Tragedi Tamasya

25 0 0
                                    


***
Mada

Aku menyukai segalanya; pemandangan yang didominasi warna menyejukkan; birunya langit yang damai, dan hijau pepohonan nan menyegarkan, udara sejuk menghembus kulit, suasana menyenangkan, dan gadis jelita yang menemaniku, yaitu Shira yang kunikahi dua hari lalu.

"Senangnya bisa honeymoon di tempat wisata sekeren ini, Sayang" ia berkata ceria, menghipnotisku dengan tatapan matanya.

Ah, betapa menyenangkan tahun baru kali ini, selain akhirnya bisa menghalalkan wanita yang sudah kutaksir sejak 3 tahun yang lalu, juga dapat menikmati wahana permainan gratis di dekat hotel milik keluargaku.

"Tapi, sayang..." lagi-lagi ia mengeluarkan tatapan memabukkannya, "aku takut kalo naik permainan yang kayak gitu", ujarnya seraya mengarahkan telunjuknya ke arah sebuah wahana rollercoaster yang sedang melaju cepat.

"

Takut kenapa, cintaku?"

"Nanti tiba-tiba rel nya putus kayak di film Final Destination gituuu"

Apa karena aku kadung cinta padanya atau hal lain, sikap paranoid nya yang terkadang muncul ketika melihat hal yang menurutnya seram, justru sangat menggemaskan di mataku.

"Kebanyakan ngayal sih kamu... tenang aja Yang, semua wahana disini udah terjamin keamanannya kok!"

"Yee... mentang-mentang ini punya papa kamu"

Kucubit pipinya gemas, lalu kugandeng tangannya menuju wahana yang tak kalah ekstrim.

Apakah kalian pernah melihat wahana 'Vertigo' di Trans Studio Bandung? Nah, permainan satu ini mirip sekali dengan Vertigo, melayang-layangkan para pemainnya, berputar 360 derajat di atas. Bisa kau bayangkan bagaimana cepatnya detak jantungmu bila menaikinya?

***
Shira

Mada, Mada... lelaki satu ini selalu memberikan kejutan. Mulai dari gemarnya mencubit-cubit pipiku, menatapku dengan tatapan yang selalu membuatku jatuh cinta, hingga kebiasaannya mencoba hal-hal menegangkan, salah satunya wahana memutar-mutarkan orang di udara itu.

"Kita naik yang lebih aman aja yuk, Sayang", bujukku sambil mengeluarkan tatapan andalanku, yang selalu dibalasnya dengan penuh cinta.

"Semuanya aman kok, Yang"

"Tapi ya nggak kayak gitu jugaaa"

"Emangnya kamu mau naik apa, cintaku? Kuda-kudaan?"

"Yee itu mah childish banget!"

Maksudku bukan permainan kekanakan seperti itu, Mada sayaaang... dasar cowok emang ga peka ya. Untung dia suamiku, jadi bisa lah kuladeni sifatnya yang kadang menyebalkan itu.

"Shira sayaaaang, aku bakal selalu jagain kamu kok, kalo ada apa-apa"

Ah, dia selalu saja bisa meluluhkanku.

Namun, semua kebahagiaanku berubah sejak adanya firasat buruk yang menghampiriku tiba-tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tragedi TamasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang