P R O L O G

39 2 1
                                    

Busan, 15 Februari 2005

Cuaca sangat tidak bersahabat saat itu, angin musim dingin meniup kencang dan salju turun dengan derasnya. Sepertinya akan ada badai salju hari ini, seorang gadis bersama adiknya berlari cepat menuju rumah mereka. Mereka ingin sampai ke rumah sebelum badai salju datang.

"Kami Pulang"

Teriak gadis dan adiknya itu, mereka segera membuka sepatu mereka dan menggantinya dengan sandal rumah lalu bergegas menuju dapur. Disana ia mendapati ayahnya yang sedang membaca koran dan ibunya yang sedang menyiapkan makan malam.

"Oh, syukurlah kalian sudah pulang. Akan ada badai salju hari ini" ucap sang ayah sambil melipat korannya. Ia memeluk adik gadis itu lalu menyeruput teh-nya. Si gadis hanya tersenyum, lalu ia meminta izin untuk pergi ke kamarnya.

"Sebentar, Youngji-ya!" Gadis yang ternyata bernama Youngji itu menengok

"Tolong ambilkan juga laptop ayah ya?"

"Baiklah, appa" gadis bernama Youngji itu bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian dan menyimpan tas-nya, lalu ia pergi ke kamar orang tuanya untuk mengambil laptop ayah. Laptop ayahnya saat itu dalam keaadaan menyala, tak sengaja Youngji melihat wallpaper laptop ayahnya.

Wallpaper itu adalah sebuah foto ayahnya dengan seorang wanita yang tidak ia kenal dan ada anak laki-laki seusianya. Dan mereka tersenyum bahagia, bagaikan keluarga yang sangat harmonis.

Tiba – tiba pintu di buka, Youngji segera menutup layar laptop ayahnya, ternyata yang masuk ibunya. bisa gawat kalau ibunya melihat, Youngji lalu segera mengambil laptop ayahnya.

"Youngji-ya, kenapa kamu masih disini? Kasian ayah menunggu di bawah"

"Ah...ne...aku akan segera kesana" Youngji segera turun kebawah dengan laptop ayahnya.

***

Busan, 22 Februari 2005

Akhir-akhir ini ayah jarang pulang, dalam seminggu ia hanya bisa pulang 3 kali. Kata ayah, di kantor ia memiliki project baru sehingga ia sangat sibuk sekarang. Aku mengerti. Melihat kesibukan ayah yang seperti ini, tidak mungkin kan ia...berselingkuh? Mungkin wallpaper laptopnya waktu itu sedang bersama rekan kerjanya atau apa. Lagipula setelah hari itu, saat ia disuruh mengambilkan laptop ayahnya lagi, wallpaper laptop itu sudah berganti menjadi foto keluarga mereka.

"Appa, sesibuk apapun appa. Jangan lupakan kami di rumah ya?" Youngji tiba – tiba berkata seperti itu, ayah kaget dan langsung tersenyum.

"Tentu saja! Appa kan sibuk begini untuk kalian juga" ayah memeluk Youngji, Youngji lega mendengarnya.

Tetapi ia tidak tahu bahwa pelukan itu ternyata mengandung arti lain.

***

Busan, 17 Maret 2005

Ayahnya semakin hari semakin sibuk, sekarang ia pulang kerumah hanya untuk mengambil beberapa pakaian dan ikut makan malam, lalu setelah itu kembali ke kantornya.Youngji dan adiknya---Yu jin bahkan jarang sekali mengobrol dengan ayahnya. Ibu berusaha menyemangati mereka, untuk mengerti pekerjaan ayahnya.

Pada suatu hari, ayahnya pulang lebih cepat dari biasanya, Youngji segera menghampiri ayah di pintu masuk

"Youngji-ya! Ayah rindu sekali denganmu" ayah memeluk Youngji, Youngji memeluk balik ayahnya dengan kencang. Aku juga merindukanmu ayah, lebih dari apapun lalu datang Yu Jin, ayah memeluk Yu Jin juga.

***

Busan, 1 Juni 2005

Sudah 3 bulan, Youngji dan keluarganya tidak mendengar kabar ayahnya, terakhir ayahnya meng-sms ibu dan berkata tidak bisa pulang karena project yang kemarin di kerjakan mengalami kerusakan. Dan itu sudah 3 bulan yang lalu, ibu selalu berusaha menelepon ayahnya, tetapi tidak pernah diangkat. Terkadang Youngji mendengar ibu menangis di kamar, pasti ibu sangat merindukan ayah. Ya... Youngji pun merindukan ayahnya.

Kecurigaannya kembali muncul kepada wanita yang menjadi wallpaper laptop ayahnya saat itu. Youngji terus menggeleng-geleng kan kepala, ia yakin ayahnya tidak seperti itu.

Ia terlalu percaya kepada ayahnya.

***

Busan, 20 Agustus 2005

Kehidupan Youngji dan keluarganya serasa sudah biasa. Yap... biasa tanpa kehadiran sang ayah di tengah-tengah mereka. Suasana di rumah pun serasa beku, walaupun sekarang sedang musim panas. Ibu, Youngji dan adiknya Yu Jin jarang mengobrol bersama lagi, mereka selalu mencari kesibukan.

Diam – diam Youngji selalu menelepon ayahnya, begitu pula hari ini. Ia mencoba lagi menelepon ayahnya...dan keajaiban muncul! Telepon itu diangkat!

"Appa!" seru Youngji dengan bahagia, ia tidak bisa menahan tangisnya

"Nuguseyo?" tanya suara disebrang sana, Youngji kaget dan menyadari kalau itu suara perempuan

"Maaf... bukankah ini nomor Heo Sung Min?" tanya Youngji berhati-hati

"Iya, dia sedang tidak ada di rumah sekarang. Ini dengan siapa?" Youngji kaget, ayahnya tidak ada di rumah? Rumah dimana? Apakah ayahnya punya rumah lain selain disini?

"Saya...Youngji...Heo Youngji" perempuan di sebrang telepon itu tidak berkata apa – apa lagi dan langsung menutup telepon. Sedangkan Youngji masih terpaku di tempatnya.

Ada apa ini? Apakah firasatnya benar?

***



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're not strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang