I Hate Rain, But I Like You

3.2K 78 3
                                    

[Juna Ardian♡Annatasya Winda]

**********

Aku bertemu dengannya saat turun hujan.
Aku jatuh cinta padanya saat hujan.
Dan kau menjadi milikku saat hujan.
Semua terjadi saat hujan turun dipinggiran taman bermain, di Kota Bandung. - Juna

***

"Kau suka hujan?" Tanya Juna
yang sedari tadi berada disamping Anna.

"Tidak." Jawabnya tanpa menoleh
sekalipun.

"Lalu kenapa kau melihatnya terus?" Tanya Juna lagi dan berhasil membuat Anna menatapnya.

"Itu karena tidak ada objek yang
menarik, Juna". Jawab Anna lalu kembali menatap hujan itu.

"Kenapa kau tidak menyukai hujan?" Tanya yang ikut menatap butiran kristal yang tanpa henti turun.

"Itu karena hujan akan membuat seluruh tubuhku basah." Jawab Anna.

"Hanya karena hujan yang membuat tubuhmu basah, kau tidak?" Tanya Juna lagi untuk memastikan.

"Aku sangat membencinya, hujan... aku membencinya." Jawab Anna dengan penekanan dikalimat terakhir.

"Aku menyukai hujan." Ucap
Juna

"Aku tidak ingin tahu." Jawab Anna

"Hujan akan membuatmu rileks, dan membantu menyamarkan air matamu jika kau menangis." Ucap Juna lagi dan membuat Anna menatapnya penasaran.

"Karena hujan yang membuatku menemukannya, bahkan karena hujan juga aku jatuh cinta padanya, sedangkan aku selalu bertemu dengannya saat hujan turun. Yaa walaupun dia tidak menyukai hujan, aneh bukan?" Ucap Juna sambil menatap mata Anna dan menguncinya disana.

"Kau ingin tahu siapa orangnya?"
Tanya Juna pada Anna.

"Tidak, terimakasih." Ucap Anna
lalu menatap hujan lagi, setelah
matanya dikunci oleh mata Juna
beberapa menit yang lalu.

"Orang itu adalah kau, gadis yang membuatku sangat menyukai hujan, sedangkan dia sangat membenci hujan." Ucap Juna sambil menatap mata Anna saat Anna menoleh.

"Aku menyukaimu, gadis yang membuatku jatuh cinta saat hujan, aku menyukai tatapanmu saat melihat hujan, aku suka melihatmu tersenyum karena melihat anak kecil yang sedang menari-nari saat hujan turun. Aku menyukaimu, Anna." Ucap Juna lalu memegang kedua bahu Anna, berusaha untuk menghadapnya dan menatap matanya.

"Kau mau tahu kenapa aku
membenci hujan?" Tanya Anna
pada Juna.

"Kau sudah memberitahuku tadi."

"Tidak, ada satu hal yang tidak kamu ketahui." Jawab Anna dan menatap mata Juna.

"Apa itu?" Tanya Juna.

"Aku tidak menyukai hujan, karena ada seorang laki-laki yang sangat menyukai hujan, sedangkan aku sangat membenci hujan, lalu kenapa aku menyukainya? Menyukai laki-laki yang menyukai hujan. Kau tahu Juna?" Tanya Anna, setelah
mengungkapkan perasaannya
dengan kata-kata yang panjang.

"Itu karena kau begitu
mencintaikukan?" Jawab Juna
dengan percaya diri lalu memeluk Anna kedalam dekapannya yang begitu hangat.

"Aku tahu laki-laki yang kau katakan adalah akukan? Iyakan?" Ucap Juna pada Anna yang masih berada dalam dekapannya.

"Aku tidak tahu kenapa aku
menyukainya. Tatapanya yang
begitu tajam jika sedang marah, senyumannya yang begitu manis padalah dia seorang laki-laki, dan jangan lupa dengan mulut pedasnya. Apapun yang ada pada dirinya aku sangat menyukainya." Ucap Anna yang masih berada didalam dekapan Juna yang sedang menahan senyum, sedangkan yang memeluknya ikut tersenyum, walaupun diantara
mereka tidak dapat melihatnya.

"Aku mencintaimu." Ucap Anna

"Aku tahu." Ucap Juna

**

Setelah hujan berhenti mereka
pergi dari tempat itu sambil
berpegangan tangan.

"Mungkin hanya hujan yang dapat menyatukan cinta kita." Ucap Juna yang masih menggenggam tangan Anna.

"Sepertinya begitu, mungkin kalau kita tidak bertemu saat hujan kau tidak bisa bertemu denganku." Ucap Anna sambil tersenyum mengejek.

"Hei... Kau ini berhenti untuk tidak tersenyum mengejek seperti itu." Ucap Juna dengan nada merajuk.

"Kenapa? Kau tidak suka? Ya sudah kalau begitu lebih baik aku pulang sendiri saja." Ucap Anna lalu melepaskan genggaman tangan Juna dan berjalan cepat.

"Hah... Kenapa kau sensitif sekali." Ucap Juna sedikit lebih keras, sedangkan Anna tersenyum tanpa menengok kebelakang dan tetap berjalan kedepan.

"HEIHH ANNA TUNGGU AKU!!!"
Teriak Juna sambil berlari berusaha mengejar Anna, sedangkan Anna hanya tertawa mendengar teriakan Juna dan melanjutnya perjalanan menuju rumah.

*

Project baru di awal tahun 2016, semoga pada suka ya!!!

Minranggi, 24 Januari 2016

Stori FerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang