EMPAT

2.3K 110 8
                                    

"Kamu,maju kedepan." Perintah Deva menunjuk Ara yang sedang melamun.

"Eh,e i. Iya kak." Ara yang merasa namanya dipanggil pun tergagap,kemudian maju kedepan.

"Nama kamu siapa,tadi kenapa kamu gak dengerin saya?" Tanya Deva kepada Ara yang menundukkan kepalanya.

"S saya denger kok kak." Ara masih menundukkan kepalanya gugup. Tangannya mulai berkeringat dingin.

"Siapa nama kamu?" Tanya Deva kepada Ara.

"Nama saya Ara kak." Ara beralih menatap manik mata Deva. Astaga,dia sungguh tampan. Batin ara dalam hati.

"Baiklah,lain kali,kalau ada senior kamu memperkenalkan diri,kamu jangan ngelamun sendiri oke.?" Deva tersenyum menatap gadis manis di depannya. Sedangkan gadis itu hanya mengangguk,malu malu kemudian kembali ke kelompoknya.

Di sisi lain,Arya yang melihat kejadian itu hanya terkekeh kecil. Rupanya Ara suka sama Deva. Pikir Arya,ketika melihat rona metah pada pipi Ara.

"Baiklah,ini sepertinya sudah jam istirahat. Kalian boleh bubar." Arya mencoba memecah lamunan para juniornya. Mereka pun berlari menuju kantin.

*
"Ara!!!" Nana memanggil Ara yang berjalan cepat ke kantin.

"Eh,Nana ayo ke kantin laper nih." Ara kemudian menggandeng tangan Nana menuju kantin.

"Pelan pelan Araaaa." Rengek Nana,karena jalan Ara cukup cepat.

"Lagian,daritadi kemana aja?" Ara terkekeh pelan,melihat dahabat barunya itu.

"Itu,tadi kakak ku,ngajak ngobrol bentar. Hehe. Ayo makan" Nana menjelaskan kepada Ara,yang di ikuti anggukan kecil dari Ara.

"Kamu punya kakak disini?" Ara berusaha memecah keheningan yang ada di antara mereka.

"Iya,yang tadi perkenalan itu lho. Kak Deva." Nana menjelaskan dengan santai kepada Ara. Namun tidak dengan Ara,mendengar nama tersebut sudah membuat jantungnya mau copot.(lebay bgt bahasanya -_-")

"Jadi kak Deva itu kakak kamu?!!" Seru Ara langsung. Ara langsung menutup mulutnya,karena melihat banyak mata memandang mereka.

"Biasa aja kali jeng,iya,kak Deva itu kakak aku,tapi kakak sepupu gitu. Nah tuh dia orangnya. Kak Devaaa!!!" Nana melambaikan tamgannya untuk memanggil Deva. Deva pun tersenyum kemudian menghampiri mereka.

"Kalian disini." Deva mengambil tempat duduk tepat di dwpan Ara,membuat gadis itu salah tingkah.

"Iya kak. Nih,ada Ara juga,yang tadi kakak suruh maju kedepan itu loh." Cerocos Nana bersemangat. Ara pun tersenyum kikuk kepada Deva,yang sedang menatapnya lembut.

"Ara tinggal dimana?" Deva bertanya untuk memecah lamunan Ara.

"Eh,saya tinggal di komplek deket sini kok kak. Itu di jalan Garuda." Deva yang mendengarnya pun tersenyum.

"Wah,boleh dong kalo kakak main kapan kapan." Deva menggoda Ara yang sedang memerah.

"Ayo kak,main kerumah Ara,nanti pulang sekolah ya kak." Nana merengek manja kepada kakak sepupunya tersebut.

"Hmm. Baiklah,nanti kakak tunggu di gerbang sekolah ya." Deva terkekeh sejenak karena tingkah adik sepupunya yang sangat menggemaskan. Ara sebenarnya ingin melonjak kegirangan. Namun hal itu ditahannya,karena bisa membuatnya malu.

"Iya kak." Kata mereka kompak.

"Yasudah,kakak ke ruang guru dulu ya,tadi disuruh absen." Kata Deva di balas dengan anggukan oleh Ara dan Nana.

"Ke kelas yuk." Nana menarik tangan Ara untuk segera mengikutinya.

"Kamu duluan deh,aku mau ketemu kak Arya. Ada yang perlu aku tanyain soalnya.hehe." Pamit Ara.

"Yaudah,aku duluan ya. Awas,jangan lama lama ngobrol sama kak Arya. Ntar tersepona loh.hehe." Goda Nana yang di hadiahi pelototan oleh Ara. Kemudian segera melenggang pergi,sebelum mendapat hadiah jitakan dari Ara.

Ara hanya mendengus kesal. Kemudian segera mencari Arya di taman sekolah. Akhirnya menemukan Arya yang duduk bersandar di pohon sambil mendengarkan musik. Terlihat headsed pada telinganya.

"Siang kakakkkkk!!!" Ara bertwriak tepat di telinga Arya,lalu mendapat jitakan yang keras dari Arya.

"Wadowww. Sakit atuh kak." Ara meringis mengusap jidatnya yang sedikit memerah.

"Makanya jangan ngagetin. Mau,aku jantungan gara gara kamu?" Arya memperbaiki duduknya. Ara yang mendengar hal tersebut langsung menjulurkan lidahnya ke Arya.

"Gimana,udah jalan belum rencana kamu." Tanya Arya tanpa basa basi kepada Ara.

"Udah dong. Udah dapet nomor hp nya pula. Hehe." Ara menggoyang goyangkan pnsel nya di depan wajah Arya.

"Mana mana?" Ara berusaha merebut ponsel dari Ara. Namun terlambat,Ara berlari sambil tertawa tawa. Mereka berdua kejar kejaran tanpa memperdulikan beberapa pasang mata yang menonton aksi mereka.

"Kena!!!" Arya yang sudah menangkap Ara dengan mudahnya mengambil ponsel tersebut kemudian memasukkannya ke dalam sakunya. Membuat Ara menyebik kesal.

"Huuh,gak asik." Ara kemudian duduk di tempat semula. Di ikuti Arya. Mereka berdua tidak sadar jika daritadi ada sepasang mata yang memperhatikan kelakuan mereka dengan wajah marah.

"Siapa gadis itu,huh?" Geram orang tersebut yang bersembunyi di balik pohon.

Tbc
Jangan lupa kasih vote ya. Ini cerita pertama ku. Jadinya butuh support dari kalian semua. Thanks all ^^

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang