"Mars, sudah aku bilang jangan tidur di kamarku, kamu kan punya kamar sendiri!" Venus mengguncang bahu Mars kesal, namun pria itu hanya menggeliat dan secara tiba-tiba ia menarik lengan Venus sehingga gadis itu jatuh ke atasnya."Mars lepaskan!" Venus meronta, tapi Mars tetap tak bergeming membuat Venus menyerah dan akhirnya mereka terdiam.
Sesaat kemudian Mars membuka mata dan melepaskan Venus."Jantungmu berdebar keras sekali, aku jadi takut" godanya sambil menyeringai.
kemuadian Venus memukul kepala Mars pelan. "Mars.. Kamu ini ya, senang sekali menggoda ku."
"Habis aku senang, melihat wajahmu yang memerah."
Venus memegang pipinya yang panas, ia membalikan badan. "Keluar dari kamarku Mars, aku ingin ganti baju dan ingat lain kali kamu tidak boleh sembarangan lagi masuk kamarku!" Venus mengaitkan tangannya erat-erat, Mars bangun terduduk dipinggir ranjang dan terpekur memandangi lantai.
"Aku tidak suka ibu memisahkan kamar kita, bukankah sejak sebelum lahir kita juga sudah ada di ruangan yang sama, aku tidak terbiasa bila kau tidak ada di sisiku"
"Sudahlah Mars, aku malah senang tidak sekamar lagi denganmu, karena sekarang aku bisa tidur nyenyak tanpa harus mendengarmu mendengkur"
"Huh, kau payah" Mars melangkahkan kakinya keluar dari kamar Venus.
Sepeninggal Mars, Venus masih memegang dadanya, jantungnya masih berdebar keras hal itu selalu terjadi bila ia bersentuhan dengan Mars. Entah mengapa Venus sangat takut dengan perasaannya ini, ia takut jatuh cinta pada Mars dan ia sadar, sangat-sangat sadar bahwa cinta yang demikian itu terlarang....
~~~
"Selamat ulang tahun yang ke tujuh belas, Mars, Venus" orangtua mereka memberikan kado di kotak berpita biru yang cantik, Mars membuka kadonya, ternyata hadiahnya adalah sepatu olahraga yang sudah lama diinginkannya, sedangnya kado Venus berisi gaun berwarna merah yang manis.
"Sekarang tiup lilinnya, dan ucapkan permohonan kalian" ujar ibu mereka, Mars dan Venus mentup mata sesaat sebelum akhirnya meniup lilin kue ulang tahun mereka bersama-sama.
"Apa yang kau minta tadi?" bisik Mars pada Venus di perjalanan pulang dari restoran, orang tua mereka duduk di depan, sedangkan mereka ada di bangku belakang.
"Itu rahasia" ujar Venus pelan.
"Kalau aku meminta pada Tuhan agar kita tidak dipisahkan selamanya, agar aku selalu di sisimu, dan juga agar kita bisa sekamar lagi" Mars tersenyum menatap mata Venus dalam-dalam.
Venus membalas tatapan Mars dan berkata dalam hati "Aku malah meminta pada Tuhan supaya aku bisa melepasmu. Aku takut Mars, semakin hari aku semakin menginginkanmu lebih, dan itu tidak boleh...."
~~~
Angin malam yang dingin membelai wajah Venus lembut, menerbangkan rambut panjang terurainya, ia masih berdiri di balkon kamarnya di lantai dua menatap bintang-bintang di langit. Ketika ia mendengar suara langkah-langkah kaki mendekatinya "Venus, aku buatkan juice Strawberry kesukaanmu" Mars menyodorkan gelas pada Venus yang segera meraihnya, mereka lalu sama-sama berdiri berdampingan, mengobrol, sambil menatap langit malam.
"Lihatlah malam ini Planet Mars dan Venus bercumbu" Mars menunjuk ke langit, malam ini posisi planet Mars memang berdekatan dengan dengan planet Venus, langit cerah sehingga semuanya tampak jelas menghiasi malam bersama kerlap-kerlip bintang, tiba-tiba sebuah lagu mengalun memotong pembicaraan mereka, Mars meraih ponselnya, melirik nama yang tertera di layar sekilas, lalu mematikannya tapi sedetik kemudian lagu itu berdering lagi dan Mars tetap mematikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terlarang
Short StoryPercayakah kamu bila ada anak kembar lahir berpasangan itu berarti mereka adalah pasangan yang ditakdirkan Tuhan sejak lahir tapi mereka dikutuk tidak bisa bersama karena mereka sedarah...