Hai pria berkacamata diujung sana, sedang apa kamu? Tetaplah disana agar aku bisa melihatmu.
Hai, bagaimana ibadahmu pagi ini? Adakah namaku yang kau selipkan dalam doamu? Atau kamu lupa akan aku yang selalu menunggu namaku disebut dan diperkenalkan dengan Tuhanmu. Sayang, aku terlalu berharap untuk itu.
Perbedaan ini bukan menjadi penghalang untuk dilanjutkan, walau diagamaku tidak memperbolehkan, namun aku juga tak bisa membohongi perasaan ini yang sudah lama kupendam, dan akhirnya aku tak sanggup lagi.
Setiap Shalat kuselipkan namamu disetiap kata, aku berbicara pada Tuhan agar menjagamu disana, aku juga tak pernah melewatkan satu kali untuk meninggalkan namamu dalam doa. Walaupun kamu tak pernah membalas aku dalam doamu.
Untuk pria diujung sana, buka hati dan berikan senyummu untuk orang lain, tapi berikanlah cintamu hanya untukku seorang. Kamu takkan pernah tahu seberapa besar rasa ini yang telah aku simpan. Semoga engkau mengerti. Dan aku berharap Tuhan mengizinkan kita untuk bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Outpouring Of The Heart
Novela JuvenilCuma sekedar curhatan hati, selamat membaca.