part 19

4K 175 2
                                    

Hari ini Aleya bangun lebih pagi dari biasanya. Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan terburu-buru mengingat jam 12 siang nanti dirinya dan juga teman-temannya akan pergi.

Ia sangat bersemangat untuk menyelesaikan tugasnya. Peluh bercucuran membasahi wajahnya, rambut yang dikuncirnya pun sudah tak beraturan bentuknya.

Suci geleng-geleng kepala melihat putrinya yang begitu semangat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat "Sudah Le, jangan terburu-buru begitu, nanti biar ibu yang lanjutkan kalau tidak selesai."

"Tidak apa bu. Inikan tugas Aleya bu hehehe.."

"Yasudah."

Aleya kembali melanjutkan pekerjaannya mengepel lantai, sesekali ia bersenandung dengan riang.

"He'eh Aleya rajin sekali.." Tanya Mira

"Hehehe iya nih bi, aku mau cepet-cepet selesain soalnya mau pergi."

"Oalah, pergi kemana memangnya?"

"Mau ke pantai bi sama temen-temen."

"Jam berapa memang perginya Le?"

"Jam 12 bi."

"Udah santai aja jangan buru-buru,"

"Hehehe iya bi."

"Yaudah bibi mau buat sarapan dulu ya.."

Setelah pamit pada Aleya, Mira bergegas ke dapur untuk membuat sarapan.

Setelah selesai mengepel, Aleya mengerjakan tugasnya yang lain. Begitu seterusnya, sampai semuanya selesai.
Tak terasa sekarang sudah jam 11 siang. Al turun dari kamarnya dan menghampiri Aleya.

"Aleya apa tugasmu sudah selesai?"

"Sudah tuan muda."

"Kau belum mandi ya?" Aleya menggeleng sambil nyengir kuda

"Oh astaga! Cepat mandi Aleyaa, nanti kita telat."

"Baiklah."

Sebelum ke kamar mandi, Aleya ke kamarnya terlebih dahulu untuk beristirahat sebentar. Lagi pula mandinya juga tidak akan lama, paling lima belas menitan juga selesai.

Sekitaran jam setengah dua belasan ia baru mengambil handuk dan baju setelah itu pergi ke kamar mandi.

Dan ya tepat, Aleya Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mandi. Setelah selesai, ia kembali ke kamarnya untuk menyisir rambutnya dan menguncir satu rambutnya itu.

Setelah sudah siap, ia keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan Al. Aleya menemukan Al sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton tv. Kemudian Aleya menghampiri Al.

"Sudah selesai? Kamu lama banget mandinya,"

"Sudah hehe, tadi saya istirahat dulu tuan sebentar."

"Ck. Pantesan. Kamu duduk dulu aja sini temenin aku nonton tv, mereka masih otw."

"Ehm, gausah tuan. Saya nunggu di dapur aja."

"Ck. Aku mau bilang sama kamu, kalo kita lagi berdua aja kaya gini kamu gausah manggil aku tuan muda. Gausah pake saya saya juga."

"Tapi ga enak tuan kalo kedengeran yang lain."

"Ya gapapa juga, kamu kan pacar aku." Jawab Al enteng, Aleya yang mendengarnya menjadi malu dan kata-kata itu membuat pipi Ale memerah. Ia pun menunduk untuk menyembunyikannya
Al tersenyum melihat pipi Aleya yang memerah hanya karena ucapannya barusan.

'Manisnyaaa'-batin Al

"Tapi kan tuan, tetep aja saya ga enak. Nanti kalo tiba-tiba ada yang denger dikiranya saya ga sopan."

Terlambat? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang