Semesta Milikku

4.2K 290 66
                                    

Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan karena mempertemukanku dengan dia. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan karena menyisipkan rasa itu dihatiku untuknya. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan karena meciptakan keindahan mutlak seperti dirinya. Dan aku tidak pernah menyalahkan Tuhan karena ada aku dan dia di dunia ini.

Kami memulainya hanya karena sebuah kesalahan.

Bukan mencari pembenaran atas kesalahan itu sendiri atau mungkin mencari alasan untuk menutupi sebuah dosa. Karena bagiku, dia adalah dosa sekaligus nikmat terindah yang tersemat dalam kehidupanku.

Laksamana Semesta.

Laki-laki yang membuatku berani bersumpah demi diriku sendiri bahwa dia akan menjadi milikku selamanya.

******

"Apaan sih Lo? Pergi nggak!"

"Nggak, gue mau jadi obat nyamuk biar si nyamuk centil ini gak bisa kegatelan dan deket-deket Lo."

Sepasang mataku menatap tajam dengan bibir yang hanya bisa bertekuk diam. Dia, laki-laki yang tiba-tiba duduk di sampingku dan mengganggu acara berduaanku dengan kekasihku. Melonsia Krisnandar.

"Sam, suapin kripiknya dong. Laper.." suara Sheilyn mengalihkan perhatianku. Ku abaikan sosok yang duduk di antara kami lalu ku ambil sepotong keripik untuk ku suapkan pada kekasihku itu. Sayangnya, belum sempat keripik itu mendarat di bibir mungil Sheilyn, mulut lain sudah terlebih dahulu menangkapnya. Siapa lagi, Melo. Anak kurang ajar itu berhasil membuatku menggeram menahan marah.

Srak

Aku bangkit dari kursiku dan menatap nyalang dia yang justru asyik mengunyah keripik. Tanganku sudah terkepal, siap melayangkan tinju untuk meremukkan wajah menyebalkan miliknya. Dia benar-benar menguras kesabaranku. Laki-laki ini, seseorang yang menyebalkan dan ingin sekali ku lenyapkan dari hadapanku.

Namaku Semesta, Laksamana Semesta. Orang-orang sering memanggilku Sam. Aku hidup dalam keluarga yang bisa di bilang harmonis juga tidak harmonis.

Harmonis dalam artian, aku tidak pernah sedikitpun kekurangan kasih sayang. Baik dari Papa maupun Mama. Semua kebutuhanku terpenuhi, materi dan apapun yang ku inginkan pasti ku dapatkan. Sayangnya, dalam keharmonisan itu Mama harus berbagi dengan orang lain. Karena Papa bukanlah laki-laki yang hanya bertahan dengan satu istri saja.

Papa memiliki dua istri dan dari kedua istri itu, hanya anak dari Mama yang di akui dalam keluarga besar Papa. Tidak lain adalah aku. Laksamana Semesta Krisnandar.

Ya, aku memiliki saudara tiri dari istri kedua Papa. Seseorang yang beberapa waktu ini datang dalam kehidupanku. Mengacau dan memporandakan hari-hariku. Dia, seseorang yang ingin ku enyahkan. Dia seseorang yang ingin ku lenyapkan kehadirannya, dan dia seseorang yang benar-benar ingin ku tendang jauh-jauh dari kehidupanku. Dia, Melonsia Krisnandar.

Tapi karena limpahan kasih sayang itu hanya menjadi milikku, aku harus terjerumus dalam sebuah pertanggung jawaban dari kesalahan yang tidak pernah kuperhitungkan kehadirannya.

******

"Hai, Lo pasti Semesta. Kenalin, Gue Melo. Saudara tiri Lo." Aku mematung di depan pintu rumah ketika perkenalan singkat itu menyapaku. Antara terkejut dan tidak percaya. Tanpa ku persilakan, dia menerobos masuk ke dalam rumah begitu saja. Sementara aku, akhirnya menutup pintu dengan perasaan gamang.

Sosok yang selama ini aku tahu kehadirannya tapi tak pernah sekalipun ku lihat wajahnya tiba-tiba berada di hadapanku. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan sekarang.

Dia tampak biasa. Berjalan dengan santainya menuju ruang tamu. Melemparkan tas ranselnya kemudian menghempaskan tubuhnya di atas sofa. "Nggak usah repot-repot bikin minum, mending Lo duduk di samping gue aja. Kita ngobrol-ngobrol." Ucapnya.

Semesta MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang