"Hah, eottoke?"keluh gyuri saat berada dikamarnya. Sejak kejadian tadi dipesta ia tidak berani menatap mata leo secara langsung, dan juga leo tidak ada mengajaknya berbicara. Ia sungguh bingung sekarang, ia tak tau apa yang akan ia lakukan sekarang. Jujur saja, sebenarnya ia juga merasakan apa yang dirasakan leo padanya, malah hingga sekarang debaran itu tak kunjung hilang
Gyuri menghempaskan tubuhnya dibed cover miliknya dan menatap langit langit kamarnya. Ia berfikir sejenak tentang leo
Eottoke eottoke batin gyuri kebingungan sambil berguling guling ditempat tidurnya itu
"Hah, sudahlah"ucapnya putus asa. Ia pun mengganti bajunya dan bergegas untuk tidur
****
5 hari telah berlalu. Leo dan gyuri masih diam satu sama lain. Leo sering pulang malam dan gyuri selalu menghindarinya. Sejujurnya gyuri sedikit kecewa dengan sikap leo padanya. Sedangkan leo ia sedikit merasa canggung terhadap gyuri meski ia sedikit kecewa karna gyuri menghindarinya
.
.
.
.
.
.Lpov
"Baiklah, rapat kali ini selesai, saya permisi dulu"ucapku lalu beranjak dari kursiku. Aku keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju parkiran dimana mobilku sportku berada dan pergi keluar dengan mobilku ini
Aku menikmati jalanan kota seol pada sore ini. Aku berniat untuk merefreskan pikiranku yang selalu terlintas bayangan gyuri. Aku memberhentikan mobilku didepan cafetaria yang menarik perhatianku. Aku keluar dari mobilku dan memasuki cafe tersebut. Saat masuk kedalam cafe, mataku langsung tertuju pada seorang wanita yang berpelukan pada seorang pria. Ku perhatikan wajah wanita itu dengan seksama. Rasa sesak didadaku setelah mengetahui wanita itu adalah , dengan emosi yang tiba tiba muncul aku mendekati mereka berdua
"Leo?!"ucap gyuri terkejut saat melihatku datang menghampiri mereka berdua
Bukkk
Satu tinjuan kulayangkan kewajah pria itu. Semua orang terkejut melihat kejadian tersebut
"Luhan-a, gwenchana?"tanya gyuri panik dan menghampiri luhan dan membantu luhan berdiri
"Ada apa denganmu?! waeyo?!"bentak gyuri padaku dan menatapku dengan tatapan emosi. Aku tak menyangka bahwa ia lebih memilih pria itu dari pada diriku
"gwenchana noona, sudahlah"ucap pria itu mereda kemarahan gyuri. Karna tidak tahan dengan pemandangan itu, aku pergi meninggalkan mereka dan memasuki mobilku. Ku lajukan mobilku dan pergi dari tempat itu. Dengan emosi yang ada didiriku, aku tidak memikirkan kemana aku akan pergi
Gpov
"Gwenchana?"tanyaku pada luhan dan membantunya duduk dikursi kami tadi
"Gwenchana noona"jawabnya meyakiniku dengan memberikan senyuman manisnya. Aku khawatir dengan adikku yang satu ini. Ya..dia adalah adikku, nam lu han. Ia datang kemari untuk memberikan kiriman ibuku
"Siapa pria tadi noona?"tanya Luhan tiba tiba saat aku meminum americano milikku. Ku lirik dia yang sedang menatapku penasaran. Ku palinkan wajahku
"Dia bosku"jawabku
"Bosmu? Tapi kenapa dia bersikap seperti itu?"tanya luhan heran. Aku berpikir sejenak
Kenapa dia begitu ? pikirku
"Apa ia cemburu?"ucap luhan
"Uhukk"aku tersedak minumanku karna ucapan luhan barusan
"MWO?! aishh..jincha?! Tidak mungkinlah"ucapku tidak yakin
KAMU SEDANG MEMBACA
cold
Randomseorang CEO muda di perusahaan ternama yang terkenal dengan hati dan sikap dinginnya membutuhkan asisten pribadi, dan di waktu yang bersamaan, wanita yang baru saja datang di kota itu membutuhkan pekerjaan dan tempat tinggal.