Mimpi Buruk:Awal Kejadian

172 17 5
                                    


Original story by:Haidar
Pembuka:

Inikah mimpi?
Tidak ada yang nyata!
Sudah tidak berguna
Kau tahu perasaan ku?
Tapi ku sudah lelah terus merasa sedih,
Apakah lebih baik tidak merasakan lagi?
Walaupun aku tahu apa yang kau inginkan
Kutakut kupeduli
Mungkin ku takkan tahu
Jika ku terus maju tak kan bisa kembali
Kuhancurkan semua
Semua menjadi Hitam.

Bab2:Mimpi Buruk

Sapphier pun beranjak dari tempat tidur di UKS dan berlari menuju ruang kelas, tetapi Mokotan menahan tangan Sapphier.

"Apa yang kau lakukan? Istirahatlah dahulu tubuhmu belum pulih sepenuhnya, lagipula pak Azykas tahu tentang ini. "
Mokotan mencoba untuk merujuk Sapphier agar mau beristirahat.
"Aku tidak butuh, Lihat tubuh ku masih sehat bugar kan? Sudah lepaskan tangan ku! "Sahut Sapphier. Akhirnya Mokotan melepaskan tangannya membiarkan Sapphier pergi.
Sapphier berlari seperti orang dikejar setan, terburu buru sampai dia terpeleset karna licinnya lantai, tubuh Sapphier mun menghantam lantai.

Duarghh..
"Sialan, Aku harus cepat ke kelas! " Sapphier mencoba bangkit dari atas ada yang mengulurkan tangan.

"Hey, cepat bangunlah tak usah terburu-buru ke kelas, Pak Azykas sedang mengadakan rapat guru. "Sahut orang itu.

Sapphier menoleh keatas rupanya dia adalah Aria, salah satu teman baik Sapphier dikelas.

"Sudah tak usah ulurkan tanganmu aku masih bisa berdiri. " Balas Sapphier dengan nada arogan.

Plaaak..
"Seperti biasa, Kau selalu bertingkah arogan itulah sebabnya kau memiliki sedikit teman. "Balas Aria sembari menampar wajah teman nya itu.

Tamparan itu membuat Sapphier sadar akan sesuatu hal, sambil menutup bekas tamparan teman nya itu dia meninggalkan Aria.
"Yasudah, Aku ingin ke kelas. " Sahut Sapphier.

Sesampainya dikelas dia hanya mendapatkan sambutan dingin dan cemoohan murid murid lain, dan menatap Sapphier dengan tatapan dingin yang menusuk hati.

Sapphier pun duduk seperti biasa ditempat dia berdiam diri,menurut pengarang itu adalah tempat yang strategis untuk menyendiri karna letaknya jauh dari meja guru tepat di pojok ruang kelas dekat dengan jendela.

Biasa nya Sapphier hanya berdiam disana dan melamun menatap pemandangan luar jendela, sesekali Aria menemani kesendirian Sapphier tetapi, Sapphier selalu menolak dan mengusir teman satu satunya itu.

"Apakah kau selalu melakukan itu pengecut? Hanya diam dipojok ruangan dan menatap keluar seperti orang dungu! "Kata seorang murid laki laki di meja depan sembari melemparkan sampah makanan yang ia makan.

"Cih, Orang mulut ember seperti itu biasanya badan doang yang besar tetapi tidak mempunyai otak. "Sahut Sapphier dan melempar balik sampah itu ke depan.

Traak...

Sampah tadi mengenai tepat wajah Remaja berbadan kekar itu, ya dia adalah Ternza salah satu murid berbadan atletis dari keluarga bangsawan, jadi sudah hal yang lumrah jika dia orang yang paling sering membully Sapphier.

"Dasar bocah brengsek! Memangnya kau ini siapa? Tak tahu malu sekali anak yatim piatu yang dibuang dan lagi, kau itu miskin tinggalnya saja di asrama sekolah! " Ternza menarik kerah baju Sapphier dengan kasar.

Sapphier pun menyingkirkan tangan Ternza dan mendorongnya.

"Kau sendiri siapa? Kekayaan itu tidak dibawa mati, Untuk apa kau pamer akan hal itu? Dan menggunakan kekayaan mu untuk menindas orang miskin, Dasar pengecut. "

Bukkk.....

Sapphier pun mendapatkan pukulan tak terduga dan membuatnya terjatuh karna kaget tepat di perut Sapphier.

Praak..duaghh..

Silence Of TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang