maaf yah kalo part ini agak geje T__T
ditunggu saran dan kritiknya..XOXO
************************************************************************************************
"Siap?" Tanya Vano memastikan begitu aku keluar dari kamar. Aku mengangguk, lalu mengikuti Vano dari belakang.
"Beneran nggak papa gue ikutan nih Van" ? Tanyaku begitu kami di basement parkiran
"Ini udah ketiga kalinya lo bilang gitu, sekali lagi lo bilang kek gitu, gue hadiahi payung cantik"
Aku tertawa, berusaha sebisa mungkin menutupi raut kecemasan di wajahku.
"Santai aja kali, orang tuanya Pram itu baik banget lagi..." Kata Vano
Aku cuma mengangguk angguk mendengarnya sambil melemparkan pandanganku keluar jendela mobil.
“kemaren gue ketemu ama nyokapnya kok..”
“hah?? Seriusan lo? Dimana..?” tanya Vano penasaran
“iya, waktu nyari baju ama Nina, gue ketemu Pram lagi nemenin Nyokapnya belanja juga..” jelasku.
“trus..trus..!” siVano masih penasaran
“yah gitu..standar aja, gue dikenalin ama nyokapnya, trus nyokapnya nyuruh gue datang juga malam ini…”
Kami akhirnya sampai di sebuah rumah berlantai dua dengan model minimalis, dengan halaman yang tidak begitu luas. Aku keluar dari mobil, berdiri sejenak memandang rumah di depanku ini.
"Yuk masuk, santai aja ! " Vano menarik tanganku menuntunku untuk masuk. Pas masuk, Pram langsung menghampiri kami berdua. Dia bersalaman dengan Vano terlebih dahulu sebelum menyapaku
"Thanks yah Sha udah datang" katanya sambil menjabat tanganku. Pram menyuruh kami langsung masuk ke ruang tengah, tempat dimana keluarganya sudah berkumpul. Dari Vano aku tahu, Pram adalah anak kedua, kakak perempuannya sudah menikah dan dia mempunyai seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku kuliah. Jadi pram adalah anak laki laki satu satunya di keluarganya. Kuperhatikan ruangan itu sudah ramai, sebenarnya tidak banyak hanya orang tua Pram, kakak perempuannya bersama suaminya yang sedang menggendong bayi yang bisa kutebak anak mereka dan seorang gadis yang cantik yang pasti adik Pram.
"Ma..vano ama Tisha udah datang nih.." Kata pram begitu kami masuk, mama pram menoleh dan langsung menghampiri kami dengan raut wajah yang menampakkan kegembiraan. Beliau memeluk vano lalu mencium kedua pipinya, hal yang sama beliau lakukan kepadaku juga.
"Pa...ini lho saudara vano yang tadi mama cerita, cantik kan..?" Kata mama Pram memperkenalkan aku ke keluarganya. Bisa kurasakan pipiku merona. Papa Pram tersenyum melihatku, dan menyambutku dengan sangat ramah. Kekhawatiranku akhirnya hilang, aku salah besar, keluarga Pram sangat welcome kepadaku, orang tuanya, keluarga kakaknya maupun adiknya, Sama seperti yang diceritain Vano. Berada di tengah tengah keluarga pram membuatku seperti berada di tengah tengah keluarga sendiri.
"Udah lama lho, tante pengen banget ketemu ama kamu ..." Kata mama Pram padaku di sela sela makan malam kami.
"Vano sama Pram selalu membahas kamu, om dan tante kan jadi penasaran juga.." Papanya Pram menambahkan. Aku tersenyum kecil mendengarnya.
"Iya..baru sekarang kesampaian.." Mama Pram menambahkan lagi.
"Tenang aja ma, nanti Tisha bakal sering sering kesini kok. Iya kan, Sha?" Pram tiba tiba menyahut. Aku yang mendengarnya hanya asal mengiyakan saja sambil menatap Pram yang kini melihatku dengan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
RomanceTisha tidak pernah menyangka kalau dia akan bertemu dengan Pram, teman saudara kembarnya. mereka akhirnya berteman, dan saling berbagi semua hal, tapi ada yang nggak pernah Pram tahu, Tisha diam diam menyukainya. Semuanya berjalan lancar ketika suat...