This is Zayn, My..

1.5K 30 2
                                    

Heyho.. First of all i wanna thank Shin Minazuki for the greatest inspiration ever! So, I hope you'll enjoy it. Don't forget to give a feedback, yeah maybe just click on the VOTE button or maybe you write something on the bellow. So here it is my first one shot. Enjoy! :)

**************************

Senin, 12 Februari 2010

Seperti biasa aku menunggu bis sekolah yang akan mengantarkan ku pergi mencari ilmu. Hunnington, kota kecil di timur California sudah diramaikan dengan beberapa murid yang berlalu lalang untuk menuju ke Hunnington Junior High School. Sebenarnya aku iri dengan teman sekelasku. Setiap hari mereka diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil pribadi. Hanya 2 orang dari kelasku yang menggunakan jasa Mr.Walker, supir bis sekolah. Zayn dan aku sendiri. Maka dari itu, aku selalu dekat dengannya. Sebenarnya Zayn adalah sahabatku sejak aku duduk di bangku SD. Friendzone, hanya itu. Sebenarnya aku ingin lebih, tak tahulah. It’s only in my dream.

Bis sekolah sudah datang. Pintu terbuka dan disambut dengan senyuman khas Mr.Walker. Aku tak terbiasa rebutan untuk masuk ke dalam bis. Karena aku tahu, aku akan duduk dibelakang juga. Dan aku suka masuk paling belakang karena Mr.Walker suka menyapaku. Ia adalah teman ayahku, terkadang ia memberiku beberapa nasehat sebelum aku duduk, ya seperti..

“Pasti kau akan ujian matematika ya, wajahmu masam sekali! Ayo tersenyum, siapa tahu kau akan mendapatkan pacar hari ini”.

Ya mungkin nasehatnya bukan dalam hal pelajaran. Namun, dia selalu membuat pagiku menyenangkan!

Bis melaju dengan cepat, karena sekarang sudah pukul 8.40. Sekolah mulai pada jam 9.00 tepat. Dan hari ini dimulai dengan pelajaran Bahasa Inggris yang akan diajarkan oleh Louis Tomlinson. Entah apa yang ada dipikirannya. Harusnya kami memanggilnya dengan Mr.Tomlinson, tapi dia sendiri yang meminta kami untuk memanggilnya dengan Louis saja. Memang sih wajahnya belum terlalu tua. Tapi tetap saja beliau adalah guru yang patut dihormati.

Aku melihat melalui kaca bis yang melewati gedung putih City Hall. Berarti tak lama lagi akan sampai ke sekolah. Kebisingan murid-murid sudah sangat memekakkan telinga. Ingin cepat-cepat sampai rasanya.

Setelah sampai, aku berjalan menuju pintu utama Hunnington Junior High School. Semua orang melihat ke arahku. Memang hari ini ada yang berbeda denganku. aku sengaja memotong pendek rambutku dari yang tadinya panjang sekarang sudah bermodel bob diatas leher.

“Rachel?”, panggil seseorang dari belakangku.

Aku menengok dan tersenyum padanya. “Hi Michelle!”, sapaku padanya.

“Banyak juga rambut yang kau potong ya”, kata Michelle sambil memainkan rambutku. Aku hanya tertawa mendengarnya.

Seketika Catrine datang dan merangkulku. “Wah, rambut baru nih”, ucapnya.

“Hehe iya, biar lebih fresh”, kataku.

Catrine terkekeh. “Bagaimana reaksi Zayn?”, tanyanya menggodaku. Michelle ikut penasaran dan menunggu jawabanku.

“Dia suka kan?”, tanya Michelle.

Aku memutarkan bola mataku sambil tersenyum. “Dia sudah lihat sih tadi pagi”, ucapku.

“Oh iya ya, kau kan selalu berangkat bersamanya”, goda Catrine.

Pipiku memanas dan memerah. “Bukan seperti itu”, ucapku.

“Lalu dia mengatakan apa?”, tanya Michelle.

Dia mengatakan apa? Mmmh.. tadi saat aku duduk di samping Zayn. Ia hanya berkutat dengan buku biologinya. Headsetnya terpasang indah di kedua telinganya. Kalau tidak aku yang berbicara terlebih dahulu dia pasti tak akan berbicara kepadaku.

Zayn's Girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang