Mimpi Buruk:Masa Lalu

195 14 9
                                    

Sapphier merasa kalau semua yang mereka sampaikan hanyalah khayalan mereka.

"Hmm. Apakah aku harus mempercayai mereka? Yang ku tahu hanyalah Rumia seorang Rhesus sama seperti ku. " ucap Sapphiet dalam hati.

"Bagaimana aku bisa mempercayai kalian kalau kalian Rhesus sama sepertiku? " Ucap Sapphier menantang mereka bertiga untuk membuktikannya.

"Jikalau kamu tak mempercayai kami yasudah! Lagipula kamu bukan satu satunya Rhesus yang berguna bagi kami. " gertak Haydez sembari meninggalkan aula perlahan menuruni anak tangga.

Hujan terus mengguyur,sekarang hanya tersisa 3 orang di aula atas. Mokotan,Rumia,Sapphier mereka masih berada diatas aula dan memberikan penjelasan kepada Sapphier.

"Sapphier, kamu tidak mengetahui riwayat Haydez bukan? " ucap Mokotan.

Sapphier hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja dengan wajah dingin.

"Kami berdua saja yang sudah berkelompok dengan Haydez bertahun tahun, sama sekali tidak mengetahui masa lalu nya. " Sahut Rumia.

Tik.tik...tik..
Hujan mulai mereda, matahari perlahan muncul dari balik awan dan menyinari Sapphier terlebih dahulu.

"Kalian sama sekali tidak tahu? Kalian ini kan tim nya, kenapa tidak mengetahui tentang nya? Kalau seperti itu untuk apa bergabung dengan tim yang tidak jelas riwayat nya! " Sahut Sapphier.

Mereka berdua tertegun untuk beberapa waktu yang lama setelah Sapphier berkata demikian, sampai Mokotan menjelaskan yang akan terjadi.

"Ya kami tidak tahu tentang nya, yang jelas Haydez ingin mencari tahu siapa yang membunuh Teman dan kekasihnya dahulu, saat dia SMP teman dan kekasihnya terbunuh secara misterius, maka dari itu dia bergabung dengan kami berdua untuk mencari tahu siapa pembunuhnya. " ucap Mokotan.

"Tanpa bukti sama sekali? Lucu sekali seperti sebuah karangan. "

Deg.
Sapphier tertegun sejenak dia baru saja mengingat sesuatu dalam ingatan nya.

"Ada apa? " Rumia melambai lambai kan tangannya didepan wajah Sapphier.

"Tidak ada apa apa. " Sahut Sapphier.

"Begini Sapphier, kamu pernah mendengar legenda Kaguya putri bulan kan? " Mokotan bertanya kepada Sapphier.

"Iya aku tahu, ada apa sebenar nya? " Sahut Sapphier.

"Dibulan terdapat salah satu kota bernama Eientei, dan termasuk tempat Rhesus golongan Daedalus berkumpul, kota itu dipimpin oleh seorang putri bernama Kaguya, sebelum Dewa Olimpus datang ke bumi, ia akan turun ke bumi dahulu dengan pasukan nya untuk menghukum manusia. "

"Ck.ck seperti dongeng masa lalu saja, kalo memang benar memang nya dia sekuat apa? Masa anak Dewa Bulan bawa pasukan buat nyerang bumi? Lemah sekali. " ucap Sapphier dengan enteng.

Kriingg..kring..

Bel istirahat selesai muali berbunyi Mokotan pun mengakhiri percakapan nya.

"Nanti malam adalah bulan purnama, siapkan dirimu Sapphier karna mau, tidak Mau kamu harus menghadapi hal itu, jangan lari dari kenyataan, kamu ingin tahukan siapa orang tua mu dan siapa pembunuh mereka? " Mokotan menggandeng tangan Rumia meninggalkan Sapphier sendiri.

Sapphier mengadahkan kepalanya menghadap ke langit yang cerah, awan dilangit terlihat abstrak menambah pemandangan yang indah.

"Karangan ya? Sepertinya perkataan mu benar kawan ku, apakah awal cerita nya seperti ini? Seandainya aku tahu siapa dirimu. " ucap Sapphier dan perlahan menuruni anak tangga juga menuju Kelasnya.

Silence Of TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang