FORRBIDDEN LOVE

Forbidden Love

"FORBIDDEN LOVE"
Kris Wu & Huang Zitao

Inspired by : Angels & Demons by Dan Brown and Red by Skylar Otsu

WARNING!!
Typo is still alive...
IF U DON'T LIKE OR HATE THE PAIRING...
PLEASE, JUST FUCK OFF FROM MY STORY!!

* * * *  FORBIDDEN LOVE  * * * *

Seorang pria tampan dengan surai brunette dan netra tajam sewarna darkchoco melangkah pelan. Menjinjing koper berukuran sedang seraya mengutak-atik ponsel pintarnya.

Kedua kaki panjangnya terbawa melewati sebuah gang kumuh. Berujung jalan besar yang ramai dengan pertokoan, klub malam, dan game center.

"Whoaaa... Look at this fuckin handsome guy!!!"

"Wanna try some hottie games babe??"

Tiga wanita berdada besar dengan pakaian kurang bahan tampak menghadang langkah si tampan. Memainkan jas hitam yang membalut tubuh ideal pria itu sambil sesekali bergelayut manja di lengannya.

Sang Dominan tersenyum. Melepas gamitan manja di lengannya dengan lembut kemudian mengancingkan kemeja wanita-wanita itu hingga belahan mereka tak lagi nampak.

"Kenapa ditutup tampan?? Kukira kau akan memainkannya dengan tanganmu yang hangat itu!!" protes salah satu diantara mereka yang bersurai blonde.

Si Tampan menggeleng pelan. Mengacak lembut surai mereka satu per satu, kemudian membuka coat panjangnya.

Tiga kupu-kupu malam itu terdiam. Membisu kala melihat sesuatu yang melingkari kerah dalam kemeja yang dikenakan pria itu.

"Aku buru-buru.. Tapi mungkin lain kali aku bisa mampir dan mengobrol bersama kalian..." ujarnya lembut seraya tersenyum.

"Semoga Tuhan memberkati kalian.."

Dan setelah berkata demikian, pria itupun melanjutkan langkahnya. Terkekeh seraya menggeleng pelan kala melihat tingkah tiga wanita itu.

* * * * *

"Selamat datang Pater Kris... Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk menyambutmu di tempat ini..."

Pria bersurai brunette ini tersenyum hangat. Meletakkan koper sedangnya dan menyambut uluran tangan lelaki renta di hadapannya.

"Justru aku yang merasa sangat tersanjung karena bisa berbakti di tempatmu Bapa Marco.."

Pastor senior itu mengangguk. Menepuk pelan bahu Kris kemudian menitahkan seorang pemuda untuk membawakan koper milik tamunya.

"Bagaimana perjalanan kemari?? Apakah kau menemui kesulitan???"

Kris menggeleng pelan. Berjalan di sebelah lelaki tua itu seraya menatap sekelilingnya. Katedral tua dengan dekorasi yang amat menawan.

Terdappat jajaran patung-patung Santo dan Malaikat. Juga Yesus dan Bunda Maria di area taman. Di  sepanjang selasar, terdapat lampu-lampu dinding yang yerkesan tua, namun terawat dengan apiknya.

"Sangat menyenangkan Bapa.. Yeah meskipun banyak godaan tadi.."

Bapa Marco terkekeh pelan. Menampilkan aura kehangatan yang menenangkan.

"Yang kau maksud pasti Felicia, Jessica, dan Anabelle... Tiga wanita itu memang selalu berkelompok jika mencari mangsa.. Tapi percayalah, mereka adalah orang yang baik dan menyenangkan.."

Kris mengangguk mengerti. Langkahnya terhenti kala lelaki di hadapannya menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.

Dengan senyuman yang tak dapat dimengerti, Bapa Marco menatap dalam manik darkchoco Kris. Membuat si tampan mengernyit bingung.