SELAMAT MALAAMM!!!!
ADA YANG RINDU SERANGGA NGGA?
Aku minta maaf buat keterlambatan update cerita ini, semoga kalian masih inget sama cerita ini yaa heheheeh...
Ini part terakhir yang di repost, mulai part berikutnya itu lanjutan cerita ini yang udah kugantung lama. semoga peminat cerita ini masih banyak ya:)
enjoy!!
♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥
Seruni sedang duduk di dipan bambu usang yang biasa digunakan untuk tidur oleh Rangga dan Leo pada malam hari saat Bu Hesty datang. Seperti biasa, mereka semua akan makan malam di rumah Seruni, tapi biasanya Bu Hesty akan datang sekitar pukul enam sore untuk membantu Bu Tuti dan Bunda Rina memasak.
Rangga dan Leo sedang mandi di kamar mandi seadanya. Tidak, mereka tidak mandi di satu kamar mandi yang sama. Leo mandi di kamar mandi di dalam rumah Serui, sedangkan Rangga mandi di kamar mandi di belakang rumah Seruni. Kamar mandi yang dekat dengan empang.
"Halo, Sayang," sapa Bu Hesty yang melihat Seruni termenung sendirian.
Pandangan perempuan itu kosong.
Matahari kala itu belum sepenuhnya kembali ke peradaban. Langit masih berwarna oranye keunguan, serta masih ada seperempat lingkaran matahari yang masih mengintip.
"Eh?"
Seruni sedikit kaget saaat melihat Bu Hesty berdiri di depannya dengan pakaian santainya. Perempuan itu langsung meraih tangan Bu Hesty, diciumnya tangan itu. "Iya, Bu."
Bu Hesty tersenyum pada Seruni.
"Kenapa melamun sendirian?" tanya Bu Hesty. "Ada masalah dengan kandunganmu?" tanya Bu Hesty—ibu kandung Seruni.
Seruni tersenyum canggung pada ibu yang sekarang sudah duduk di sampingnya. Duduk di dipan bambu juga. "Ngga pa-pa, Bu. Cuma lagi menikmati hawa sejuk kampung ini."
Bu Hesty menatap Seruni sebentar. Menatap tepat ke dalam mata anak itu. Ia tau bahwa anak di hadapannya kini sedang berbohong padanya. Mata anak itu menyiratkan kesedihan dan sebuah masalah yang ia tanggung, tapi Bu Hesty tidak ingin memaksakan kehendaknya. Belum saatnya.
Kini, dia harus membuat Seruni nyaman bersamanya. Walaupun mereka sudah cukup dekat, tapi Bu Hesty masih merasakan ada jarak yang memisahkan mereka. Entah apa itu.
"Kalo ada apa-apa, kamu bisa kapan aja cerita sama Ibu, ya."
Seruni mengangguk. "Terima kasih, Bu."
♚♚♚
Rangga dan Leo hampir setiap malam memainkan gitar sebelum mereka tidur. Gitar milik bapaknya Seruni saat masih muda dulu. Gitar yang tadinya sudah berdebu dan senarnya begitu ringkih. Pernah saat mereka sedang asik bernyanyi, senarnya putus. Untung Leo punya senar gitar di mobilnya. Sebenarnya senar gitar itu akan dipakai untuk menggantikan senar gitarnya di rumah. Tapi Leo pikir dia bisa beli lagi di Jakarta.
Kau, menyisakan tangis
Pertengkaran semalam, diantara kita
Kini, ku harus berdiri
Di tepian hati, bimbang 'tuk memilih
Sebait lagu Jikustik yang berjudul Maaf itu dinyanyikan oleh suara ala kadarnya milik Leo. Dia memang tidak terlalu pandai dalam menyanyi, tapi dia cukup pandai dalam memainkan gitar dan waktu dia SMA itu menjadi modal kedua untuk meluluhkan hati perempuan karena modal utamanya adalah wajah tampan khas Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [1] : Night Accident ✅
Roman d'amourIni tidak seperti dongeng Cinderella yang menghadiri pesta dansa, sepatunya tertinggal dan Pangeran mencarinya. Ini bukan tentang Belle yang dikurung dalam istana Pangeran Buruk Rupa lalu mereka berdansa dan saling mencintai. Ini tak serumit itu. In...