Aku ingin remake FF ini!
ADA PEMBERITAHUAN!!! SILAHKAN LANGSUNG CEK KE BAGIAN PALING AKHIR!
.
.
Hi, kawan! Ini adalah postingan pertama saya di wattpad. Saya harap kalian bisa suka sama cerita ini. Mohon maaf sebelumnya jika cerita ini jelek, engga nyambung, sering typo, dll. Mohon dimaklumi ya karena saya penulis amatir. So, Happy Reading!!!
---------
Justin Pov
Aku duduk sembari melihat-lihat pemandangan Kota New York dari dalam taxi yang ku tumpangi ini. Jujur saja ini adalah hari pertamaku berada di Kota New York. Dan kau tau aku di sini bukan untuk bersenang-senang. Karena ku pikir aku akan meneruskan hidupku bagaikan di dalam penjara.
"Ayah, apakah kau tidak ingin merubah keputusanmu untuk menaruhku di asrama dan se--" Belum selesai aku berbicara, ayah sudah memotong pembicaraanku.
"Justin, bukankah aku sudah memberikan kau kebebasan dalam memilih sekolah? Tapi ku pikir kau malah mensia-siakan semua itu. Kau bertingkah laku begitu buruk sampai-sampai kau membuat kesal para guru dan akhirnya kau dikeluarkan dari sekolah lamamu itu"
"Maafkan aku atas kejadian yang lalu. Tapi tolong ayah, aku tidak ingin tinggal di asrama" Ucapku memohon. Aku sadar memang semua itu adalah ulah nakalku yang sering membuat keributan disekolah lamaku dan aku dikeluarkan dari sekolah lamaku. Tapi apakah tidak ada kesempatan untukku memperbaikinya? Well... Memang penyesalan itu datang terlambat. "A--Apa tidak ada sekolah lain selain disana? M--Maksudku aku tidak ingin tinggal di asra--"
"Tidak Justin. Kurasa hanya sekolah itu yang mampu untuk merubah semua sikap burukmu itu"
"Huh... Whatever"
Aku masih mengeluh kesal pada ayahku yang memaksaku untuk tinggal di asrama. Untuk menghilangkan kekesalanku pada ayah, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil I-phoneku dari dalam tas milikku. Aku pun memainkan game angry bird di I-phoneku. Namun, belum lama aku memainkan I-phoneku itu, tiba-tiba saja taxi yang kutumpangi berhenti. Hmm... Ku pikir kami sudah tiba di tempat tujuan.
"Kita sudah sampai, sir!!!" Ucap supir taxi itu.
"Terima kasih, pak!" Ayahku membuka pintu taxi dan memberikan uang tips untuk supir taxi itu. "Justin ayo kita turun!!!"
"Grr... Menyebalkan" Gerutuku.
"Apa kau bilang?"
"N--Nothing dad..." Ucapku tersenyum kecut.
Aku dan ayahku turun dari taxi. Aku melihat gerbang tinggi dan di atasnya terdapat papan besar bertuliskan Musical Academic. Apa? Musik? Apakah ini adalah sekolah musik? Oh tidak, aku tidak pandai bermain musik. Kalau tau begitu, lebih baik kemarin aku kabur saja dari rumah. Huh... Kami pun masuk kedalam dan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sepi... Sangat sepi... Ya itulah yang aku rasakan ketika kami mulai masuk ke dalam hingga kami telah tiba di depan ruang kepala sekolah.
TOK... TOK... TOK....
Ayahku mengetuk pintu itu, lalu masuk kedalam dan aku tentu membuntutinya. Kulihat di dalam sudah ada seorang pria tua sedang duduk santai dan seorang wanita sedang berdiri disana. Kami pun berjabat tangan dengan mereka. Mereka menyambut kedatangan kami dengan ramah dan mempersilahkan kami untuk duduk.
"Jadi apakah anda adalah Mr. Bieber?" Tanya pria tua itu.
"Ya. Dan ini adalah putraku Justin Drew Bieber. Aku berharap dengan dia tinggal dan bersekolah disini. Dia bisa menjadi anak remaja laki-laki yang baik"
"Oke Justin, kau akan diantar oleh Mrs. Stewart ke kamar asrama mu..."
"Ayo Justin. Ikut saya!!!"
"Uh--Okay!"
-Bersambung-
--------
Bagaimana ceritanya? Minta komentar dan votenya ya biar semangat lanjutin ceritanya!!! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy
FanfictionKenyataan yang sebenarnya tidak diinginkan oleh sesosok remaja berusia 16 tahun itu terjadi? Justin Bieber terpaksa harus menjalani kehidupan barunya di asrama. Hal ini terjadi karena kesalahan di masa lalunya telah menjadi seorang remaja laki-laki...