LOVELINESSE PREVIEW CHAPTER

1.5K 52 24
                                    

Seoul di sore yang tenang...

Burung-burung yang berterbangan ke segala arah sambil bersiul, angin yang melambai dengan ramah, awan yang mulai membentuk makna-makna atas kuasa Tuhan dengan warna yang menakjubkan..

Di sebuah sekolah Elite di Seoul, Yeran High School. Terdengar suara bell berbunyi, tanda.. bahwa sore itu adalah waktu mereka untuk pulang.

Seorang gadis manis dengan rambut coklat sebahu berlari mengejar sosok tinggi yang berjalan bersama beberapa orang lain dengan satu tangan di saku celananya, hingga gadis itu tersandung kakinya dan terjatuh.

"Ahh.." ringisnya. Ia bernama Narrie.

Pria itu tampak menghentikan langkahnya dan berbalik badan.

"....." Tampak ia hanya menatap gadis itu dalam diam.

Narrie berdiri dan mendongak. Ia terkejut. Namun keterkejutannya ia tutupi dengan secercah senyuman manis, "aku baik-baik saja, Rai.."

pria tinggi bernama Rai itu hanya diam dan memalingkan wajahnya ke depan. Gadis itu terus tertawa mencolek pipi mulus Rai.

"Eh.. kemana Rai?" Terdengar suara seseorang. sekelompok murid tadi berbalik dan segera terpaku dengan bermata hitam.

Dilihatnya Rai hanya berdiri terpaku, dengan sebelah tangan di saku celananya, menatap ke sebelah kirinya dan hanya diam merona karena Narrie terus menunjuk-tunjuk pipinya.

"Rai~" panggil Yuna dan Suyi di sisi kanan Rai. Narrie tampak terpaku melirik mereka yang tersenyum malu pada Rai dan hendak melakukan selfi.

Narrie tampak cemburu dan tersenyum kecil, "a-ah.." ringisnya pelan.

Dan benar saja, tepat sebelum kamera membidik mereka berempat, Rai segera menoleh pada Narrie.

Yuna dan Suyi tampak riang dan tak sabar melihat hasil jepretan mereka.

wajah mereka segera terpaku ketika melihat keduanya tersenyum senang, sementara Rai menoleh pada Narrie dan wajah kecil Narrie yang muncul menatap kamera dengan tatapan mematikan dan seringai.

Mereka menoleh pada keduanya dan terpaku dengan bermata hitam.

Narrie masih tertunduk malu, "sepertinya.. aku sengaja menginjak kakimu Rai.." alibinya.

Rai hanya melirik sepatunya yang diinjak oleh Narrie, sementara Yuna dan Suyi menoleh kebawah dan kembali bermata hitam dengan berkeringat.

Narrie menoleh ke atas pada Rai yang masih menatap sepatunya hingga wajah mereka berdekatan.

keempatnya terpaku.

Bahkan Shinwoo, Seira, Regis, Rael, Ikhan, dan lainnya yang menatap dari kejauhan.

Seira segera menutup mata Regis yang berbinar dengan tangannya.

Rael tampak cemburu dan ikut melihat dengan mata 'berbinar' dengan liur hampir mengalir dari bibirnya yang tersenyum lebar.
Seira meliriknya. Namun tatapannya justru terhenti pada Shinwoo yang melihat keduanya tak percaya di samping Rael.

"Haah~ kenapa para lelaki selalu menyukai adegan itu?" Gumamnya pelan. Keempatnya tersadar.

"Eh..?" Mereka berkeringat.

"Memang Seira tidak suka adegan 'itu'?"tanya Shinwoo yang membuat Seira tiba-tiba merona namun tetap diam.

"Eh???" Regis dan Rael hanya terpaku melihat ekspressi diam Seira yang tertukduk lalu menggigit kecil bibirnya.

Rael terpana melihat Seira yang bersinar, "D-Dia.. seksi sekali..." pikirnya lalu terlihat Seira menatapnya dengan menggoda.

Regis, Shinwoo dan Ikhan hanya mematung melihat Rael yang masih melamun menatap Seira yang hanya tertunduk.

Preview LovelinesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang