MEET

30.3K 225 8
                                    

Adult Conten, 18++, bitch


*****

New York, 2016

        Terlihat lima gadis cantik yang menangis sesenggukan di dalam mobil box ini, meratapi nasibnya saat ini yang diambang kehancuran. Entah salah apa yang mereka lakukan hingga orang - orang bertopeng ini menculik mereka.

"Sudahlah manis, kalian tidak perlu menangis" ucap salah satu pria bertopeng itu

"Apa yang kalian inginkan? Lepaskan kami!" ucap gadis bermata coklat mahoni

"Nanti kalian akan tahu sendiri apa yang kami inginkan, sekarang kalian hanya perlu diam dan jangan banyak bergerak jika kalian tidak ingin terluka" ucap pria  itu lagi sambil mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya

        Sekarang, yang dapat mereka lakukan hanya diam dan berdoa agar dua lelaki bertopeng ini tidak melakukan hal yang aneh-aneh terhadap mereka.

"Tolong turunkan aku, kumohon" ucap gadis bertubuh mungil yang menangis sambil bersujud di kaki pria bertopeng itu.

'PLAKKK'

Pria bertopeng menampar gadis malang itu hingga ujung bibir nya sedikit terkoyak. Gadis tersebut kembali menangis dan kali ini terdengar lebih kencang.

"Diam kau, atau kuhabisi kau sekarang juga" ucap pria itu lagi sambil menjambak rambut si gadis malang itu tanpa rasa kasihan sedikitpun. Gadis malang itu terdiam dan menelan tangisannya kembali.

"Sudahlah lebih baik kita ikuti saja apa kata mereka agar kita selamat" kini, gadis berbibir seksi yang berbicara.

"Namaku Ine Madjid, kalian bisa memanggilku Ine" sambungnya

"Aku Cisilia Harves, panggil aku Sisil" ucap gadis yang bermata mahoni tadi

"Aku Icha Callista" ucap si pirang dengan nada paraunya

"Aku Amellya Caleb, panggil saja Amel" ucap si manis dengan kedua diples yang menghiasi pipinya

"Dan ak.. aku Alwiyah Baldwin, panggil aku Al" ucap si gadis malang yang ternyata bernama Al itu sambil sesekali masih terdengar sesengukan

"Sudahlah jangan menangis, nasib kita sama saat ini" ucap amel menenangkan Al sambil menggapai airmata Al dengan tangan mulusnya

"Kit... kita pasti akan di... disakiti" jawab Al dengan nada cemasnya yang terdengar sesenggukan

"Setidaknya kita bersama" ujar sisil mencoba menenangkan, padahal di dalam hati, ia sangat mencemaskan dirinya.

        Mereka kembali diam sambil menenangkan diri masing - masing.

"Kita sudah sampai, kalian silahkan turun dan jangan coba - coba melarikan diri" ucap pria yang topengnya sudah dibuka.

        Kelima gadis itu turun dari mobil box dan berjalan menuju bangunan yamg cukup besar. Daerah ini cukup terpencil terlihat dari sekelilingnya yang sama sekali tidak terdapat bangunan lain, sebenarnya tempat macam apa ini?

Mereka terus berjalan hingga sampai di depan bangunan yang bertuliskan "KHEIL BAR"

"Untuk apa kami dibawa kesini" tanya Icha dengan nada cemasnya

"Sudah masuk saja ke dalam, jangan terlalu banyak bertanya" jawab pria yang tadi membawa mereka.

        Mereka dituntun menuju sebuah ruangan yang cukup besar dengan menampakkan gadis berpipi tirus bersama ketiga pengawalnya yang sepertinya tengah menunggu kedatangan mereka.

"Well, mari kita liat apa yang sudah kau dapatkan Fajar" ucap wanita berpipi tirus itu kepada pria bertopeng yang ternyata bernama Fajar

"Ini dia boss, lima gadis perawan yang berhasil aku bawakan untukmu" jawab Fajar dengan smirk yang menghiasi wajahnya

"Oh great!! Kerja yang bagus, sekarang lima gadis ini akan menjadi ladang uang untukku" ucap wanita tadi dengan senyumnya yang menyeramkan.

"Wel, wel, wel. Welcome to my lovely bar girls. But first, let me intrudious my self. Namaku Citra Keil, panggil aku Citra" wanita yang ternyata bernama Citra itu memperkenalkan dirinya.

"Apa yang kau mau dari kami? cepat lepaskan kami! ucap sisil tajam

"WOW easy girl, kalian akan bekerja untukku. Dan dengar baik - baik, kalian tak akan mungkin kulepaskan, kalian budakku sekarang" jawab Citra sambil memegang dagu Sisil, tetapi buru - buru di tepisnya.

"Cih, kami tak mau bekerja untukmu" ujar sisil dengan sengitnya sambil meludah ke wajah Citra, dan mendapatkan hadiah tamparan yang cukup kuat dari tangan Citra.

"Beraninya kau padaku!! Kalian semua harus bekerja untukku atau keluarga kalian yang akan aku buat sengsara" jawab Citra tak kalah sengit yang membuat kelima gadis itu bungkam


Hell to the lo HELLO mua – muana wkwk *alaythoralay okeee siap juga part satu walaupun agak gajeyakan? Maklumla hasil karya pertama ni woiiiiii wkwk

Jangan lupa tinggalin votmen  nya ya readers biar makin cepet apdetnya oke? Oke kan ajalah yaa biar seneng si author hiihihi^_^







BARBITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang