My girl

1.4K 13 0
                                    

Suara gelak tawa memenuhi salah satu ruangan dirumah keluarga Harvians. Tampak seorang pria menekuk wajahnya karena menjadi bahan tertawaan anggota keluargannya.

Hahaha......

Hahahah.....

"Tertawalah terus Vin maka kau tidak akan mendapat uang jajan bulananmu untuk tiga bulan kedepan"ancam seorang pria yang tengah duduk disamping seorang wanita berperut besar sambil terus mengusap-usap sayang perut wanita tersebut.

"Jangan...jangan..baiklah aku akan berhenti menertawakanmu kak"ucap sang gadis kepada sang pria yang ternyata adalah kakanya sendiri.

"Sudahlah Lev, Vina hanya sedang bercanda"lerai wanita berperut besar yang ternyata tengah hamil lima bulan tersebut.

"Iya kak, aku hanya lucu saja, aku kira kakak selama beberapa bulan ini mengidap penyakit parah sehingga tidak bisa bangkit dari tempat tidur,tapi ternyata hanya karena kakak mengalami yang wanita hamil alami, dan itu sudah membuat kakak seperti pasien dengan penyakit gawat"ledek sang adik lagi.

"YAKK... sekali lagi kau mengataiku aku akan benar-benar tidak akan memberikanmu uang bulanan, kau tidak tau rasanya jadi diamlah,suatu saat kalau kau hamil dan mengalami apa yang aku alami aku akan gantian menertawakanmu"kesal Levin karena Vina tidak berhenti menggodanya.

"Nanti bukan aku yang akan mengalaminya,tapi orang yang akan menjadi suamiku,jadi aku tidak perlu khawatir"remeh Vina.

"Sudah-sudah jangan brisik, kalian membuatku pusing, oh ya Vin,tadi Ricky telfon aku , katanya kenapa kamu gak balas Watsap, bbm,line, sama telfonya, kalian lagi marahan ya...?"tanya Siwanita hamil.

"Gak usah bahas playboy teri kaya dia Va, gue lagi bete banget sama dia..!"kesal Vina karena Zeva membahas Ricky.

"Kalian pacaran....?"tanya Levin penasaran.

"Enggak"jawab Vina singkat.

"Trus kenapa lo marah kalo si cunguk kesayangan deket cewek lain...?lo suka sama cunguk ya ....? "Goda Zeva.

"Siapa yang suka sama dia, cuman sebel aja, dia bilang sayang sama gue tapi jalan mulu sama cicak di dinding"Vina langsung menutup mulutnya ketika ia sadar kalau dia sudah keceplosan.

"Alah ngaku, kalo gak kok cemburu gitu".

"Siapa yang cemburu,gue gak cemburu kok,cuman kesel aja"kilah Vina.

"Sama aja kali CABE"Timpal Levin.

"GUA BUKAN CABEE......LO KALI KAKAK TEMBOKK...."teriak Vina tidak terima karena dipanggil Cabe.

"Gak usah teriak-teriak kali Vin, lo bikin baby gue kaget tau"ucap Zeva sambil mengelus perut besarnya.

"Uhh.. abiesnya sebel sama suami nyebelin lo itu,maafin aunty cantik mu ini baby"Vina berucap sambil ikut mengelus perut buncit Zeva.

"Biar gue nyebelin tapi bisa bikin Zee bunting sekali bekerja ta-...Awch"pede Levin dan langsung mendapat cubitan diperut Eightpacknya.

"Sakit sayang, harusnya di cium bukannya dicubit yank"rajuk Levin manja.

"Dasar mesum ,Udah ah,aku kekamar dulu"ucap Zeva lalu bangkit dari sofa.

"Tunggu kali yank, suami tampanmu ketinggalan"Levin langsung menarik pinggang Zeva dan membawanya kekamar mereka.

"Aaaaaa..... aku ngiri, kapan bisa kaya gitu"teriak Vina.

"Makanya buruan Nikah"balas teriak Levin dari kamar.

"Gimana mau nikah,punya pacar lengketnya sama cewek lain mulu, RICKY CUNGUK NYEBELIN" Vina tampak mengacak-ngacak rambutnya lalu masuk kedalam kamarnya.

Sedangkan di kamar atas, lebih tepatnya di kamar Zeva dan Levin tampak kini Zeva tengah bersandar di sandaran ranjang dan Levin yang tengah mengusap -ngusap perut terbuka dan sesekali menciuminya. Tampak senyum bahagia dari keduanya, mereka mencoba saling menyalurkan Kasih dan sayanh untuk calon anak mereka berdua.

"Menurutmu,anak kita laki-laki atau perempuan...?"tanya Levin.

"Entahlah aku tidak tau, mungkin perempuan.."ucap Zeva.

"Menurutku sih dia ini Seorang Jagoan"balas Levin.

"Kenapa begitu..? Tapi aku berharap dia seorang princess"ucap Zeva.

"Aku juga tidak tau,tapi mungkin insting seorang Daddy, tapi aku yakin dia jagoan"kekeuh Levin.

Princess.....

Jagoan.....

Princess.....

Jagoan......

"Stopp....begini, kalau dia Princes aku akan menuruti semua kemauan kamu setelah melahirkan,tapi jika sebaliknya maka gantian kamu yang nurutin mau aku apapun itu tanpa penolakan"putus Levin mencoba menghentikan perdebatan konyol mereka.

"Baiklah ,aku setuju,tapi aku tetap yakin di seorang princes"kekeh Zeva.

"Terserah kamu saja aku menyerah, mau princes atau jagoan yang penting dia lahir sehat dan selamat tanpa kurang apapun,dan kamu janji nanti akan baik-baik saja"ucap Levin serius sambil menatap intim Zeva.

Part tiga belas selesai
By
Nunung nurzanah
❤☺❤

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang