao singkat.

"Apa kau keturunan korea? Mengapa kau seperti keturunan cina?" Tanya wanita itu penasaran.

"Cerewet" itulah satu kata singkat yang dilontarkan oleh mulutnya yang tajam itu.

Kalau bisa wanita itu akan menggunakan kemampuan taekwondonya untuk menendang Tao yang ada disebelahnya ini.

"Jangan coba coba ingin menendangku. "

DEG

Bagaimana dia bisa tau?

"Sudah kutebak kau belajar bela diri. Tak kusangka wanita seperti mu ikut bela diri. Tampak dari kau yang sanggup mengangkat kopernu ke bagasi tadi." Wah, tebakan yang sempurna. Wanita itu sangat bangga dengan kemampuan melihatnya.

"Ku kira kau akan duduk dikamar dan bersenang ria dengan alat make up, bukannya semua wanita sama?" Cibir Tao. Sudah dipastikan oleh wanita itu Tao pasti tidak memiliki pacar karena mulutnya yang pedas seperti cabai itu.

"Itu hanya pikir mu." Jawab wanita itu ketus.

Tercetak jelas senyum kemenangan diwajahnya.

"Maaf, aku hanya bercanda. Kau sudah tau namaku, sekarang namamu?" Tanya Tao tanpa memandang wanita disebelahnya itu.

"Park Min Rin." Jawab Min Rin singkat, malas meladeni pria ini.

"Kau marah? Astaga.. Semua wanita sama saja selalu memasang wa.."

"Bisa tidak kau hentikan omongan mu? Aku muak mendengarnya!" Jawab Min Rin ketus karena tak tahan lagi dengan Tao.

"Astaga. PMS. Serammm.." Kata Tao sambil memasang wajah ketakutan karena bisa saja dia membangunkan monster yabg ada didalam tubuh Min Rin.

ㅁㅁㅁㅁㅁ

Sebagai seorang laki laki, Tao menurunkan koper Min Rin. Mereka berjalan kedalam apartemen dan menaiki lift. Selama perjanalan tidak ada yang berniat membuka suara karena Min Rin sibuk berkutat dengan ponselnya.

Sesampainya didepan sebuah apartemen hal pertama dilakukannya adalah diam membeku.

Appa, kau benar benar jahat!

ㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁ

Hay guyss....
Ini ff pertama lohhh... Gimanaaa?? Bagus? Jelek??
Comment yaa... Siapa tau ada yang perli diperbaiki...
Panggil aja aku Rinrin.....

Jangan lupa like nya yaa...
Jangan sering jadi sider or silent reader dundzzz...
Berkah kok kalo ngelike.... Hehehe bercandaaaaa.....

Salam kenal semua dan sampai jumpa dipart selanjutnya

Kisa and Hug

😘😍

Just Stay Beside Me [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang