Chapter 1

5K 181 3
                                    

"Quell, cepatlah bergegas! Ini hari pertama kau sekolah", Kata mamaku. "Baik ma, sebentar lagi aku turun", jawabku. Aku segera bergabung bersama mama dan papaku di meja makan
sambil memegang segelas darah kelinci segar di tanganku. Aku adalah seorang vampire penerus. Ayahku adalah seorang vampire termulia. Oleh sebab itu, aku harus meneruskannya.

Namaku Raquell De Vanhook Quarte. Ibuku bernama Isabelle De Margareth Marissa Hook. Seorang istri vampire termulia, yaitu ayahku yg bernama Ferdinand De Pallace Vanhook. Sesegera mungkin aku bergegas dari kastilku menuju sekolah dengan kecepatan vampire ku. Sesegera mungkin juga aku mencari ruang kepala sekolah.

"Akhirnya ketemu" ucapku setelah menemukan ruang itu. Aku bergegas masuk ke ruangan itu. Ruangan yg didominasi oleh warna maskulin kesukaanku. Seorang pria yg tak lain adalah kepala sekolahnya segera menunduk hormat kepadaku. Akupun membalasnya dengan senyumanku.

Setelah mengetahui maksudku, dia segera membawaku ke suatu ruang kelas. Dia menuruhku memperkenalkan diri. Akupun melangkah ke dalam ruang kelas dengan anggun untuk mempertahankan tata krama dan sopan santunku (Attitude) sebagai vampire keturunan bangsawan.

"Namaku Raquell De Vanhook Quarte, senang berkenalan dengan kalian" begitulah aku memperkenalkan diri. Singkat, padat, dan jelas. Semua terpana melihat keanggunanku (bukan GR hehe). Seusai memperkenalkan diri, aku disuruh untuk duduk disamping pria berparas tampan yg duduk di ujung dekat jendela sambil melihat ke arah keluar.

Federick POV
Degg.. degg.. degg.. perasaan apa ini ? Jantungku berdegup sangat kencang. Melihat mata merahnya, rambut putih panjangnya, dan wajahnya sungguh membuatku terpukau. Sikapnya sungguh anggun. Sungguh aku baru melihatnya.
Federick POV END

"Kau kenapa ?" Tanyaku kepada Federick. "Ah tidak ada apa-apa" jawabnya seperti baru tersadar dari lamunannya. "Ooh baiklah" jawabku dengan nada lega. Entah mengapa aku sangat nyaman berada disisinya. Sikapnya sungguh ramah. Padahal setahuku dia tidak mudah bergaul. Kuharap dia juga nyaman berada di dekatku :)

Skip time

Kringg...kringg...kringg.. bell berbunyi 3 kali pertanda istirahat telah tiba. Aku merapikan dan memasukkan buku ku kedalam tas. "Hei! Ayo ke kantin, kita makan bersama!" Ucapnya yg tak lain adalah Federick. "Aku tak lapar, bagaimana jika aku hanya menemanimu makan saja ?" Jawabku yg terlontar begitu saja dari mulutku. "Baiklah" ucapnya sembari tersenyum manis kepadaku. Ahh aku baru sadar! Menemaninya?! Oh God... perasaan apa ini ? Sungguh nyaman aku berada di sisinya. Aku segera bergegas ke kantin. Awalnya dia berada di belakangku, namun dia mempercepat langkahnya sehingga sekarang berada di sampingku. "Heii, tunggu aku" ucapnya disaat aku mempercepat langkahku. Entah mengapa aku merasa pipiku memerah saat berada didekatnya. Aku segera memelankan langkah ku untuk mengimbangi langkahnya. Sesampainya di kantin dia memesan tempura bento dan ocha untuk menunya. Tak lama kemudian, pesanannya datang dan diapun menikmatinya. Dia makan dengan sangat lahap. Apalagi gaya makannya membuatku ingin tertawa. Sehingga aku hanya bisa tertawa kecil karena tingkahnya. Diapun menatap heran ke arahku "euuh?? Kenapa ? Ada yg salah? Kau menertawai siapa ?" Tanyanya beruntun
"Hahahah" seketika tawaan ku menjadi meledak. Untung saja tidak ada yg mendengarnya. "Tak apa-apa, aku hanya lucu melihat tingkahmu saat makan" ucapku seraya tertawa kecil. Diapun membalasnya dengan seringai tak bersalahnya. Ahh pipiku merona lagi :). Entah mengapa aku sungguh nyaman disampingnya. Namun, tidak lama kemudian aku merasa ada seorang perempuan menatap kami dengan perasaan sinis. Karena penasaranpun aku bertanya dengan Federick, "hei, kau kenal dia tidak ?" Tanyaku setelah bentonya habis. "Kenal, namanya Eugenie Matt Hazell." Ucapnya dengan nada santai. "Hmm mengapa dia menatap kita seperti itu ?" Tanyaku lagi. "Hmm itu rahasia hehe" ucapnya dengan seringai tak bersalahnya. Karena penasaran aku menatap Federick dengan tatapan membunuh sehingga diapun menunjukkan seringai nya lagi. Namun kali ini seringainya seperti menunjukkan rasa geli haha. Batinku berkata. "baiklah, akan kuceritakan. Dia adalah anak kelas kita juga. Sebenernya dia sudah menyukaiku sejak SMP 1 namun aku tak menghiraukan nya. Malah aku sangat membenci sifatnya yg sok cantik, sok kaya, sombong, dan keras kepala. Membuatku jijik berdekatan dengannya" tuturnya panjang lebar. Entah kenapa hatiku terasa remuk, namun 1 sisi lain aku merasa lega karena dia membencinya. Hah?! Apa.... aku telah jatuh cinta ? Batinku berkata. Tidak mungkin!!! Gumamku sangat pelan. Untung saja dia tidak mendengarnya. "Baiklah, ayo kembali ke kelas, sebentar lagi bell akan berbunyi" ucapnya kepadaku. "Baiklah" aku menjawabnya. Seketika dia langsung memegang tanganku. Sementara aku ? Pipiku kembali merona lagi. Sangat merah sekali hingga aku menunduk ke bawah. Karena tak memperhatikan langkahku akupun tersandung dengan kaki seseorang. Ahh aku mengenalnya. Dia kan Eugenie. Namun karena aku bergandengan tangan dengannya diapun ikut terjatuh sehingga dia berada diatas ku. Ahhh sungguh merona pipiku. Lagi dan lagi. Semakin merah. Namun akhirnya aku tersadar dan bangun. Diapun begitu. Dia bertanya kepadaku "kau tak apa?" Aku menjawab "ia, aku tak apa-apa" sambil merona merah. Sementara Eugenie menatapku dengan penuh benci

Federick POV

Dengan geram aku menggandeng tangan Raquell lagi menjauh dari Eugenie. Dia sungguh mencari masalah denganku! Namun sekali lagi jantungku berdegup sangat kencang jika mengingat kejadian tadi.

Federick POV END

Raquell POV

Ohh god! Aku tak percaya dengan apa yg barusan terjadi. Sungguh membuatku ingin berlama-lama dengan posisi seperti itu. Bukan untuk mencium aroma darahnya melainkan melihat wajahnya yg begitu tampan. Lamunku saat pelajaran biologi. Sungguh aku tak bisa berkonsentrasi karena mengingat kejadian tadi

Skip time

Tringg.. tringg.. tringg.. bell pulang sekolah berbunyi. Akupun segera memasukkan buku ku kedalam tas namun sekali lagi setelah semua rapi Federick kembali menggenggam tanganku untuk mengantarku pulang ke rumah dengan mobil Ferarry merahnya. Semua terpukau melihatku dengannya. Ada juga yg menatapku iri dan sinis. Contohnya, Eugenie. Namun aku tidak menghiraukannya dan segera masuk ke mobil Federick. Dia mengantarku hingga ke gerbang rumahku. Untung saja dia tidak terlalu kaget melihat rumahku. Akupun menyuruhnya masuk namun dia bilang harus segera pulang karena mamanya mencarinya. Lalu diapun menginjak pedal gas nya dan melaju meninggalkan rumahku. Hingga mobilnya tak terlihat, akupun masuk ke rumah ku. Hanya dengan memetik jariku, gerbangpun terbuka lebar dan tertutup kembali saat aku masuk ke dalamnya. Segera aku masuk ke dalam rumahku dan disambut oleh mama dan papaku. Karena aku tipe anak yg terbuka, maka akupun menceritakan semua nya dari awal hingga akhir. Yg lebih mengejutkan nya... orang tuaku menyetujui jika aku berhubungan dengannya. Oh god sungguh aku sangat senang dan bangga mempunyai org tua yg mengerti anaknya. Ah beruntung sekali aku. Untung saja seiring berjalannya waktu, cinta terlarang antara kaum manusia dan kaum vampire sudah dimusnahkan. Namun, ada sebagian pasangan vampire-manusia menggigit pasangan manusianya dengan alasan agar hidup abadi. Aku memang tidak menyalahkan itu. Sesegera mungkin aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan diriku.

