- Author Prov-
"KAKAAAAKKK KAAK WOOYY!" suara cempreng Lula memanggil kakanya dari lantai 3 yang tak lain adalah Cherry.
Sekarang ini Cherry tengah menebus janjinya kemarin untuk mengambil rapot Lula.
Dengan hanya bermodalkan pakaian biasa saja tanpa embel embel atribut sekolah, Cherry memasuki ruang kelas adiknya.
Dengan setengah napas Cherry mengambil gelas air mineral dan berkata "Kelas lo tinggi banget sih, cape nih gue" seraya mengibas ngibaskan tangan ke lehernya yang penuh dengan peluh.
"Udah tua mah gitu kak" timpal Lula, dengan cengir kudanya membuat Cherry mencibirkan bibirnya.
Sialan ni bocah! batin Cherry mendumel. melototi Lula yang semakin terkekeh.
******
"Haaahh akhirnya gue bisa rebahan" ucap Cherry sambil lompat ke ranjang empuknya yang penuh dengan warna kuning.
Baru aja dia pejemin mata, adiknya Lula yang rewel itu langsung menyerbu kekamarnya, dan menyeret Cherry untuk makan Sore, disuruh mama alasannya.
Loh mama kan lagi pergi? batinnya mulai berbicara
Dengan langkah gontai Cherry menuruni anak tangga dan berjalan menuju meja makan, dan berancang ancang mau menduduki kursi bersamaan dengan itu, bell rumahnya berbunyi
Trililii trililiii pokoknya bunyinya begitu deh.
"Ett dah, gue baru mau duduk" menyadari bell rumahnya berbunyi Cherry langsung bangkit lagi, tidak jadi menempelkan pantatnya di kursi makan.
Sementara Lula menyiapkan piring yang akan di pakai untuk makan nanti, Cherry membuka pintu rumahnya.
Mengetahui siapa yang datang, spontan Cherry bertanya "Ortu lo pergi lagi?" cercanya mengira ngira.
"Ya" jawab Arsen kelewat singkat.
Cherry memonyongkan bibirnya pada Arsen, tak habis pikir dengan sikap dingin Arsen yang udah menjamur dari dulu kecil sampe sekarang, garis bawahi kecuali ke Nika, dan fakta itu berhasil membuat Cherry lemas.
Setika itu juga Cherry langsung di buat mual dengan ingatan dia saat harus terfokus di tempat Exkul memanah tadi
- Memory On -
- Cherry Prov -Sekali lagi gue coba memfokuskan pandangan.
Ctaakk ! untuk yang kedua kalinya anak panah melaju dengan cepat.
"Yes!! wohoooo!! tepat sasaran!" gue berteriak saking senengnya. tanpa sadar gue peluk Arsen?! mampus!
"Good job" seru Arsen tanpa membalas pelukan gue?!! sakit hati ade bang...
Tapi tak lama Arsen mengusap rambut Cherry dan senyum tipis terukir di bibir manis Arsen. aaahh jadi maluu...
Buru buru gue lepas pelukan gue, takut bakalan ada lebih banyak pasang mata lagi yang melihat aksi gue barusan, gue gak ngerti maksud dari perasaan menggelitik ini, apa ya namanya?
Gue lirik pintu Exkul memanah, Nika dengan senyum lembutnya menghampiri kami yang sedari tadi fokus pada pikiran masing masing.
"pulang yuk!" ajak Nika.
"Ayo!" seru gue kemudian "Eh tapi ga bisa bareng deng, soalnya gue mau ambil rapot si Cebol" sambung gue menunjukan muka tersiksa. Grrr janji ituu gara gara Tragedi Balkon sialan itu! duhh inget itu jadi makin menggelitik perut gueee, apa dooong namanya?!! gue ambeyen kali ya? harus periksa!
"Yaahh, yaudah aku sama Arsen duluan yaa Cher" seru Nika kecewa, sambil mengapit tangan Arsen dengan manjanya.
"Okay!"
Tinggalah gue yang berdiri mematung dengan seribu pertanyaan di otak gue, ada yang salah sama tubuh gue, kenapa gue seberdebar ini, kenapa gue ngerasa ngilu di dada kalo Nika deket sama Arsen, dengan penuh pertanyaan gue pegang pucuk rambut gue bekas usapan Arsen tadi, apa nama dari perasaan ini?
- Memory Off -
- Author Prov -"Eh ada kak pulupulu" sapa Lula polos, sontak Cherry menahan tawa dengan panggilan itu. Cherry paham bener sejarahnya si Arsen bisa dapet sebutan itu.
Arsen dengan tampang dinginnya memutar bola matanya.
"Nih Lula sediain piring buat Kakak" ucap Lula seperti mengetahui bahwa Arsen dalam keadaan. Bad mood?
"Ya,Thanks"
"Dasar es batu" umpat Cherry seraya menolehkan wajahnya.
Dengan tajamnya Arsen melirik ke arah Cherry. sambil megacungkan garpu di tangan kirinya. Seolah olah bersiap untuk mencongkel mata Cherry.
"Lulaa es batuu manaaaaa duhh lama lu yee" seru Cherry cepat, mengalihkan pemikiran Arsen kalo ia tadi mengumpat.
"Sejak kapan kita pakai es batu?!" teriak Lula kelewat polos
shit! batin Cherry
"Lo besok ada acara?" tiba tiba Arsen bertanya
"G-gak ada, napa?"
"Ikut gue"
"Ke?"
"Bawel, udah ikut aja" seru Arsen sinis.
"Okay" Cherry dengan terpaksa mengeluarkan kalimat itu. sambil komat kamit ga jelas.
Arsen sibuk menyantap makanannya, sementara Cherry sibuk memikirkan ajakan Arsen.
Lagi enak enaknya ngelamun, dengan polosnya Lula berkata "Kak lu tadi nanya es batu? tuh es batunya ada di depan lo" menunjuk Arsen dengan dagunya.
Anjirrr matii guee, percuma gue tadi ngalihin wacana, begoooo Lula begoo
Arsen dengan gelagatnya yang tenang, lantas meyelupkan tangannya ke dalam air minum Cherry "Biar dingin" berucap tanpa dosa, dengan muka datarnya.
Mata Cherry membulat, mulutnya menganga dengan sempurna.
Lula terkekeh geli
"Lula mau juga..?" dengan suara lembut dan muka datarnya Arsen bertanya, tapi berhasil membuat Lula bergidik ngeri.
"Gak-gak" ucap Lula cepat.
Cherry sangat amat menyesali umpatannya kali ini.
Jangan lupaaa Vote + Komment yaaa ! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Balcony
Teen FictionNika mendekatkan bibirnya di telinga gue, dan berbisik. "Ya aku mau jika itu Arsen" deg! ucapnya dengan semburat merah di pipinya yang putih. Gue mengangguk anggukan kepala gue tanda mengerti. Tapi gue ngerasa ada yang aneh dengan gue karna kejujura...