Ben frustasi. Rasanya lehernya seperti dipatahkan dengan paksa dan tulang punggungnya diremukan dengan satu kali tendangan. Ben memandang dokumen-dokumen itu. Dokumen yang baru saja diberikan oleh paman Zuki, pamannya. Dokumen itu milik Ayah Ben. Ya. Ben seorang yatim-piatu sejak umur 5 tahun. Kebahagiannya direnggut oleh pembunuh biadab yang membunuh orang tuanya. Ben menyaksikannya sendiri. Sungguh tragis. Ayahnya merupakan pemimpin di suatu perusahaan teknologi dan pada masa itu perusahaan sedang maju dengan pesatnya. Mengingat kejadian malam pembunuhan itu, membuatnya geram. Kemudian Ben memeriksa dokumen itu. Dokumen perusahaan yang sangat rahasia. Mencakup semua strategi pemasaran dan inovasi teknologi yang dirancang oleh perusahaan. Di sana juga terdapat laporan tahunan perkembangan perusahaan yang setiap tahunnya terjadi peningkatan. Ben terpaku ketika melihat surat perjanjian kerjasama oleh perusahaan lain yang dipimpin oleh Kaito. Mukanya tak asing bagi Ben.
"Inikah orangnya?" Ben menebak dalam hati.
"Iya paman rasa dia orangnya. Dialah yang sangat benci akan kesuksessan perusahaan ayahmu, Ben" Paman Zuki menjawab seolah olah tau isi pikirannya.
Ben semakin geram.
Tak habis pikir orang biadab itu tega menewaskan orang tuanya hanya demi nama perusahaan.
"Kau tak akan kuampuni. Kau tak bisa lari dariku. Biadab"
Di surat perjanjian kerjasama itu terdapat pengambilan perusahaan jika orang tua Ben meninggal dunia. Mereka sangat mempercayai Kaito sebagai partner bisnisnya sampai rela memberikan perusahaan untuk dikelola oleh Kaito.Ben sudah cukup umur untuk mengetahui kebenaran ini. Dia menjadi saksi atas pembunuhan orang tuanya. Dan dia tidak ingin polisi ikut campur untuk urusan ini. Tiga bulan setelah pembunuhan, polisi menutup kasus kematian orang tuanya dikarenakan kurangnya bukti dan saksi yang tidak dapat dipertahankan pernyataannya. Selama itu Kaito hidup bebas dan mewah di atas nama perusahaan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dead
RandomPembalasan tidak akan berarti jika aku mati dipembalasan lainnya.