Sara menatap makanan didepannya sambil mengaduk aduk tidak jelas. Ia tidak nafsu makan. wajahnya terus ditekuk sedari tadi.
Matt yang menyadarinya hanya menatapnya sambil terus menyuap makanannya kedalam mulut
"Kau kenapa?" Tanya matt akhirnya
Sara hanya menggeleng lemas. Ia bahkan tidak menatap matthew
Matthew menghela nafasnya pelan. Terkadang sara memang menjadi kekanakan. Ia berdiri lalu mendekati sara, duduk di sampingnya
"Kenapa sih?" Ujar matthew sambil mengelus pipi chubby milik sara. Itu membuat sara malah makin cemberut
"Matt sebenarnya kita ini apa?" Tanya sara tiba tiba. Tatapannya kini mulai serius
Matthew terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa sebenarnya
"Kamu pacarku sebentar lagi" bisik matt berharap sara tidak mendengarnya
"Kalau mau bisik bisik dalam hati saja" sindir sara sambil melirik matt yang hanya dibalas dengan cengiran lebarnya
"Tapi aku serius sar" ujar matt dengan raut muka yang serius. Matanya menatap tepat dibola mata hazel milik sara.
"Bagaimana olivia? Kamu.. Kamu masih suka kan sama dia?" Sahut sara dengan tak yakin pada pertanyaan terakhirnya. Takut takut kalau matt menjawab 'ya aku masih sayang oliv' habislah dia.
Matt malah tertawa. Berbeda dengan dugaan sara sebelumnya "sepertinya seseorang menguping pembicaraan ku tadi malam" goda matt sambil menaik turunkan alisnya nakal, seperti om om yang haus akan gadis muda
Sara bergidik ngeri melihatnya dan memukul wajah tampan matt pelan "tidak usah seperti itu, dasar om om tua" kata sara sambil menjauhkan kursinya dari matt
"Haha oke kembali ke topik. Jadi ya tadi malam memang aku telfonan dengan olivia. Dan ya aku bilang love you cuma sebagai orang tua george. Tidak lebih dari itu"
"Serius ya?"
Matt memutar bola matanya menanggapi pertanyaan sara "buat apa bohong duh"
Dan setelah itu senyum manis tergambar di bibir sara, membuat matt mau tak mau ikut tersenyum melihat wajah cantik ciptaan tuhan didepannya
"Aku pergi dulu ya. Mau lihat george"
Sara mengangguk "salam untuk oliv dan george" ujar sara sambil tersenyum
Dia benar benar sayang matthew. Sara tidak mau melepas matthew kali ini.
****
"Liv"
"Hm"
"Liv"
"Hmm"
"Liv"
"George dont do that"
Matt menatap george yang memasukkan mainannya kedalam mulut. Ia mencoba menghalangi george.
"Thanks matt. Ah kenapa?"
"Aku butuh saranmu"
Olivia menatap matt bingung "saran apa?"
"Aku-aku mau.."
"Ya kau mau??"
"Mau mengajak sara bertunangan"
Deg
Olivia tidak salah dengar kan? Secepat itukah?
Saat olivia sudah melepas 'mantannya' hanya untuk matt, matt malah benar benar kembali pada sara.
Serumit inikah?
"Tapi jangan khawatir. Aku akan selalu ada untukmu dan juga george"
'Jangan buatku berharap kalau hanya mau membuatku tenang. Itu tidak berhasil sama sekali' batin olivia
"Liv?"
"A-ah iya matt. Tentu saja. I-itu terserahmu. A-aku.."
"Aku setuju"
Tidak. Ia tidak pernah setuju. Bahkan sebelum matt menjadi suaminya dulu, ia tidak pernah setuju matt bersama sara.
***
"Sara i need to tell you something"
"Apa?"
"Aku rujuk dengan oliv"
Sara menganga lebar tak percaya. Matanya membelalak. The fuck? Anak ini sudah gila? Mempermainkannya seenak jidat?
Matthew tertawa melihat reaksi sara
"Just kidding. Omg look at your stupid face"
"Fuck you matthew espinosa" umpat sara sambil memberikan jari tengahnya pada matthew
"Ur welcome sara armstrong. I mean, sara espinosa"
"Stop joking with-"
"Im not joking"
Sara menaikkan alisnya bingung.
Matthew tersenyum. Ia mengeluarkan kotak kecil dari sakunya
"Be my future wife please?" Matthew menatap sara dengan tatapan teduhnya.
Sara menutup mulutnya tidak percaya. Ia benar benar akan menangis sepertinya
"Matthew oh gosh"
Matthew hanya bisa tertawa melihat reaksi sara
Sara mengangguk senang "yes matt"
Matt tersenyum bahagia. Ia memeluk erat sara.
Mendapatkan sara memang tidak sulit untuk matt. Ia tahu mereka saling menyukai sejak sma, tapi takdir yang memisahkan mereka, sekarang menjadi berpihak pada mereka.
Ia percaya takdir tuhan akan sebahagia ini.
The end.
Haiiii chap baru dan ini chapp terakhirrrr. Akhirnya selesai nih ff wkwk. Gue tau ini kurang greget wkwk tapi ya udahlah yaa😂 anyway vomment yg banyak yaa. Ada yang mau epilogue? Ada yg mau bonus chap? Vomment dulu wkwk.
Kalo gue bikin epilog enaknya matt tetep sama sara atau matt sama oliv? Wkwk
Anyway enjoy this last chapterr💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone ✖ Matthew Espinosa
Fanfiction"should i smile because we are friend? or should i cry because that's the only thing we can ever be?"