ADA CINTA DI PESANTREN

5.1K 37 4
                                    

Ada Cinta di Pesantren
(oleh : Irfan Machdy)

"Jodoh itu rahasia Allah sekuat apa kita setia , selama apa kita menunggu, sesabar apa kita menerima kekasih kita, jika Allah tidak menulis Jodoh kita , kekasih kita, kita tetap tidak akan bersama nya positife thinking dan terimalah takdirnya, karena tulang rusuk dan pemiliknya tidak akan pernah tertukar dan akan bertemu pada saat nya , Insha Allah"

mata yang masih terkantuk seakan ingin terus terlelap dalam peraduan, hujan yang semalam terus mengguyur seakan mengubah rasa gerah menjadi kesejukan yang tak terelakan , di pondok ini setiap santri diharuskan bangun lebih awal dari biasa nya yah, berbanding terbalik dengan diri nya dua tahun yang lalu hidup dengan penuh kemewahan , segala apa yang ia mau harus segera dipenuhi belum lagi ia sering bangun di siang hari, ini menjadi awal pertama Dion masuk pondok pesantren La -Tahzan

"Dion ... bangun ... Dion ..." seorang kakak santri senior berusaha membangunkan nya.
"apaan sih berisik banget , masih ngantuk nih"
ucap nya sambil menarik selimut kembali, kebetulan pondok pesantren ini sangat dekat sekali dengan kaki bukit, tak heran jika kita tinggal di daerah ini pasti ingin terus berlama-lama di sini,apalagi jika turun hujan seperti tadi malam rasa sejuk dan dingin nya alam membuat malas diri kita untuk beranjak dari tempat tidur, ingin nya terus berlama-lama di tempat tidur, belum lagi pemandangan alam sekitar yang hijau seakan memberikan suasana kehidupan yang baru terutama bagi anak kota seperti Dion ini.

"wah, nih anak di bangunin malah ngeyel , dasar anak kota , dia ndak tahu apa peraturan di pondok ini ??"
ka Ridhan merupakan santri senior di sini yang di tugaskan oleh Pak Kyai Abdullah untuk membimbing setiap ada santri baru yang masuk ke pondok pesantren ini, ka Ridhan tipe orang yang supel , dan sedikit emosional ia selalu marah apabila ada santri Junior yang tidak patuh pada peraturan yang sudah di tetapkan di pondok La-Tahzan ini,

"musti tak kasih pelajaran nih wong kuto"
berbagai cara telah di lakukan ka Ridhan untuk membangunkan Dion anak kota yang sedang nyantri di pondok pesantren ini, maka tidak ada jalan lain agar supaya bisa membangunkan Dion dan mau beranjak dari tempat tidurnya , ka Ridhan pun lalu menuju ke belakang di sana terdapat sebuah sumur untuk para santri mandi setelah selesainya mereka beraktifitas seharian, tidak tanggung-tanggung ka Ridhan membawa air sumur se-ember tujuan nya apa lagi kalau bukan untuk menyiram Dion agar segera bangun lalu sholat tahajjud bersama santri lain nya,

"rasain kamu , ini akibat kamu ndak nurut dengan aku" ka Ridhan lalu menyiram ke seluruh anggota badan nya, Dion yang masih terkapar di tempat tidur seketika itu juga bangun dengan ekspresi terkejut dan sangat marah. ternyata jurus ini sangat ampuh untuk membangunkan Dion dari mimpinya.

"Woyyy ... loe tuh udah gila yah, apa - apaan nih, baju gua semua basah tau nggak ?? loe kalau mau bangunin gua jangan kaya gini caranya ??"
Dion merasa tidak terima dengan perlakuan Ridhan terhadap nya ,

"Sopo , Sopo yang gila koe atau aku ha ?? lihat ini jam berapa , peraturan di pondok ini semua santri wajib bangun pagi-pagi ndak boleh ada yang bangun siang paham koe?"
Ridhan berusah mencoba menjelaskan

"ya tapi jangan kaya gini cara nya dong, loe pikir gue kucing main siram-siram gitu aja , eh asal loe tau yah, jam segini ini waktunya buat istirahat , loe tuh bangun terlalu pagi, bahkan kepagian malah, emang nya loe mau kepasar iya ??"
ujar Dion tidak mau kalah

"begini nih, orang yang ndak punya sopan santun, ndak tau agama asal kamu tau yah, ini sudah menjadi peraturan di pondok pesantren ,dan sudah menjadi rutinitas kita untuk bangun lebih awal dan selama kamu berada di pondok pesantren ini kamu harus mematuhi semua peraturan yang ada di pondok ini paham kamu ??"
Ridhan mencoba untuk menjelaskan nya

ADA CINTA DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang