FINAL

10.4K 540 107
                                    

UNEDITED

----------------------------

THIRD PERSON POV

Memiliki toko bunga dan sebuah perpusatakaan kecil adalah dua dari jutaan impian Yunhee. Namun dia tidak segera puas ketika akhirnya dia memiliki kedua hal tersebut. Masih ada satu hal lagi yang harus dia raih dan dia harus mewujudkannya sesegera mungkin, yakni menerbitkan sebuah buku.

Tidak sembarang buku. Bukan buku sejenis novel romantis yang sudah banyak beredar di pasaran. Ini bukan kisah romantis, melainkan sebuah buku yang menceritakan tentang lika-liku kehidupan seorang wanita yang mencoba bertahan hidup di dunia yang kejam dan berjuang untuk tetap tegar dan kuat menghadapi cinta pertamanya. Dengan kata lain kau bisa menyebutnya kisah menyedihkan cinta bertepuk sebelah tangan, kisah yang sangat rumit dan tidak memiliki akhir yang bahagia. Sama saja seperti kisahku dengan Kyuhyun. Yunhee bergumam dalam hati.

Beruntung setelah mengalami kejadian na'as dengan keluarga Cho beberapa minggu yang lalu, kini Yunhee masih bisa berdiri kokoh di tempatnya. Dia bahkan menyunggingkan sebuah senyum penuh kebahagiaan di tengah-tengah ratusan penggemar yang mengantri untuk tanda tangannya. Mereka adalah orang-orang yang mengapresiasi buku yang dia tulis.

Meskipun Yonghwa tidak ada di sana untuk menyokongnya, suaminya telah mengirim banyak bunga ke acara fansigning tersebut. Yunhee dapat memaklumi betul pekerjaan sang suami, pria itu sedang menghadiri acara peluncuran teknologi canggih terbaru ciptaan perusahaannya.

"Apakah kisah dalam bukumu adalah pengalaman pribadimu sendiri, Eonni?" Seorang penggemar yang tampak sepantaran dengan Yunhee bertanya, wajahnya sarat akan antisipasi atas jawaban yang akan Yunhee berikan.

Yunhee tersenyum setelah berhasil fokus pada acaranya sendiri yang sedang berlangsung saat itu. "Itu adalah sebuah rahasia, Nona...?"

"Joy." Kata wanita itu. "Namaku Joy dan apa aku boleh minta tangan di kaosku?"

Permintaan wanita bernama Joy cukup membuat suasana hati Yunhee naik, dia terkekeh. "Tentu, Joy."

Dengan berbinar-binar, Joy menambahkan. "Kau pandai sekali mengaduk-aduk perasaanku hanya dengan sebuah tulisan. Kau harus tahu bahwa aku menangis semalaman setelah membaca karyamu."

Dan inilah impian lainnya yang telah Yunhee capai. Menjadi seorang penulis ternama yang berhasil membawa serta emosi pembaca ke dalam sebuah cerita.

***

"Nona Lee,"

Yunhee mendesah berat, dia benar-benar lelah dan kewalahan. Acara tanda tangan dan bertemu dengan penggemar sudah selesai sekitar tiga puluh menit yang lalu, tapi pekerjaannya belum selesai hanya sampai di situ.

"Kali ini apa lagi yang Hyunyu lakukan, Rose?" Tanya Yunhee pada manajernya.

Rose tersenyum takut-takut, merasa bahwa dia tidak akan selamat jika Yunhee sudah berada pada puncak kelelahan. "Er, dia berlari ke tengah acara pameran yang berlangsung di main hall. Aku kehilangan jejaknya dan aku sudah berkeliling mencari tapi tidak ketemu."

Jung Hyunyu.

Putranya yang masih berumur lima tahun memang pandai sekali bersembunyi dan membuat dirinya sendiri hilang. "Anak itu pasti menuruni kelincahan ibunya." Gumam Yunhee seraya mendesah frustasi.

"Aku tidak tahu kalau kau dulu sebandel ini." Komentar Rose, terkekeh.

"Diam, Rose." Dia melempar manajernya sebuah tatapan tajam. "Biar aku saja yang mencarinya."

Mereka sedang berada di dalam pusat perbelanjaan, kelihatannya cukup mustahil untuk mencari Hyunyu di tempat seluas itu. Manajernya berkata bahwa Hyunyu berlari ke pameran yang ada di main hall, itu juga sama sulitnya seperti mencari ke sudut seluruh gedung tersebut karena percaya atau tidak, pameran yang sedang berlangsung adalah pameran besar.

Ridiculously Demanding (Kyuhyun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang