Area pemakaman. Langit begitu kelam turut sedih atas kesialan yang menimpa Naruto. Ia harus tewas mengenas kan.
Seluruh teman dan guru sekolah Naruto turut datang berziarah. suara tangis dan isakan mereka mengiringi lantunan doa si ahli kubur saat posesi pemakaman.
Sasuke terdiam. Tak sanggup lagi ia meneteskan air mata. Rasa tidak percaya akan kematian Naruto masih berkecamuk di pikirannya dan hatinya.
Suasana memaksa Sasuke untuk mengenang kembali masa lalu yang begitu bahagia bersama Naruto.
Ia ingat, Naruto akan ada selalu untuknya. Akan selalu bersamanya. Akan selalu membantunya.
Sakura yang selalu mengganggu Naruto turut hadir kepemakaman Naruto. Ia menatap sedih, kecewa nisan Naruto.
Kemudia berjalan pergi kerumunan orang yang masih terisak di depan makam Naruto.
Sakura sedikit kaget melihat Sasuke yang bersandar di tembok area pemakaman tertunduk.
"Sasuke-kun.'' Panggil Sakura lirih. Ia faham apa yang di rasakan Sakura. Setidak nya sampai ia berusaha bersikap baik pada Naruto dan menjadi teman dekat Naruto beberapa hari yang lalu sebelum kematiannya. Ia faham kenapa Sasuke mau menjadi sahabat Naruto.
Sasuke melirik kearah Sakura sesaat sebelum pandangan nya kembali menatap ke arah sepatunya.
"Maaf. Aku sudah mengganggu mu dan Naruto dahulu.'' Ucap Sakura penuh sesal.
Hening..
"Aku hanya fansgirl yang menghujat Naruto tanpa berfikir. Naruto terlalu baik hingga memaafkan ku begitu saja.'' Sakura kembali terisak. "Padahal aku begitu jahat padanya. Tapi aku tidak menyesal. Aku bisa menjadi teman untuknya hingga saat terakhir.'' Sakura tersenyum miris.
"Apa maksud mu.'' Tanya Sasuke dingin.
"Aku Gaara ibunya Naruto dan sepupunya Naruto, Ino. Ada saat Naruto menghembuskan nafas terakhirnya."
Sasuke tercekat. Hanya dia yang tidak ada di sisi Naruto saat Naruto menghembuskan nafas terakhirnya.
"Kau tahu. Saat ia sekarat pun, Naruto masih memikirkan mu. Naruto sangat menyayangi mu ya, Sas? Kau beruntung mendapat sahabat seperti Naruto.'' Sakura menepuk pundak Naruto kemudian pergi meninggalkan area pemakaman.
Sasuke tersungkur. Hati nya terasa begitu perih. Mengapa ia merasa begitu jahat pada Naruto. Ia sungguh menyesal sudah menampar Naruto dan memutuskan hubungan persahabatnnya.
**
Seminggu sudah sepeninggalan Naruto. Sasuke dan teman lainnya mulai menjalani rutinitas seperti biasanya.
Luka atas kematian Naruto mereka sembunyikan dalam dalam, walau terkadang mereka harus sedikit meneteskan air mata saat mengenang Naruto.
Tak ada yang berubah di kelas. Kecuali Sasuke yang semakin dingin, Hinata yang sudah sehat karena mendapat donor jantung dan Sakura yang mulai berteman dekat dengan Sasuke.
Hari ini adalah tepat hari ulang tahun Sasuke. Seperti biasa. Sasuke duduk di bangku Naruto dahulu dan memandangi keluar jendela dengan Hinata di sampingnya.
Sakura berjalan mendekati Sasuke dan Hinata.
"Selamat ulang tahun, Sasuke.'' Ucap Sakura senang. Ia sudah tidak seperti dulu. Yg mengebu ngebu pada Sasuke. Ia sudah senang menjadi teman Sasuke.
Hinata menatap tidak senang kepada Sakura.
"Jangan menggoda Sasuke. Dia milik ku." Mata Hinata berkilat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart
Teen FictionNaruto yang mencintai sahabatnya harus memendam perasaanya karena Sasuke menyukai wanita lain. Sialnya lagi Naruto harus membantu hubungan sahabatnya itu. Warn: sasufemnaru. Jgn lupa tinggalkan jejak.