#1 - jimin ;
"sayang?"
hyejung hanya menggumam singkat, tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi dihadapannya. ia tahu jimin pasti akan menghampirinya sebentar lagi.
benar saja, sepasang lengan melingkari lehernya dengan lembut dan sebuah kecupan kecil mendarat di pipinya. hyejung tersenyum, menoleh kearah jimin.
"baru saja bangun?"
jimin mengangguk, rambut jingga-nya yang masih berantakan itu ikut bergoyang. hyejung kembali tersenyum karena sifat clingy dari jimin, ia menepuk sebelahnya, mengisyaratkan jimin untuk duduk.
jimin memang berpindah, namun ia tidak duduk. tubuhnya ia hempaskan hingga kepalanya menyender di pangkuan hyejung. ia menutup matanya, membuat hyejung tidak sadar tersenyum lebih lebar.
"masih mengantuk, hmm?" tangan hyejung naik untuk menyisir surai jingga jimin. ia lihat sang suami mengangguk kecil.
"bagaimana dengan sarapanmu? aku sudah mem—" kata-kata hyejin terpotong saat ia memutar tubuhnya menghadap sang gadis, memeluk perutnya manja.
jimin mengerang pelan, "ngg, nanti saja~"
hyejung tertawa kecil, "baiklah, baiklah."
tangannya tidak berhenti untuk menyisir surai jimin, membuat jimin memejamkan matanya keenakan. ia bisa saja tertidur saat itu juga.
"jangan tidur lagi, aku tidak mau sendirian."
suara hyejung membuatnya membuka satu matanya. jimin tersenyum, berkata 'tidak akan' sebelum kembali duduk.
jimin menyukai saat-saat seperti ini. hari minggu, dimana istrinya sangat manja dan ia bisa bersama hyejung seharian. saat hari-hari sibuk, jimin selalu berangkat kerja pagi dan pulang malam, sedikit waktu untuk bisa bersama hyejung.
"sayang," panggil jimin kecil, namun hyejung masih bisa mendengarnya.
hyejung hanya menggumam 'hmm' singkat sebagai jawaban, diam-diam tersenyum saat jimin menyenderkan kepalanya di bahu hyejung.
kepala jimin naik sedikit untuk mengecup pipi hyejung, "love you."
"love you more, jimin."
—
setelah beberapa saat diam dan membiarkan suara televisi menguasai ruangan, hyejung tiba-tiba menegakkan dirinya. kepala jimin menegak, menatap bingung hyejung.
"kau mau kemana?"
hyejung menujuk lantai atas, "merapikan kamar, eat your breakfast, okay? aku hanya sebentar."
hyejung sudah akan berdiri kalau saja jimin tidak menarik badannya untuk tetap duduk dan mendekat pada jimin.
sang istri menatapnya bingung sementara jimin hanya tersenyum– the way more seductive. ia mendekat untuk.berbisik di telinga hyejung dengan nafasnya yang panas,
"how about i eat you instead?"
dan yang hyejung rasakan setelahnya adalah bibir penuh jimin menubruk bibirnya.
— end.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS' Daily Dose of Sweetness
Fanfictionnothing actually. just read it and let your imagination goes to. - tae.