Senja Telah Pergi. Gelap Malam Menghantui

20 0 0
                                    

"Lama sudah tak kulihat kau yang dulu kumau..."

Begitulah salah satu lirik dari lagu yang saat ini sedang kudengarkan, lagu favorit ku sedang diputar di salah satu media di radio pada tengah malam ini. Sejenak ketika mendengarkan beberapa alunan melodi pada lagu-lagu tersebut mengembalikan ingatan ku akan indah nya masa lalu haha. Beberapa jam berlalu gakerasa juga tugas kuliah udah mau beres.

"Din bangunn!"

Aku dikagetkan oleh suara seorang perempuan sembari menggedor-gedor pintu kamar ku.

"Dinnn!!*dug-dug*"

"Iyaa-iyaa ini udah bangun kok" ucapku sambil membukakan pintu kamar.

"Padahal tidur juga belum" lanjutku dalam hati. Terimakasih tugas haha.

"Kuliah jam berapa? Cepet beresin kamar, sarapan bareng dibawah"

Ada yang aneh dari nada suara ibu pada pagi ini. Dia nampak tergesa-gesa, tak seperti biasanya.

Aku-pun turun ke untuk sarapan bareng ibu dan adik-adik. Oiya, nama aku adhi. Kalau dirumah aku biasa dipanggil dina, panggilan kesayangan dari nenek si..

Nah saat di meja makan, adik ku afta menanyakan tentang kepindahan kuliah ku. Ya, aku berniat untuk pindah kuliah ke salah satu universitas negeri di luar kota.

"Gatau deh, liat nanti aja" ucapku sambil tersenyum

Lalu ibuku memotong pembicaraan kami berdua dan menyuruh kami segera membereskan makanan kami dan segera berangkat ke kampus.

"Din, jangan lupa pulang kuliah ke gor, tadi kang gugum nge SMS ibu" sambil tersenyum. Ah aku paling suka melihat senyuman ibu di pagi hari. Bak sang fajar yang siap mengawal hari-hari ku.

"Iyaa bu" ucapku sambil membalas senyumannya.

Oiya, aku aktif disalah satu organisasi kemanusiaan, Pak gugum merupakan Ketua organisasi kami.

Seperti biasa sesampainya di kampus, aku langsung menyambar wilayah kantin. Emang dasar mahasiswa kali ya, ga afdol kalau ga nge gosip dulu haha. Aku, farel, beta. 3 serangkai di kampus. Farel teman sekota ku sedangkan beta dia berasal dari Timika, Papua dan itu bukan nama asli dia, kita manggil dia beta soalnya pas awal awal kuliah kalau dia ngomong disetiap kalimat pasti ada beta nya haha.

"Di, beta beres kelas ikut kamu dong. Beta bosan di kosan" pinta beta.

"Lu mau ikut gua ke gor? Jadi tim medis gitu bet." Ajak-ku

"Boleh deh, ada cewek tak? Beta bosen sendirian nih" sembari nyengir ala kuda khas beta

"Lu hidup banyak bosennya ya? Sono balik ke papua, banyak yang mau sama lu disana" sindir ku

"Beta bosen sama orang sana di" ucap beta.

"Dikira disana pun lu galaku bet. Maksud gua, babi juga gak mau sama lu disana haha. Yaudah nanti beres kelas ketemu di kantin aja, gua ngambil peralatan dulu di sekertariat" ucap ku.

"Okay siaap bos ganteng. Beta cinta bos" ejek beta.

Kasian beta, kalau bukan aku yang nemenin dia pasti lebih sendirian. Dia orang nya supel, tapi gatau kenapa banyak yang gasuka di kampus. Mungkin karena tampangnya yang agak sangar kali ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flew Away My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang