My Bodyguard 1

291 14 1
                                    

Kim Namjoo~

Aku duduk di meja makan dan mengambil roti bakar yang dibuat eomma dari tadi pagi. Dan disana sudah berkumpul juga Myungsoo oppa, appa dan eomma. Myungsoo oppa lebih senang sarapan dengan mie instan favoritnya. Appa dengan nasi goreng ikan asinnya. Dan eomma sama denganku, roti bakar.

Semenjak appa dan eomma menjadi orang yang sangat penting di negara ini. Mereka sangat jarang jarang pulang ke rumah dan berkumpul dengan anak-anaknya. Sekali pulang hanya sebentar. Sebenarnya, appa dan eomma bisa tinggal di rumah istana. Namun, karena aku dan Myungsoo oppa yang menghentikan niat mereka. Karena, kami tidak bisa pindah sekolah di dekat istana negara.

Namun, pagi ini appa memberikan keputusan yang mengagetkan aku dan Myungsoo oppa. Bagaimana tidak, appa akan menyewa dua bodyguard yang dipercaya untuk melindungi kami. Dan beberapa penjaga yang melindungi rumah kami. Padahal, kami ditemani nenek.

"Apa!"tanyaku dan Myungsoo berbarengan. Aku dan Myungsoo saling menatap dan kembali menatap kedua orang tua kami. Kami menggelengkan kepala tidak setuju.

"Appa, kami bisa jaga diri kami sendiri appa. Kami jamin itu"kataku menolak ide appa dengan halus. Myungsoo mengangguk setuju kepada appa dan eomma.

Appa menghentikan makannya dan meneguk segelas air putih serta menghapus sisa makanan di mulutnya dengan sapu tangan di meja. Dengan serius, appa menatap kami dengan lembut.

"Appa tidak bisa meninggalkan kalian namun karena pekerjaan ini. Appa tidak bisa bersama kalian terus menerus. Appa sekarang juga sangat sibuk. Maka dari itu, eomma dan appa setuju bahwa kalian butuh bodyguard yang akan melindungi kalian. Apa lagi sekarang appa sering dapat teror dari orang gak jelas "jelas appa.

Amu mendengus kesal dan mengunyah roti dengan kesal. Kalo sudah begini appa paling susah dirayu. Keputusannya sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Tidak lama juga, bodyguard appa masuk dan memberikan laporan. Appa menyuruh bodyguard itu dan menatap kami.

Tidak lama, masuklah dua orang yang berpakaian formal dan terlihat memakai earphone di telinganya. Satu terlihat sangat berwibawa satu terlihat sangat tampan. Tapi, sepertinya bukan orang korea.

Appa memperkenalkan mereka pada kami. Yang di sebelah kiri akan menjadi bodyguardku, namanya Wilber Pan yang berasal dari Taiwan. Yang dikanan adalah bodyguard nya Myungsoo oppa bernama Nichkun. Dan Nich Khun dari Thailand.

"Appa. Yang benar saja. Bodyguard ku tidak ada wanita apa?"tanya Myungsoo protes ke Appa.

''Bukankah pria lebih hebat?"tanya Apa balik. Myungsoo mendengus kesal dan menghabiskan mie goreng nya.

"Appa, kami masih belum setuju dengan ide appa ini"kataku keras kepala. Aku risih jika diharuskan diawasi bodyguard. Apalagi, waktu jalan-jalan sama teman akan semakin berkurang.

"Kamu tidak bisa mengganggu keputusan appa yang sudah disetujui semua pihak, Namjoo. Ini demi keselamatan kalian bukan demi appa dan eomma"kata appa. Ya, appa lebih keras kepala dibandingkan aku.

Aku menarik nafasku dan meneguk segelas susu. Wilber menatap jam tangannya dan memintaku untuk segera berangkat ke sekolah. Appa. Tersenyum dan mengangguk terima kasih kepada Wilber. Aku dan Myungsoo beranjak dari meja makan.

Aku berjalan melewati Wilber dengan langkah kaki yang dihentakkan ke lantai. Wilber mengikuti ku sampai masuk ke mobil yang sudah diparkir di depan rumah. Aku melipatk kedua tangan ku di dada, menatap pemandangan di luar jendela sambil memanyunkan bibir.

Mr. Kim supir appa yang setia menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Wilber menatapku dari kaca depan sambil menggelengkan kepalanya.

"Pokoknya aku tidak mau tahu ya. Kamu jangan dekat-dekat sama aku. Harus jaga jarak. Arasseo?"tanyaku galak ke Wilber. Wilber hanya menatapku melalu kaca depan tanpa suara.

"Apa kamu dengar? Tidak tuli kan?"tanyaku lagi kesal. Lagi-lagi, Wilber hanya menatapku tanpa membuka suaranya. Aku mengepalkan tanganku dengan gemas di belakangnya. Bodyguard ini sangat menyebalkan sekali. Tidak mau berbicara sama sekali.

Sampai di sekolah, aku berlari menghampiri Naeun dan Hayoung yang sudah menungguku di depan sekolah. Wilber masih mengikuti langkah ku dengan santai. Naeun melihat Wilber dan menyikut lenganku. Aku menatapnya bingung, namun matanya memintaku melihat ke arah belakangku. Aku menoleh dan mendapati Wilber sudah berdiri di belakangku.

Aku memutar kan kedua bola mataku dengan malas. Aku menarik kedua temanku dan berjalan menuju kelas. ''Nanti aku jelaskan dikelas saja"kataku kesal.

Sampai di kelas, Naeun tidak sabaran meminta penjelasan siapa laki-laki yang bersamaku. Mau tidak mau aku harus menjelaskan kepada mereka. "Dia Wilber Pan. Dari Taiwan. Dia bodyguardku. Selama teror untuk appa diungkap pelakunya"jelasku dengan nada lemah.

Hayoung dan Naeun terkejut dan tidak percaya lalu menatap Wilber yang sedang berdiri di luar kelas. Aku menangkup wajahku di meja.

''Tapi, lumayan juga dia tampannya. Sangat tampan"puji Hayoung. Aku memutarkan kedua bola mataku malas. Aku menegakkan badanku dan melihat banyak murid-murid cewek sedang menatap Wilber. Bahkan memuji ketampanan Wilber.

"Apa kelebihannua sih?"tanyaku kesal.

"Dia tampan. Badannya tegap. Kalo dari wajahnya sih terlihat dia tegas''jawab Naeun sambil menatap Wilber dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu benar Naeun. Dia sangat tampan. Ya! Namjoo ya! Apa dia sudah punya pacar?"tanya Hayoung sambil menatapku penasaran. Naeun juga ikut-ikut menatapku dengan melas.

"Ahhh! Aku sama dia baru ketemu hari ini dan belum sempat berkenalan. Kenapa kalian tidak tanyakan sendiri aja sih"jawabku kesal.

Oke, aku menarik kata-kataku barusan. Naeun dan Hayoung tiba-tiba saja berlari keluar menghampiri Wilber. Aku menepuk keningku dengan kesal. Mereka benar-benar genit dan ah bikin malu aku saja.

Tidak lama, bel masuk telah berbunyi. Semua murid berhambur kekelas termasuk Naeun dan Hayoung. kami tinggal menunggu Mrs. Cyndi masuk ke kelas kami. Betapa terkejutnya aku saat Naeun menyikut lenganku dan menyuruhku melihat keluar jendela.

Mrs. Cyndi sedang berbicara dengan Wilber. Mereka sudah saling kenal? Tapi, tidak aneh juga karena Mrs. Cyndi juga berasal dari Taiwan. Tapi, bagaimana bisa mereka saling kenalo. Dari mimik wajah yang aku lihat. Wilber terlihat seperti marah namun dari matanya terlihat seperti kerinduan. Dan Mrs. Cyndi seperti ingin menangis. Mereka membicarakan apa sampai lupa jika pelajaran akan dimulai.

***

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang