Me and You

1.8K 74 10
                                    

"Ada apa Shil?"

"Ada yang ingin aku katakan sama kamu, Kka"

"Ngomongin apaan sih?" Cakka menggoda Shilla.

"Iihh.. kamu Kka, aku mau bilang, huft.." Shilla mengambil nafas sejenak, jujur dia masih belum mau berpisah dengan pemuda yang berhasil merebut hatinya ini. "Aku harus pindah Kka, ke Surabaya. Papa ada tugas ke sana." Kata Shilla lirih.

"P... pin... dah?" Cakka syok, dia tidak menyangka pacarnya akan pergi jauh meninggalkannya.

"Iya Kka"

"Trus hubungan kita gimana?LDR?"

"A..kuu.." Shilla masih tak tega mengatakannya. "Aku mau kita putus, Kka."

"Hah?! putus? kita kan bisa ldr Shill, jaman sekarang ldr itu gak impossible lagi. Alat komunikasi udah banyak, twitter, fb, bahkan kita juga bisa skype kan? Kita gak harus putus Shill, apa lagi dua bulan lagi kita anniversary dua tahun Shill. Masa kamu tega sih?" Cakka tak terima jika Shilla memutuskannya karena alasan jarak? sungguh tidak masuk ke dalam logikanya.

"Aku cuma gak mau kamu menghabiskan masa muda kamu cuma buat aku, Kka. kita baru kelas 2 smp, Kka. Masa muda kamu masih panjang. Aku juga belum tentu bakal kembali ke sini, kamu pasti tersiksa menahan semuanya.

"Kamu ganteng, keren, peduli, tanggung jawab, siapa yang gak suka sama kamu? Sedangkan aku cuma cewek biasa. Aku mau kita putus biar kamu gak terikat lagi sama aku, jadi kamu bebas kalau mungkin kamu mau punya pacar lagi, kamu gak akan merasa bersalah."

"Arrgghss...kamu jangan nyiksa diri kamu Shill, aku bisa menunggu kamu Shill kapan perlu aku juga pindah ikuti kamu." Cakka tak rela harus berpisah dengan Shilla, bagaimana pun juga Shilla adalah cinta pertama Cakka begitu pun sebaliknya dengan Shilla.

"Aku bukannya ingin hubungan ini pupus, Kka. Tapi aku juga udah memikirkannya semejak tiga minggu yang lalu. Aku rasa ini jalan yang baik."

"Shill, pasti ada jalan lain selain putus"

"Kka, aku sudah bilang masa depan kamu masih panjang. Kamu pasti ingin punya pacar yang bisa hadir selalu di samping kamu, temani kamu kemana pun kamu mau, temani kamu latihan basket, bukan yang hanya bisa jumpa di depan laptop saja." bulir-bulir hangat itu akhirnya berhasil menerobos pelupuk mata Shilla.

"Shill.."

"Kka aku mohon kamu terima semua keputusan aku, aku yakin kalau kita jodoh kita pasti akan bertemu lagi, bagaimana pun cara nya."

"Oke Shill, aku hargai keputusan kamu." kali ini Cakka yang menghembuskan nafas berat "kapan kamu pergi?"

"Sore ini Kka."

"Hah?! Secepat itu? kenapa kamu gak bilang dari awal Shill?Kenapa kamu selalu membuat keputusan sendiri sih!" Cakka yang mengetahui itu emosi mendengarnya.

Baru saja Shilla memutuskannya kemudian dia bilang akan pindah sore itu juga. Bagi anak labil seperti mereka, hal itu tidaklah mudah. Shilla selalu saja begitu, membuat keputusan sendiri walaupun itu menyakitkannya dan hal itu yang Cakka tak sukai.

"Aku gak mau kamu kecewa. "

"Dan aku sekarang kecewa Shilla."

"Tapi setidaknya ini pasti takkan membuat mu terlalu memikirkan aku Kka." Shilla menggigit bibir bawahnya. "Maaf Kka, aku harus pergi dulu. Dua jam lagi aku take off, takut terjebak macet di jalan. Aku juga mau bantu mama beresin barang." Shilla pun melangkah meninggalkan Cakka yang sedang termenung. Bagaimana bisa gadis itu memutuskan semua ini? Kenapa Tuhan membuat kisah cinta pertamanya harus begini?Apakah semua ini salah?Sungguh semuanya tak pernah ia pikirkan.

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang