[1]

77 6 0
                                    

Tok, Tok, Tok.

Terdengar pintu di ketuk dari luar. Semua yang ada di dalam ruangan langsung terdiam, Bu Shinta yang sedang sibuk menulis di papan tulis pun segera menghentikan aktivitasnya dan berjalan membukakan pintu. Tampak guru tersebut berbincang bersama seseorang di luar kelas. Lalu samar-samar terdengar orang itu berpamitan untuk kembali ke ruang guru. Tak lama, Bu Shinta kembali memasuki ruang kelas. Tapi ia tak sendiri. Ada seorang lelaki yang mengenakan seragam sekolah itu sedang berjalan membuntutinya.

"Anak-anak, ini teman baru kalian. Nak, silahkan perkenalkan diri kamu." Ujar Bu Shinta. Lelaki itu tersenyum dan mengangguk kecil menghadap Bu Shinta, lalu membalikkan badan menatap seluruh penjuru kelas.
"Nama gue Rangga Prasetya Putra. Kalian bisa panggil gue Rangga. Gue pindahan dari Jakarta. Gue rasa cukup, makasih." Ucapnya dengan sebuah senyuman di akhir kalimatnya. Seketika kelas sedikit ribut karena bisikan-bisikan para gadis di kelas itu.
"Baik, Rangga, silahkan kamu duduk di kursi yang kosong dan semoga kamu dapat mengikuti pelajaran dengan baik." Ujar Bu Shinta. Rangga tersenyum dan berjalan menuju kursi yang tadi ditunjuk oleh Bu Shinta.

Bu Shinta kembali melanjutkan kegiatan belajar-mengajarnya.

"Naz, cute banget gak sih?" Ucap Dyan pada teman sebangkunya, Nazwa, dengan suara pelan.
"Cute? Apa lo bilang? Oke, Yan, pulang sekolah gue bakalan bawa lo ke dokter mata, ya. Gue rasa ada yang gak beres sama mata lo itu." Sahut Nazwa.
"Ih, Naz, lo gak asyik banget, deh. Dia tuh cute banget tau! Putih, ganteng, tinggi, mancung, matanya coklat, alisnya tebal, rambutnya agak kecoklatan. Kurang apa coba?" Keluh Dyan.
"Kurang menarik dan gue rasa lo kurang waras." Sahut Nazwa santai.
"Nazwa! Come on, girl! Open your eyes, please."
"Whatever."

Dyan hanya menghembuskan nafasnya kesal. Ia sangat mengerti akan sifat sahabatnya yang sangat-sangat cuek. Sifat yang entah kapan dan bagaimana dapat dihilangkan dari diri sahabatnya yang sangat ia sayang itu.

--

Key, ini masih part awal ya! Masih gaje dan gue rasa akan tetap gaje. Haha.
FYI, gue cuma cewek iseng yang ga punya kerjaan dan suka buat cerita-cerita fiktif. Jadi jangan salahin gue kalo cerita-cerita karangan gue ini gajelas tingkat dewa. Karena gue buat cerita kekgini ya cuma iseng-iseng aja, tanpa kemampuan apapun. Haha. Thanks.

Mengagumi Atau Mencintai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang