Di suatu sore
Aku bersiar-siar di sebuah taman
Bebunga mekar melemparkan senyuman
Dan hatiku bersorak hore-horeKetika aku sedang menuju ke taman yang menempatkan hatimu,
aku terlupa akan deduri semalu yang menyucuk telapakku,
seperti ia tidak mengizinkan aku ke situ
Terjelepuk aku di hadapan pintu masuk ke rumahmuAku mengetuknya sekali
Tiada bunyiKali kedua aku mengetuk lagi
Ada suara sumbang sedang berbunyiAku coba untuk yang terakhir kali
Kau hanya mengeluarkan sebelah kaki
Menghembur sepatah kata-kata keji
Dan mengusir aku pergiDi suatu hari
Sedang enak aku menikmati pagi
Kau datang menghampiri
Katamu, aku tidak lagi kau benci
Katamu lagi, aku seperti lilin yang membakar diri dan kau terlalu bodoh untuk belajar menghargai.
YOU ARE READING
Sehari Selembar Puisi
PoesíaMinda setumpul bilah Diasah bersama perahan limau Mengelar bait bait sepi Tajam dan sinis