Skip time

2 bulan sudah aku bersekolah dan mengenal Federick. Sungguh semakin erat hubunganku dengannya, yaa walaupun sebatas teman. Lalu hari ini dia mengajakku pergi ke suatu tempat malam ini. Akupun langsung menyetujuinya. Namun saat aku bertanya kita mau ngapain dia malah menjawab rahasia. Akupun sangat pasrah karena dia memang keras kepala hehe. Pukul 4 sore akupun bergegas mandi dan setelahnya aku memilah-milah baju memutuskan mana yg akan aku pakai. Tanganku berhenti disebuah dress berwarna cream selutut yg sangat anggun. Aku memutuskan untuk memakai itu. Langsung aku berdandan senatural mungkin. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 kurang 5 menit (malam) aku pun segera keluar rumah setelah mendapat line darinya bahwa dia sudah sampai didepan rumahku. Tak lupa aku berpamitan kepada org tuaku.

Skip time

Ditengah perjalanan dia menepikan mobilnya dan menyuruhku memakai kain hitam di mataku. Aku menurut saja hingga akhirnya dia menjalankan mobil nya lagi, dia berkata "kau tahu ? Kau sungguh cantik malam ini" ahh sungguh melayang hatiku. Hingga akupun merasa bahwa mobilnya sudah berhenti disuatu tempat. Namun, aku dilarang untuk berjalan sendiri dengan alasan karena aku memakai penutup mata sehingga dia menggendongku keluar mobil dengan gaya bridal style. Ahh sungguh nyaman aku didalam dekapan nya. Dan aku diturunkan disuatu tempat. Lalu dia menyuruhku membuka penutup mata tersebut. Akupun membukanya perlahan hingga mendapati aku sedang berada di antara lilin berbentuk love. Lalu alunan piano dan gitar pun tiba-tiba terdengar. Seketika, terdengar suara petasan dan kembang api meletus di udara dan membentuk huruf "will you be my girlfriend?" OH MY GOD... aku tak bisa membayangkan apa yg terjadi saat ini. Kuharap ini bukan mimpi. Dan benar saja, ini adalah kenyataan. Dan Federick pun berlutut dihadapanku seraya berkata "will you be my girl friend, Raquell?" Akupun mengangguk sambil berkata "yes, of course" diapun langsung memelukku dengan hangat. Beberapa jam kemudian aku diantar pulang dengannya.

Skip time

Aku menceritakan apa yg terjadi malam ini kepada org tuaku dan mereka sangat mendukungnya. Aku lalu bergegas kekamarku dan mendapatkan line dari dia, "uda tidur honey ? I miss you, i love you soo much." Akupun menjawab "belum kok, aku gk bakal pernah ngelupain kejadian malam ini babe" waktupun berjalan hingga kami memutuskan untuk tidur. Diakhiri dengan kata i love you soo much untukku.

-Sorry kalo chapternya pendek. Masih harus banyak belajar. Oh ia :) aku bukan plagiat yaa :( cuma terinspirasi dari cerita yg pernah aku baca doank kok :) lagian aku baru pertama kali buat novel di wattpad jadi harus banyak belajar. Maaf kalo update nya lama :( tergantung mood nya sih hehehe. Comment ya supaya aku bisa lebih maju lagi. Semoga suka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vampire High School (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang