1

28 2 0
                                    

"Stop it, zayn..!!!" Aku berteriak saat melihat zayn yang sedang membuat kegaduhan disebuah restaurant yang berada ditengah kota. Bersama club gengnya itu, zayn sebagai ketua selalu mempunyai banyak cara untuk melukai siapapun dan dimana pun orang yang berani mencari masalah dengannya atau salah satu anggota gengnya.

Zayn yang akan melayangkan pukulan pada targetnya seketika terdiam dan menoleh ke sumber suara yang berada tepat dipintu masuk restaurant. Dia melepaskan cengkaramannya pada lelaki malang yang sudah mendapatkan beberapa pukulan diwajahnya itu dan berjalan kearahku.

Aku zoe, aku adalah adik dari seorang badjingan yang setiap malam selalu membawa petaka untuk adiknya. Sebelum aku hanya lewat daerah sini ketika pulang kampus. Tetapi saat melihat keributan direstaurant ini dan mataku langsung melihat si brengsek ini. Aku pun langsung bergegas untuk menghentikannya. Dan disinilah aku sekarang. Melihat kakakku yang tidak aada perubahannya dari dua tahun kebelakangan ini. Dia seperti hewan.

Dia menunduk untuk beberapa detik, menghela nafas dan dengan perlahan Ia menatapku dengan tatapan yang tidak dapat aku artikan. Aku terdiam, mencoba menelan saliva ku untuk mengontrol rasa takut dan juga kesabaranku pada abang sialan yang berada tepat dihadapanku sekarang.

"Harus berapa kali aku katakan ini Jangan.pernah.ikut.campur. Dengan . Urusanku." Dengan setiap penekanan kata yang ada, zayn berusaha menahan genggaman tangannya yang sebentar lagi kurasa akan melayang pada wajahku.

Aku tau apa yang aku lakukan ini salah untuknya. Tapi aku tidak bisa terus menerus membiarkan si brengsek ini bertengkar setiap malamnya dan bahkan membuat kegaduhan ditempat umum seperti ini?! Dia kakak ku dan aku berhak menasehati dia dan berusaha membuat dia sadar bahwa yang dia lakukan tidak berguna. untuk hidupnya dan bahkan ini bisa membuat orang disekitarnya rugi.  Walaupun perkataanku tidak pernah didengarkan dan walaupun aku adalah orang yang dia benci. Aku tetap sayang dengannya ya walaupun sedikit.

"Pergi atau—"

"Apa? Atau apa? Kau tau jika ibu tau yang kau lakukan seperti ini diluar aku yakin ibu tidak akan pernah memaafkanmu."

"Dan jika ibu tau soal ini dari mulutmu. Kau tau umurmu tidak akan lama lagi bukan?"

"Zayn sebaiknya kita pergi dari sini" louis datang menyela percakapan kami. "Polisi akan datang sebentar lagi. Sebaiknya kita pergi jika kau masi mau menghirup udara segar" Louis berjalan melewatiku dengan senyuman ramahnya padaku. Dia sahabat zayn, dia sama brengseknya tentu dengan kakakku, lain halnya dia sedikit lebih baik daripada si badjingan satu ini.

Zayn menghela nafas kasar "Kita pergi." Zayn memberi tau kepada anggota gengnya namun sebelum dia pergi dia menghampiri targetnya yang tadi babak belur, lelaki itu masih meringis dibawah meja. Sepertinya zayn ingin memberikan peringatan pada pria itu, typical zayn,, ew. 

"Ingat perkataanku tadi zoe." Setelah itu zayn bergegas pergi.  Dan aku tidak mau terlalu lama berdiam diri yang mana akan membawaku harus mengganti kerugian direstaurant ini karena pelayan atau pemiliknya melihatku berbicara dengan zayn tadi.  Aku pun langsung beranjak pergi.

Dan saat aku keluar restaurant, polisi datang dan sial betapa bodohnya salah satu polisi menabrakku dengan kerasnya hingga aku terdorong cukup keras kebelakang.

Bug

"Heyyy! Dimana mata mu?"

"Maafkan aku nona. Maaf aku tidak melihatmu" sekecil itu kah aku sehingga tidak terlihat oleh matanya ? Oke karena dia tampan aku akan memaafkannya. berusaha sok jual mahal aku hanya memutarkan bola mataku dan pergi melewatinya.

"Miss.."

Saat aku baru berjalan 2 langkah meninggalkannya tak lama dia memanggilku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku baru berjalan 2 langkah meninggalkannya tak lama dia memanggilku. Aku langsung membalikkan tubuhku dan menaikkan alisku memberi tanya disana.

"Apa kau baru saja keluar dari restaurant ini?" Dia menunjuk restaurant yang baru saja aku pijak.

Oh tidak.

Aku berusaha untuk tenang dan tidak panik. Zayn sialan. Tak pernah berhenti aku memakinya ketika tingkahnya selalu membawa sial dihidupku.

"Menurutmu?" Aku menaikan sebelah kedua alisku dan memiringkan sedikit kepalaku. berusaha menutupi apa yang aku lihat didalam restaurant tadi.

"Jika kau tau info atas kejadian didalam. Aku meminta untuk—"

"Apa? Ada kejadian apa didalam? Aku tidak tau apa apa. Memangnya ada apa ? Bolehkah aku tau? Seperti nya ada sesuatu yang rumit ? Apa itu pembunuhan? Atau ada rampok? Oh tidak aku haru memberi tau bodyguardku untuk selalu bersamaku setiap saat." Aku segera mengeluarkan telphone genggamku dan berpura pura akan menelfon seseorang.

"Oh tidak, tidak ada apa apa didalam jangan khawatir. Aku hanya ingin bertanya jika kau tau. Tapi sepertinya aku salah orang. Terima kasih nona atas waktunya maaf telah mengganggu." Dia tersenyum dan pergi meninggalkanku.

Aku menghela nafas lega. Dan tak lama aku mendengar percakapan kedua polisi yang berdiri tak jauh dari tempatku.

"Jika kau lihat orang ini. Dia bernama zayn, zayn malik"
Polisi itu menunjukan sebuah foto pada rekannya. Dan aku yakin itu foto kakakku.

"Tangkap dia. Dia dan gengnya sudah banyak membuat ulah dikota ini. "

Sial.

——————————
Haiii bolehkan aku meminta likenya untuk chapter ini???

Terimakasii sudah membaca cerita ini. Semoga harimu menyenangkan☺️☺️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY COP// H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang