Chapter 2
Kim dan pii berjalan keluar meninggalkan apartemen dan menuju ke lift, pii menekan tombol lift setelah menekan tombol tidak menunggu waktu yang lama pintu lift pun terbuka, kim melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift yang di susul pii dari belakang. setelah berada di dalam lift pii kembali menekan tombol lift dan pintu lift pun tertutup.
" Oh ya pii apa kau sudah menemukan model yang tepat untuk model pemotretan kita nanti " kata kim sambil melihat setiap foto yang ada di dalam kameranya.
" Kau tenang saja aku sudah menemukannya dan yang jelasnya dia sangat cantik dan aku yakin kau pasti akan suka padanya " ucap pii sambil bersandar di dinding lift.
" Aku harap model yang kau pilih benar benar cocok " kata kim yang masih sibuk melihat foto foto yang ada di layar kameranya.
"Hey,,, berhentilah meragukanku seperti itu " kata pii sambil melirik ke arah kim yang berdiri tepat di samping kirinya.
" Aku bukan meragukan mu pii tapi aku tidak ingin kau mengulangi kejadian yang sama beberapa minggu lalu " kata kim sambil menatap ke arah pii.
" Tenang saja kali ini aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama " kata pii membalas tatapan kim sambil tersenyum.
Saat sedang sibuk mengobrol lift pun berhenti di lantai dasar, pintu lift terbuka dan kim pun melangkahkan kakinya keluar dari dalam lift yang di susul oleh pii.
" Selamat pagi " sapa petugas keamanan yang sedang berjaga di lantai dasar.
" Selamat pagi " jawab kim sambil memberikan senyuman pada petugas keamanan.
Kim dan pii berjalan menuju keluar lalu masuk ke dalam mobil milik pii.
" Bau apa ini " kata kim sambil mengendus bau yang ada di dalam mobil pii.
" Oh itu, aku baru mengganti parfum mobilku " kata pii sambil menatap ke arah kim.
" Baunya sangat aneh " kata kim sambil menggosok hidungnya dengan tangan kirinya.
" Sudah tidak usah di bahas sebaiknya kita cepat berangkat " kata pii.
Pii menginjak gas mobilnya dan mobil pun melaju secara perlahan meninggalkan apartemen kim.
" Oh ya pii setelah pemotretan kita pergi ke taman " kata kim.
" Kau mau apa ke taman " kata pii sambil tetap menyetir.
" Aku hanya ingin jalan jalan sekaligus mencari inspirasi " kata kim sambil melihat setiap jalan yang mereka lalui.
" Terserah kau saja " jawab pii
" Bagaimana dengan novel terbaru mu apa mendapat respon yang bagus dari penggemarmu " kata kim.
" Mereka memberikan respon yang bagus terhadap novelku " kata pii.
" Baguslah kalau begitu " kata kim sambil tersenyum dengan mata yang memandang ke arah depan.
" Kau sendiri bagaimana maksudku kapan kau akan menerima tawaran ayahmu untuk meneruskan bisnisnya " kata pii.
" Aku tidak tahu lagi pula aku tidak tertarik dengan bisnis " kata kim sambil memejamkan matanya.
Pii menatap ke arah kim yang sedang memejamkan mata lalu tersenyum.
" Oh ya pii aku ingin tidur sebentar, begitu kita sampai jangan lupa bangunkan aku " kata kim dalam keadaan menutup mata.
" Baiklah " jawab pii sambil tersenyum.
Kim tertidur pulas di dalam mobil pii sedangkan pii sibuk menyetir mobil. pii yang sudah bersahabat dengan kim sejak dari bangku SMA jadi tahu kebiasaan kim begitupun dengan kim, hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama. meskipun kim dan pii terlahir dari keluarga yang cukup berada namun mereka selalu bersikap rendah hati dengan orang orang di sekitar mereka. pii yang lebih tua satu tahun dari kim tentu saja memiliki sifat yang tidak seperti dengan kim, pii lebih cenderung bersikap seperti anak kecil sedangkan kim cenderung bersikap dewasa dan sedikit cuek. meskipun mereka memiliki sifat yang berbeda namun itu tidak menjadi masalah untuk mereka menjalin sebuah persahabatan. persahabatan sama halnya dengan cinta di mana kita belajar untuk bisa menerima kekurangan orang yang kita cintai dan berusaha menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang kita miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly love
FanfictionChapter 1 Pukul 7 pagi matahari bersinar dengan terang di atas langit hingga cahayanya menembus jendela kamar kim dan sinarnya tepat mengenai wajah kim yang masih tertidur lelap. kim yang merasa terganggu oleh cahaya matahari langsung membuka mata...