Yeyeye....akhirnya bisa update part 16 nihhh...yang suka sama cerita aku ayooo angkat tangan dan voment yaaa...okeee okee okee? mungkin part ini bakal bikin kalian kesel sama tingkahnya Han Tae Jun yang mulai menunjukkan rasa cemburunya sama Rose. okeee okee...daripada aku yg cerita, mending kalian baca sendiri gimana?
Happy Reading....
.
.
.
................................................
Story 16
Han Tae Jun Point of View
Ku pakai sepatuku dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Kulihat gadisku tengah berkutat dengan alat-alat dapur. Tumben sekali dia belum berangkat ke salon, apa dia libur? Apa jangan-jangan dia sengaja tidak pergi agar bisa menemui Han Yu Jun? Ahhh tidak! Aku baru saja berbaikan dengannya semalam, tidak mungkin aku memarahinya lagi, itu sama saja aku akan membuat masalah lagi dengannya.
Aku bangkit dan melangkah menghampirinya, ia tampak sibuk sekali mencuci piring-piring kotor yang bertumpuk itu. Segera ku raih tangannya, ku tarik ia berbalik ke arahku dan segera memeluknya.
PYARR
"Astaga..." aku tidak memperdulikan piring jatuh itu, aku hanya ingin memeluknya sekarang. Entahlah! Mungkin aku sudah gila, gila dan gila. Tapi tubuhnya, wajahnya, dan segalanya yang ada pada dirinya membuatku candu, candu akan semuanya. Ohh tidak! Aku sudah kelewat gila!
"Han Tae Jun...lepaskan!"
"Tidak sebelum kau membalas pelukanku." Ujarku seolah tanpa dosa dan seenaknya. Hahaha...aku rajanya disini, dan dia akan selalu mematuhiku, ya! Dia milikku! Han Yu Jun sekalipun tidak boleh memilikinya.
Tunggu! Apa tujuan Han Yu Jun mendekati Rose? Dia sangat aneh. Apa dia mencoba balas dendam padaku karena aku merebut kekasihnya, sumpah! Aku tidak pernah mencoba merebut Shin Ji Yeong.
"Tanganku kotor, dan kau aneh sekali hari ini? Kenapa manja sekali? Sebaiknya lepaskan aku sekarang atau kau mau terlambat bekerja karena harus ganti baju dulu akibat kotor."
"Itu kantorku, terserah aku mau terlambat atu tidak, mereka tidak akan berani menegurku." Ujarku sesuka hati.
"Han Tae Jun..." Rose mencoba lepas dari pelukanku, namun dia kalah tenaga denganku.
"Tidak Rose...."
"Lepaskan..."
"Tidak akan...."
"Han Tae Jun..."
"Tidak mau...."
"Han Tae Jun...." kenapa suaranya berubah? Ahh masa bodoh, aku masih menikmati pelukan ini hehehe....
"Han Tae Jun..Rose...." kali ini dia memanggil namaku dan namanya sendiri.
"Dasar kalian ini pagi-pagi sudah mesra-mesra begitu." Aku seketika melepaskan pelukanku dan melihat asal suara itu.
"Eomma?"
"Ne, ayahmu sangat marah besar kemarin karena kau membuat cliennya membatalkan semuanya." Ibuku berjalan menghampiriku dan menjewerku.
"Aduhhh appayo(sakit)...."
"Itu rasakan...karena ayahmu jadi melampiaskan kemarahannya pada ibu..." ibuku menjewerku hingga telingaku merah.
"Dan kau menantuku, kau sangat cantik pagi ini, aku ingin mengajakmu pergi belanja hari ini." Ibuku menghampiri Rose dan mengelus pipinya.
"Eomma...anakmu itu aku, bukan dia! Kenapa nada bicaramu selalu berbeda ketika berbicara padaku dan dia?" aku menunjuk Rose. Rose malah meleletkan lidahnya ke arahku dengan bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, My Husband (sudah terbit self publish)
RomanceUdah terbit (Open PO buat Damn My Husband. Segera chat ajah yaaa) . kenapa aku harus terjebak dalam hal konyol ini? kenapa dia memaksaku untuk menikah dengannya? dan pada akhirnya aku harus terjebak dalam cinta yang harusnya tidak pernah terjadi. s...