My girl

1.4K 10 0
                                    

Biruu.....

Pink....

Biruu.....

Pink.....

"Biru Zee....."ucap seorang pria.

"Tidak Lev, pokoknya pink..."paksa Zevana.

"Tapi anak kita laki-laki,bukan perempuan Zee..."ucapnya lagi.

"Dari mana kau tau, anak kita perempuan bukan laki-laki tuan sok tau"kekeuhnya lagi.

"YAKK... tapi laki-laki yang kau sebut TUAN SOK TAU ini SUAMIMU" Levin menekan kata-katanya.

"Ah terserah kau saja tuan sok tau,aku lelah,lebih baik kita pulang"putus Zevana.

"Ah yasudahlah, tapi lebih baik kita ambil yang biru ini, ini cocok untuk laki-laki ataupun perempuan"akhirnyaZevana pun mengalah.

Ya mereka kini berada di sebuah baby shop di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Halhal kecil menjadi barang perdebatan mereka. Mulai dari model, warna, hingga merek yang seharusnya tidak perlu mereka ributkan, tapi hal sepele seperti itulah yang tanpa mereka sadari menjadikan hubungan keduanya menjadi lebih baik dan Harmonis.

Setelah mendapatkan barang-barang yang mereka perlukan mereka memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut setelah membayarnya di kasir. Levin memeluk pinggang Zevana posesif lalu sebelah tanganya memegang barang belanjaan mereka.

"Setelah ini kamu mau kemana....?"tanyanya kepada sang istri.

"Kita Pulang saja, aku merasa sangat lelah"jawab Zevana.

"Selelah itu ya..."ucap Lecin lirih namun dapat didengar oleh Zevana.

"Maaf, tapi kau tau, perutku terasa sangat berat"ucapnya sambil mengelus perut buncitnya yang kini berusia sembilan bulan, dokter memperkirakan ia akan melahirkan dua minggu lagi.

"Tidak...tidak... kau tidak perlu minta maaf, aku juga berperan atas apa yang kamu rasakan sekarang, harusnya aku yang meminta maaf"tepis Levin

"kamu juga jangan minta maaf, kalau kamu minta maaf berarti kamu menyesal telah menghamiliku"ucap Zeva dengan wajah menahan air mata yang siap meluncur dari mata hazelnya tersebut.

"Hei... jangan menangis,maafkan aku,aku tidak bermaksud seperti itu sayang, aku tidak menyesal telah membuatmu mengandung anak ku, tapi aku hanya merasa bersalah karena membuatmu harus membawa anak sendirian, sedangkan aku tidak bisa melakukan apapun untukmu, aku hanya bisa diam tanpa melakukan apapun untuk mu, maafkan aku, jangan menangis"jelas Levin panjang lebar.

Zeva tidak mengatakan apapun, ia malah membenamkan wajahnya didada bidang Levin,sedangkan Levin mempererat pelukanya lalu menuntun Zevana menuju mobil mereka.

Huhhhh.....

Zevana menghela nafas panjang sambil membaringkan badanya keranjang.
Kehamilan yang memasuki usia sembilan bulan membuat Zevana tidak bisa melakukan banyak hal, hanya beberapa hal saja yang ia lakukan sendiri, seperti menyiapkan segala keperluan untuk dirinya dan juga Levin saja,selebihnya dilakukan oleh asisten rumah tangga yang di sewa Levin.
Levin kini menjadi sangat Over protektif kepadanya, ini gak boleh, itu gak boleh, yang nanti beginilah,begitulah.

"Sshh...."Zevan mendesis sepeti menahan sesuatu.

"Kamu kenapa Yank..?"tanya Levin sambil memposisikan dirinya di sisi Zevana .

"Tidak ,aku tidak apa-apa, hanya aku merasa kakiku sedikit terasa sakit"jawab Zee.

Levin langsung turun dari ranjang dan jongkok disamping kaki Zevana lalu menyibak selimut yang di gunakan istrinya tersebut.

"ASTAGAA....."pekik Levin begitu melihat kaki Zevana yang membengkak.

"Tidak apa-apa bagaimana, kakimu bengkak banget Yank, kamu tunggu disini biar aku cari minyak kayu putih"ucapnya lalu pergi kelantai bawah untuk mengambil minyak kayu putih yang dimaksud.

Tak lama kemudian Levin kembali dengan minya kayu putih ditanganya.
Levin langsung membalur kaki Zevana dengan minyak kayu putih tersebut dan memijatnya lembut.

"Maaf merepotkan"cicit Zevana.

"Shuuttt... kamu gak ngerepotin karena aku gak ngerasa direpotin, inikan karena kamu lagi hamil anak aku, ehm ralat anak kita maksudnya"Levin tersenyum menampilkan senyuman yang selalu membuat Zevana melayang.

Zevana mau tidak maupun ikut tersenyum. Levin yang melihatnya langsung melumat lembut bibir penuh sang istri,ia melakukanya penuh sayang dan cinta,tidak ada nafsu didalamnya,semuanya murni semata-mata hanya untuk meyakinkan Zevama bahwa ia mencintai dan tidak pernah merasa terbebani olehnya.

"I love you"ucap Levin setelah melepas pangutan mereka.

"I love you to" balas Zevana lalu mereka terlelap dengan posisi berpelukan.

* * *

"Yank, aku berangkat keja dulu ya,kamu jangan lupa minum susunya, vitaminya diminum, jangan lupa makan siang, jangan keman-mana kalo aku belum pulang, jangan ngelakuinvhal aneh-aneh, jangan lari-larian lagi kaya kemarin,kalo kamu ngerasa sakit atau apapun cepet hubungi aku "jelas Levib panjang lebar kepada Zevana, sedangkan zevana mulai jengah dengan sikap overprotectif suaminya tersebut. Sebenarnya levin berat meninggalkan Zevana, terlebih saat ini asisten rumah tangganya tidak masuk karena anaknya sakit, bukanya apa,dokter memperkirakan Zeva akan melahirkan minggu-minggu ini. Tapi ia bisa apa, ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.

"Ia-ia bawel, udah gih sana pergi, aku bakal baik -baik aja kok kamu tenang aja, nanti begitu ada apa-apa aku bakal telfon kamu"ucap Zeva.

"Aku kok gak enak ninggalin kamu sendiri,atau aku batalin aja terus nemenin kamu dirumah..?"bimbang Levin.

"Gak usah,aku gak apa-apa kok,kamu gak usah batalin apapun, kamu sendiri yang bilang ini adalah proyek penting".

"Gak lebih penting dari kamu sama baby kali yank" ucap Levin.

"Udah dech buruan,nanti kamu kesiangan"ucap Zeva lagi.

"Yaudag aku berangkat,I love you"pamit Levin lalu mengecup bibit Zevana sekilas lalu mencium kening Zeva lembut.

"Hati-hati,I love you to" balas Zeva begitu Levin melepas ciumanya.

Jam sudah menunjkan pukul satu siang dan itu berarti sudah lewat jam makan siang,Levin baru saja selesai makan siang dengan klien dan kini ia hendak kembali le kantor . Namun saat ia baru berdiri dari kursi yang ua duduki Iphonenya berdering dan menampilkan nama sang istri tercinta.

"Hallo sayang, kamu lagi ap-..."?belun sempat ia melanjudkan kata-katanya suara disebreng membuatnya panik dan langsung berlari kesetanan menuju mobil yang ia parkir tidak jauh dari tempat ia makan.

"Lev, per...ut ak....ku sak..it...hiks...Argh...aku..gak..kuat..."....



Part empat belas selesai
By
Nunung nurzanah

❤☺❤

Maaf kalau gak jelas ,lagi gak punya ide.
See you next part guys.

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang