.
.
.
Taehyung melangkah santai menuju singgasananya tanpa memperdulikan tatapan ingin tau dari dua orang di hadapannya sekarang.
Memang tadi setelah mendengar teriakan membahana dari Eunri, Taehyung segera melepaskan pelukannya dari Hyojae. Meski awalnya dia sedikit gugup karena kepergok tengah berpelukan dengan seorang wanita oleh orang lain tapi rasa gugupnya hilang seketika setelah matanya menangkap rona merah dari wajah Hyojae.
Gadis itu tersipu malu dengan wajah penuh air mata padahal sedetik sebelumnya dia tengah merintih kesakitan. Taehyung heran sekaligus kagum dengan kecepatan Hyojae merubah mimik mukanya. Tapi Taehyung tidak bisa mengagumi perubahan raut muka itu lebih lama lagi, karena setelah itu Hyojae dengan tergesa-gesa langsung pamit untuk kembali keruangannya. Tidak lupa dia juga membawa gelas kopi yang sudah kosong itu.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Taehyung santai. Dia mulai membuka berkas-berkas yang perlu dia cek lagi dan tanda tangani. "Kalian tidak punya pekerjaan memangnya?"
"Ya, apa-apaan itu tadi Tae?" Ucap Eunri tidak sabaran mengabaikan pertanyaan Taehyung. Sebenarnya gadis ini sudah sejak tadi ingin berteriak-teriak di hadapan Taehyung. Dia ingin mengatakan kalau dia tidak suka melihat lelaki itu berpelukan dengan wanita lain. Tapi, memangnya dia siapa?
"Apanya?" Taehyung melirik sekilas Eunri yang tengah berkacak pinggang di depan meja kerjanya.
"Siapa gadis itu?"
"Dia sekretaris baru Taehyung, Eunri-ya." Sahut Jimin cepat sebelum Taehyung sempat membuka mulutnya.
"Sekretaris baru?" Eunri menaikkan sebelah alisnya bertanya kearah Jimin.
"Iya, baru dua hari dia bekerja disini." Jimin terus saja senyum-senyum sejak tadi seolah tengah meledek Taehyung walaupun kenyataannya dia memang tengah meledek Taehyung.
"Baru dua hari dan kalian sudah berpelukan seperti itu?" Jerit Eunri tidak percaya. "Dia pasti gadis tidak baik Kim Taehyung. Apa gadis itu yang menggodamu tadi? Pecat saja dia Tae!"
"Jaga ucapanmu Han Eunri!" Bentak Taehyung tajam. "Kau tidak tau apa-apa tentangnya!"
Taehyung segera menutup mulutnya rapat ketika sadar dia baru saja membentak Eunri hanya karena tidak terima Hyojae dihina. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi karena Taehyung sangat tau bagaimana tabiat Eunri. Tapi tetap saja, ada sedikit, sangat sedikit sekali rasa tidak suka di hati lelaki ini saat Eunri mengatakan Hyojae yang tidak tidak.
"Kau membentakku hanya untuk membela si jalang itu. Wow Kim Taehyung! Wow!"
Dan tidak menunggu bentakkan yang kedua kali Eunri langsung saja melangkah pergi meninggalkan ruangan Taehyung. Tidak lupa dia juga memberi bantingan yang cukup keras pada pintu tak bersalah itu.
"Itu tadi keterlaluan Kim Taehyung." Tegur Jimin setelah terdiam cukup lama. "Kau tau kan bagaimana Eunri." Ya, dia tadi memamg tidak langsung menegur Taehyung karena Jimin bisa melihat raut bersalah dari Taehyung setelah membentak Eunri.
"Aku tau." Ucap Taehyung singkat sambil menghela napas panjang merasa bersalah. "Kembalilah ke ruanganmu, aku punya banyak pekerjaan."
Setelah memijat pelan kepalanya, Taehyung mulai menekuni berkasnya kembali. Dia tidak memperdulikan Jimin apakah lelaki itu masih disini atau pergi. Dia membiarkan lelaki yang sudah mengenalnya hampir seumur hidupnya itu terdiam memasang raut muka ingin tau. Taehyung membiarkan itu. Asal Jimin diam dan tidak mengganggunya dia akan membiarkan Jimin di ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) a Same Love
FanficAku bukan dia. Dan dia juga bukan aku. Meski jantung ini sama, tapi cinta kami berbeda....