"Jogeum deo gidaryeo jul su eomni
"Tak bisakah kau menunggu sedikit lebih lama?Aku tak tau jika saat itu adalah akhir dari pertemuan kita. Jika aku tau hal itu, mungkin aku akan menjagamu lebih baik dari ini.
***
"Oppa!" Krystal berjalan menuju bangku tempat seseorang yang ia panggil "oppa" itu berada. "ya? Duduklah disini" Kang Minhyuk, lelaki berwajah datar itu menyahuti panggilan Krystal Jung. Krystal segera duduk disamping Minhyuk. "Oppa. Aku ingin liburan natal nanti kita jalan-jalan di taman bermain. Apa kau bisa?". "Taman bermain? Aku tak tau. Tetapi aku tak suka dengan taman bermain." Jawab Minhyuk dengan nada datar. "Oh? Lalu oppa ingin kemana?" Tanya Krystal. "Aku hanya ingin menghabiskan libur natal dinginku dengan berdiam diri dirumah saja" Jawab Minhyuk. "Eh, kalau begitu aku akan berlibur bersama Jessica eonnie saja. Apa oppa tak apa?". "Ne. Aku tak apa". Lalu krystal bangkit dan mengecup kening Minhyuk. "Oppa baik-baik ya. Jaga diri oppa. Aku menyayangimu". "Kau ini kenapa? Aku lebih menyayangimu". Krystal melepas kecupannya. Lalu pergi meninggalkan Minhyuk sendiri.
***
"Neol ijeun deut salgo sipheunde
"Aku ingin hidup sembari melupakanmuKrystal Jung. Aku sungguh menyesal. Aku ingin melupakanmu. Tetapi, aku hanya mencintaimu. Kau lah yang paling berharga dari hidupku.
***
Tuuttt.. tutt..
Nada memanggil itu sejak tadi terus berbunyi. Tanpa ada balasan dari suara ceria Krystal. 'Apa yang terjadi dengan mu, Krys?' Pertanyaan itu sejak satu minggu yang lalu selalu ditanyakan oleh Kang Minhyuk dalam hatinya. Pesan-pesan yang ia kirim tak pernah dibalas oleh Krystal. Telepon dari nya pun tak pernah diangkat oleh gadis itu. Seminggu setelah Krystal mengajak nya ke taman bermain, Minhyuk dan Krystal serasa telah putus kontak.
'Kau kenapa?'
'Kau dimana?'
'Apa yang terjadi denganmu?'
'Aku sungguh sangat menyesal'
'Aku sangat mencintaimu'
Pertanyaan yang selalu menghantui Minhyuk tak bisa pergi dari pikirannya.***
"Neoneun wae tto nareul tteonagaryeo hae
"Mengapa kau mencoba meninggalkanku?Aku merindukanmu, Krys. Aku tak bisa hidup tanpa mu.
***
Kring.. kring..
'Krystal Jung'
Saat nama itu muncul di layar ponsel nya, ia segera menjawab panggilan tersebut.
"Krystal?"
"Minhyuk?"
"Oh.. Jessica nuna? Ada apa? Dimana Krystal?"
"..."***
"Neoneun wae tto nareul tteonagaryeo hae
"Mengapa kau mencoba meninggalkanku?Aku sangat merindukanmu
***
Salah satu ruang rumah sakit itu. Krystal. Dia. Sungguh Minhyuk tak sanggup mengetahui semua ini. Ia sungguh menyesal akan hal ini. Mengapa ia tak tahu? Di ruang itu, Krystal Jung terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Kanker. Entah sejak kapan penyakit mematikan itu ada dalam diri seorang yang ceria seperti Krystal. Serasa ingin tak mempercayai hal ini. Namun apa? Ini memang terjadi. Ia hanya bisa berdoa agar tuhan segera menyembuhkan Krystal. Menyembuhkan penyakit yang masih tidak ditemukan obatnya.
***
"Neo ttaemune ulgo utneunde
"Aku tertawa dan menangis karenamuAku selalu mengingatmu. Aku ingin sekali bertemu denganmu. Entah dimana.
***
"Maaf sekali. Ia tak dapat di selamatkan lagi"
Dua kalimat yang terucap dari mulut dokter itu serasa membuat dunia hancur. Air mata Minhyuk tak bisa ditahan lagi. Tak peduli reputasi nya sebagai lelaki dingin itu hancur. Ia hanya ingin Krystal kembali ke sisinya.***
"Naui apheun sarang
"Cintaku yang menyakitkanAku berharap kita bisa bertemu di surga nanti. Tunggu lah aku.